Home / Sci-Fi / Another Side of EARTH / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Another Side of EARTH: Chapter 131 - Chapter 140

176 Chapters

Catatan Keseratus Tiga Puluh Satu : Pohon Suci Kuula

Pohon Suci Kuula....Sejak dulu pohon ini memang sudah ada, berbeda dari pohon lainnya. Daun dan bunganya nyaris tak dapat dibedakan karena berwarna sama yaitu merah muda. Jika dilihat lebih teliti lagi tentu saja bisa, akan nampak putik dan benang sarinya.Buahnya terdapat lengkukan di bagian tengah dan seperti bentuk simbol "Love". Sejauh ini hanya ada satu manusia dari luar yang pernah melihatnya. Namun tak mampu meneliti asal muasal tanaman ini. Pohon ini disucikan karena tak boleh dimakan oleh sembarang orang. Hanya anggota keluarga Van Deer yang boleh memakannya. Konon katanya, buah yang masih tergantung di pohon adalah buah yang diberkati oleh Dewa Alam. Kecuali buah yang sudah terjatuh ke tanah itu boleh dimakan oleh siapapun. ***"Khasiat buah Kuula ini mampu meregenerasi dengan cepat luka atau kondisi apapun di tubuh kita. Tapi tentu saja tidak akan berguna jika itu diberikan pada orang sekarat.""Apa itu sekarat?"
last updateLast Updated : 2021-12-07
Read more

Catatan Keseratus Tiga Puluh Dua : Dewa Ular Penjaga Antar Gerbang

Aku, Dova dan Asnee hanya diam saja. Rasanya malu saat tahu ternyata kami semalam mabuk berat dan bangun kesiangan. Belum lagi kami tertidur dalam kondisi aneh di depan pintu kamar. Purnama berjalan di depan, dia membuka jalan bagi kami. Senjata tajamnya dia gunakan untuk menebas rumput dan tanaman lainnya yang menghalangi jalan kami. Serenada sudah tidak tahan lagi, banyak binatang kecil menggigitnya. "Apa ini? Hah! Kenapa ada darahnya?""Sepertinya kalian tidak terbiasa hidup di tempat yang seperti ini. Itu tadi yang menggigitmu namanya nyamuk. Darah itu ya darahmu sendiri yang dihisapnya.""Makhluk disini mengerikan juga, bisa menghisap darah.""Ya, tapi kami tak pernah digigit nyamuk. Kami selalu mengoleskan bahan khusus ke kulit supaya serangga apapun termasuk nyamuk pergi.""Kami terbiasa hidup di tempat serba modern. Bahkan binatang yang menggigit Serenada saja tidak pernah ada."Purnama hanya diam tak menanggapi. P
last updateLast Updated : 2021-12-08
Read more

Catatan Keseratus Tiga Puluh Tiga : Aku Menemukan Kedamaian Disini

Khalua menahan kami untuk pergi dari sini sementara waktu. Bahkan anggota keluarga Van Deer lainnya memberikan tempat tinggal sementara untuk kami. Serenada mulai terbiasa, ia juga sering bermain dengan anak-anak disini. Terkadang ia ikut membuat roti bersama perempuan lainnya. Aku sendiri diajarkan oleh Khalua bagaimana menggunakan kekuatan misterius milikku ini. Terkadang kami berdua berjalan cukup jauh untuk berlatih. Ia tahu kekuatanku sangat destruktif. Setidaknya sudah berhasil aku mengendalikannya. Hanya satu pesan dia :"Pertahankan di masa kau menggunakan ini untuk melindungi seseorang. Saat kekuatan itu hendak menguasaimu, segera lepaskan!"Hanya beberapa kali saja aku melatihnya. Khalua memujiku sangat bagus dalam penguasaan materi yang dia berikan. Saat kembali pulang, aku mengatakan padanya sudah senang berada disini."Ya, tapi kau tetap harus ke tempat lain. Ingat, Artemis! Kebagkitan kedua kekuatanmu belum terjadi.""Sayangnya
last updateLast Updated : 2021-12-09
Read more

Catatan Keseratus Tiga Puluh Empat : Jati Diri Asnee yang Sebenarnya

Kembali ke pohon yang serba berwarna merah muda itu kecuali bagian batangnya. Khalua meminta Asnee untuk memanjatnya dan menggigit buahnya yang masih tergantung. Sebenarnya Asnee kesal, rasanya itu susah sekali. Lagipula tujuannya apa dia juga tidak paham."Tapi baiklah akan aku lakukan.""Bukannya di bawah ada banyak buah yang terjatuh, Khalua. Maaf jika aku lancang untuk urusan ini.""Khasiat buahnya berbeda dengan yang masih tergantung, Purnama. Kau akan melihatnya sendiri."Memang awalnya Asnee kesal. Tapi saat memanjat dan buahnya nampak bersinar, dia jadi tergiur untuk menggigitnya. Baru satu gigitan saja tiba-tiba dia mengeluh kepalanya pusing."Gawat! Sepertinya dia mau terjatuh!""Tangkap dia, Artemis!""Hei, jangan menyuruhku saja! Kau juga Dova... uwoow!""Syuut!""Apa yang uwaaa...!""Bruuk!""Biar aku saja!"Sialnya, aku dan Dova terpeleset buah Kuula yang bertebaran dibawah. Ketika teri
last updateLast Updated : 2021-12-10
Read more

Catatan Keseratus Tiga Puluh Lima : B-Neo City

Laki-laki itu bernama Azka. Dia memang sudah lama kenal Dengan Primerose. "Tidak masalah bukan kami memarkirkan kendaraan disini?""Ini memang tempat parkir. Biasanya ada juga kendaraan besar seperti milik kalian yang parkir disini juga. Tidak ada biaya parkir meski kalian adalah pendatang."Dova sudah bernapas lega. Setidaknya dia tidak khawatir lagi terjadi sesuatu seperti di Ichi Hana. Azka mengajak kami ke rumahnya menggunakan kendaraan khusus yang juga bisa melayang. "Ini Absolute Car. Transportasi umum yang biasa dipakai di B-Neo City. Nah, pintunya sudah terbuka. Ayo naik!"Kelihatannya kendaraan ini kecil dari luar tapi ternyata besar juga di dalam. Tempat duduknya pas untuk kami semua. Tidak ada stir hanya semacam microphone untuk perintah suara. "Menuju ke Perumahan Sentosa blok D rumah no 345.""TUJUAN DITETAPKAN!"Kendaraan ini melesat cepat tapi kami yang didalam cukup nyaman. Tidak seperti di Ich
last updateLast Updated : 2021-12-11
Read more

Catatan Keseratus Tiga Puluh Enam : Hexacycro

Serenada sudah mulai tidak sabar lagi. Dia memang tidak biasa hanya menunggu saja. Jiwa usilnya Asnee juga mulai keluar. Ia memainkan apa saja yang dia temui di laboratorium pribadi milik Azka. Untung saja dia masih memainkan sesuatu yang aman. Sementara aku menghabiskan minuman yang sudah dibuat oleh Janet."Huh! Membosankan sekali disini.""Minum saja dulu minumanmu, Serenada. Ini selagi masih dingin.""Oh ya, aku lupa! Untung kau ingatkan, Artemis.""Ini keren! Lihatlah ini, Artemis!"Baru saja menengok ke arah Asnee. Aku terkejut melihat tanduk Rusanya keluar. Sepertinya dia tidak sadar. Segera aku datangi dan memintanya untuk menyembunyikan tanduk itu."Eh, sebentar! Aku lupa bagaimana caranya ya?""Ayo coba diingat lagi, Asnee! Jangan sampai Azka tahu.""Oh, iya. Begini caranya! Hap!"Hanya disentuh dan didorong ke dalam oleh Asnee. Seketika tanduk itu masuk ke dalam secara ajaib. Aku mulai bernapas lega. Serenada
last updateLast Updated : 2021-12-12
Read more

Catatan Keseratus Tiga Puluh Tujuh : Kenapa Jadi Begini?

"Jadi, kita tidur berdua lagi Dova?""Mau bagaimana lagi? Kasurnya hanya ada satu. Kecuali kau mau tidur dibawah.""Tidak! Dibawah dingin. Kasurnya juga kecil. Kakiku tidak muat kalau lurus.""Sreet!"Dova menarik selimutnya dengan kasar dan memakainya untuk dia sendiri. Aku kesal karena dia tidak bilang sebelumnya. "Hei, aku juga mau pakai selimutnya!""Kau ini, Artemis! Kebanyakan protes. Kasurnya yang kecil atau tinggi badanmu yang berlebihan?""Tinggi badanku standar. Memang orang disini yang tidak setinggi di tempat kita.""Terserah kau saja! Aku capek, mau tidur!""Pssh...."Pintu otomatis kamar terbuka? Aneh sekali rasanya. Sebab tadi Janet bilang hanya bisa dibuka oleh kami berempat dan Azka tentu saja sebagai pemilik rumah. Rumah ini lebih dan lebih modern sebab memakai pintu otomatis yang menggunakan sensor badan manusia tertentu. Tenaganya didorong dengan hidrolik untuk membuka dan menutup pintu.
last updateLast Updated : 2021-12-13
Read more

Catatan Keseratus Tiga Puluh Delapan : Kekuatan Pikiran Manusia

Semua manusia bisa memanfaatkan kekuatan pikirannya. Bukan hanya digunakan untuk berpikir dan memerintahkan organ tubuh saja.Pemanfaatan kekuatan pikiran manusia sudah lama ada sejak nenek moyang dulu. Semakin lama akhirnya ditinggalkan karena sudah ada teknologi yang bisa membantu manusia. Azka hanya mengulang perkataannya kemarin. Sebelum ia mau melatih kami sepenuhnya. Hari ini dan besok dia libur jadi ada banyak waktu yang bisa dilakukan bersama kita. "Tapi itu bukan sihir ya?"Asnee bertanya tentang hal itu. Apalagi itu sihir? Aku tak pernah tahu. Azka hanya menjelaskan bahwa itu memang kemampuan alami manusia. Tidak ada sangkutannya dengan sihir, mantra atau hal lainnya yang berbau magic. "Jadi, sihir itu sesuatu yang sulit dilogika oleh manusia ya Azka?""Ya, begitulah Artemis. Memang di Nuuswantara ini masih ada yang percaya dengan hal seperti itu. Meski sudah banyak terbukti bohongnya dan sangat sedikit sekali yan
last updateLast Updated : 2021-12-14
Read more

Catatan Keseratus Tiga Puluh Sembilan : Belajar Manual Menggunakan Hexacycro

Memang menggunakan kekuatan pikiran itu asik. Tapi Dova mengingatkan kami untuk lebih baik menggunakan pedal kaki saja. Lalu untuk apa fitur pengendali pikiran diberikan pada Hexacycro?"Tentu saja untuk digunakan! Untuk apa aku dan Azka iseng menambahkan kalau tidak pernah digunakan?""Menggunakan kekuatan pikiran itu mudah. Kalian cukup fokuskan lalu perintahkan Hexacycro yang ada didepan kalian agar melayang. Rasanya tidak perlu latihan khusus.""Tapi kami tetap butuh latihan terutama untuk Asnee. Dia baru pertama kali memakai alat seperti ini.""Iya, benar apa kata Serenada. Selama ini aku hanya mengadalkan lari saja untuk pergi dengan cepat."Dova menghela napas panjang. Dia akhirnya memberitahu kami bagaimana cara menggunakannya. Termasuk fitur apa yang ditambahkan didalamnya. "Senjata laser tentu saja ada. Tapi aku menambahkan bom asap kecil, lampu senter untuk malam hari dan ada tambahan dari Azka.""Pengaktifan pelindun
last updateLast Updated : 2021-12-15
Read more

Catatan Keseratus Empat Puluh : Sesuatu yang Tak Terduga

Asnee masih mengeluh badannya pegal semua. Janet, robot milik Azka itu mencoba mengecek seluruh badannya. Memang ada beberapa yang memar saja, tapi tidak sampai luka. Perlahan Janet mengoleskan salep khusus pada bagian yang lebam. "Aduh... jangan ditekan. I-itu masih sa-sakit....""Maaf, Tuan.""Tahanlah sebentar, Asnee. Haah...! Kenapa bisa jadi begini?"Dova nampak pusing, padahal alat itu sudah diatur agar lebih mudah untuk menjaga keseimbangan. Tetap saja seperti Asnee ini masih terjatuh. Tapi Azka ada solusinya, dia akan memodifikasi ulang Hexacycro milik Asnee. "Khusus hanya milikmu saja, Asnee."Tak ada tanggapan dari Asnee karena dia masih fokus pada rasa sakit di badannya. Azka masuk ke dapur sebentar. Dova memilih bersantai di kursi ruang tengah. Serenada sepertinya perhatian sekali pada Asnee. Nah, apa aku bilang kalau dia sudah cocok jadi kakaknya saja."Sudah... sudah....""Baik, Tuan. Ini sudah selesai
last updateLast Updated : 2021-12-16
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
18
DMCA.com Protection Status