Home / Sci-Fi / Another Side of EARTH / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Another Side of EARTH: Chapter 111 - Chapter 120

176 Chapters

Spinoff Dova 5 : Teman Masa Lalu

Bersama Profesor Sanders, aku belajar banyak hal. Tapi dibandingkan membuat alat baru, aku lebih banyak membuat modifikasi dari yang sudah ada. Rasanya aku mengalami kemunduran. Berbeda saat masih kecil, aku berani membuat sesuatu yang baru."Dova, kau tidak mau belajar membuat robot?""Dulu sudah pernah. Tapi rasanya itu terlalu rumit!""Ya, memang kalau tak terbiasa akan seperti itu.""Profesor bisa membuatnya?"Dia tidak menjawabku dan hanya duduk sambil melepas kacamatanya. Sesekali memijat bagian hidung atasnya yang terlalu lelah menyangga kacamata."Ada banyak hal yang kupikirkan saat ini. Itulah sebabnya aku tidak berkonsentrasi membuat robot lagi."Aku hanya diam mengamatinya. Mencoba duduk di sampingnya dan memegang tangannya. Dia agak terkejut dengan sikapku. Lalu memandangku cukup lama."Dova, kau sudah kuanggap anakku sendiri. Ada hal penting yang ingin kuberitahu padamu. Kemarilah!"Profesor Sanders beranjak dari tempat duduknya. Dia meraba di bagian dinding tertentu dan t
last updateLast Updated : 2021-11-23
Read more

Spinoff Dova 6 : Perjalanan Tak Terduga

Setidaknya sudah hampir satu tahun aku dan Artemis bekerja bersama. Praktis, aku selalu berada di laboratorium untuk mengecek barang yang dia temukan. Tak pernah lagi keluar untuk mengambil barang. Bahkan sering kami berdua menemukan benda-benda yang terlampau kuno, tapi masih awet sampai masa itu. Padahal seharusnya sudah hancur bukan?Sebenarnya aku jarang berbicara dengannya. Dia orangnya terlalu kaku! Tapi saat tahu aku pun juga suka kopi seperti dia, barulah kami bisa mengobrol dengan akrab. Aku juga yang memintanya untuk tidak perlu terlalu formal saat berbicara."Tapi rasanya aneh saja kalau hanya memanggil nama. Baiklah, tidak apa. Aku usahakan ya!""Aku dan kau hanya berbeda dua tahun saja, Artemis. Apa harus nampak formal seperti itu terus?"Aku menyeruput coffe latte milikku, baru berbicara lagi dengannya. Entah kenapa aku banyak memperhatikan kakinya yang terlalu jenjang. Mungkin itu yang membuatnya nampak lebih tinggi dariku."Kau punya orang tua, Dova?""Tidak. Aku manusi
last updateLast Updated : 2021-11-23
Read more

Spinoff Dova 7 : Aku Masih Manusia

Kurasa ini adalah bagian penting dalam hidupku. Saat dimana satu mata milikku menjadi hilang. Bukan sebuah kesengajaan aku mengubah diriku menjadi Cyborg. Dexta pelaku utamanya. Awalnya aku berpikir Artemis dan Serenada yang mengusulkannya."Tidak...! Ini tidak mungkin! Apa yang kau lakukan padaku, Artemis? Katakan!""A-aku tidak melakukan apapun padamu!""Serenada....""Jangan mendekat padaku... sungguh! Aku dan Artemis hanya ingin kau tetap hidup, Dova! Kami juga tidak mau kau jadi kehilangan satu matamu."Aku tidak menyalahkan Ericko, Alara bahkan Dr. Black saat itu. Kurasa itu murni kecelakaan karena terlambat melarikan diri saat bom-nya meledak. Sebenarnya aku masih menerima jika mataku buta sebelah. Tapi karena dipasang mata siberkinetik ini membuatku merasa aku bukan lagi manusia. Aku tak ada bedanya dengan Cyborg."Bangunkan aku dari mimpi buruk ini, Artemis! Kau sahabatku! HANYA KAU YANG BISA! Tidaaak...! Aku tidak mau begini! Aaa...! Kembalikan aku jadi manusia biasaa!""Praa
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more

Spinoff Dova 8 : Aku dan Rokok Kretek (Akhir dari cerita ini)

Duh, maaf ya! Aku mau merokok dulu. Rasanya aneh sudah berapa jam cerita pada kalian dan sempat berhenti merokok. Padahal dulu aku tak pernah menyentuh namanya rokok sama sekali. Meskipun yang model elektrik sekalipun."Fuuuh...."Asap pertama keluar, kepala rasanya lebih lega. Rokok ini kudapatkan dari Kakek Z. Masih ingat kah kalian saat kami bertiga membawa kembali Neneknya Madeline? Kakek Z memberikan sekotak kayu rokok yang ternyata itu namanya Rokok Kretek."Tapi, aku tidak pernah merokok.""Suatu saat kau pun akan butuh ini."Ternyata benar apa kata Kakek Z, akhirnya aku membutuhkan rokok ini. Aku juga baru tahu saat Wanara mau kuberi sekotak rokok ini. Isinya memang banyak dan pernah kulihat, dia juga merokok. Yaah... kupikir saat itu untuk dia saja."Kalau kau berbagi denganku, aku tidak masalah. Asal jangan kau berikan semuanya. Hihihi... nanti kau dapat apa?""Aah...! Aku tidak merokok, Wanara!""Kau yakin tidak mau? Sebentar, kau dapat ini darimana Dova?""Dari Kakek Z.""I
last updateLast Updated : 2021-11-24
Read more

Catatan Keseratus Lima Belas : Bunga Abadi Snow Lily

Yue ribut besar pagi ini dengan kakaknya. Dia ngotot ingin pergi untuk memetik bunga bernama Snow Lily. Jii melarangnya karena tanaman itu hanya tumbuh di tebing yang sering sekali terjadi longsoran salju. "Ini untuk Serenada. Bunga itu awet dan tidak akan layu.""Kakak tahu, Yue! Tapi tempat itu berbahaya untukmu.""Dulu sewaktu aku masih kecil sering memetik bunga itu.""Ya, bersamaku dan ayah bukan?"Wajah Yue mulai cemberut. Ia lantas berlari ke arah jendela dan menopang dagunya dengan kedua tangannya disana. Jii pusing dibuatnya, padahal hari ini dia ingin pergi ke desa Kwan Do lagi. "Biarkan aku saja yang menemani, Yue.""Tapi, Artemis. Tempat itu memang berbahaya. Longsoran salju bisa membuat orang tertimbun dan mati kedinginan.""Yue, tidak apa. Aku tidak perlu bunga itu. Melihatnya di buku milikmu saja sudah cukup."Serenada terus membujuk Yue agar tidak memaksakan diri untuk mengambil yang bunga yan
last updateLast Updated : 2021-11-25
Read more

Catatan Keseratus Enam Belas : Serigala Gunung

"Auuuu...!"Hewan bernama serigala itu mengeluarkan suara nyaring panjangnya berulang kali. Mereka saling bersahutan. Lingkaran yang mereka buat semakin mengecil. Kami berdua terjebak dalam situasi yang kurang mengenakkan seperti ini. "Kita mati disini!""Jangan bicara seperti itu, Artemis!""Lalu harus bagaimana lagi?"Aku teringat jam tangan pintar yang dibuat Dova. Ini setidaknya bisa membantu kami. Sayangnya hanya bisa mengirimkan sinyal SOS. Semoga saja Dova menerima sinyal ini. "Apa yang kau lakukan?""Mengirim sinyal darurat ke Dova. Paling sebentar lagi kita akan dijemput.""Tapi kita sepertinya... whoaaa...! Tidak bisa menunggu!"Para Serigala sudah ada yang melompat menuju ke arah kami. Jii dengan gagahnya mencoba menangkap dan melempar mereka. Hanya satu atau dua Serigala saja. Tapi mereka masih banyak. Ayolah, Dova! Datang kemari! Bawa senjatamu untuk melawan para Serigala ini. Tidak
last updateLast Updated : 2021-11-25
Read more

Catatan Keseratus Tujuh Belas : Mereka Akhirnya Tahu

Aku hanya bisa terdiam. Wajah Yue yang masih ketakutan sambil menunjuk ke arahku. Jii Re bingung dengan adiknya yang tiba-tiba berubah sikapnya terhadapku. "Dia... monster!""Jaga bicaramu, Yue! Dia yang telah menjagamu tadi saat terjadi longsoran salju."Yue tak mampu lagi berkata apapun. Dia masih takut dan memintanya untuk memindahkan dirinya ke tempat lain saja. Jii semakin heran sebenarnya apa yang dilihatnya tadi? "Apa kau mengalami halusinasi, Yue?""Tidak Tuan Tabib. A-aku melihatnya sangat jelas. Dia mengamuk! Matanya berubah menjadi merah menyala. Seperti terbakar api.""Artemis, apa yang sebenarnya terjadi?""Kau tidak mengeluarkan kekuatan misteriusmu itu bukan?"Dova bertanya sambil menaikkan satu alisnya. Serenada sudah paham kondisi sebenarnya. Rasanya aku jadi merasa bersalah. Tapi aku tidak menyakiti Yue sama sekali. Sungguh! Sekalipun itu dalam kondisi aku tak sadarkan diri telah dikuasai oleh keku
last updateLast Updated : 2021-11-26
Read more

Catatan Keseratus Delapan Belas : Musim Semi di Hwairong Re

Aku dan Dova sibuk mengecek bagian dalam SKYLAR. Dova berteriak kegirangan saat mesin SKYLAR berhasil menyala lagi. Serenada segera mengisi daya baterai milik W115. Sepertinya butuh waktu agar SKYLAR bisa berjalan normal lagi. Sistem AI nya belum mau merespon suaraku. "Hei, bagaimana kendaraan kalian?""Butuh waktu untuk berjalan normal semuanya Jii.""Tidak ada yang rusak selama kalian tinggal bukan?"Aku hanya menggeleng dan kembali mengurus di bagian panel kemudi. Saat aku turun dari SKYLAR teringat saat kendaraan ini mati begitu saja ditengah salju. Sekarang saljunya saja sudah mulai banyak yang mencair. "Kau yakin mau pergi dari sini, Artemis?"Yue tiba-tiba sudah ada di hadapanku. Sepertinya dia ingin sekali aku masih berada disini. "Ya, sudah saatnya.""Satu hari lagi saja, Artemis. Tunda dulu perjalananmu.""Yue! Kau tidak boleh seperti itu! Mereka punya urusan lain.""Urusannya tidak ter
last updateLast Updated : 2021-11-26
Read more

Catatan Keseratus Kesembilan Belas : Terjebak di Dalam Kamar

"Ayo, Artemis!""Uwooo...! Aku masih tidak paham!""Kau ini jadi laki-laki terlalu polos!""Tangkap yang berambut ikal itu, Lex.""Tapi mereka hanya akan barter dengan kita.""Aku baru kali ini tertarik, tanpa perlu tahu apa yang bisa mereka tukarkan untuk kita.""Robo Belboy! Tangkap yang berambut ikal itu! Lilia membutuhkan dia!"Kecepatan lari kami kalah dengan dua robot yang dipanggil Robo Belboy itu. Akhirnya kedua tanganku berhasil diraih oleh kedua robot tadi. "Dova...!""Artemis...!"Dova sebenarnya mau kembali lagi untuk menarikku keluar dari sini. Tapi aku akhirnya menyuruhnya untuk pergi. Sepertinya tidak memungkinkan untuk melawan disini. Harapanku hanya ada pada jam tangan pintar ini."Hm... yummy. Dia menawan buatku.""Lepaskan! Eergh!""Kau aneh sekali! Apa tidak tertarik dengan Lilia? Lelaki disini sangat ingin bermain dengannya.""Oh, Lex. Kau tak paham juga. Dia
last updateLast Updated : 2021-11-27
Read more

Catatan Keseratus Dua Puluh : Saat yang Tidak Tepat Untuk Bangkit

"Larilah lebih cepat, Artemis!""Robo Belboy! Tangkap yang berambut ikal itu.""Aku berusaha lebih cepaat...! Kenapa harus aku...?"Aku malah berlari lebih cepat dan meninggalkan Dova. Kenapa harus menyebutku "yang berambut ikal" saat seperti ini? Besok aku akan suruh Dova membuat mesin pencatok rambut. Supaya tidak ada lagi sebutan itu. Sejujurnya aku benci rambutku sendiri! Selalu mudah ditandai karena rambutku. "Hei, kau belum menjelaskan padaku itu tempat apa?""Tempat prostitusi! Hah... hah... tapi yang penting kita lari dulu. Aneh, baru kali ini ada tempat seperti itu yang memaksakan pelanggannya.""Serenada, berikan Pentarecnya! Kau juga naik Pentarec!""Ada apa? Apa yang terjadi?""Tidak ada waktu untuk menjelaskan! Ayo, terbang!""Aah... mereka cepat sekali kaburnya. Aku tidak akan melepaskanmu, tampan!"Menjijikkan sekali perempuan seperti Lilia! Aku harap tidak lagi bertemu dengannya. Kami bertiga
last updateLast Updated : 2021-11-27
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
18
DMCA.com Protection Status