Adzan subuh berkumandang, setelah menyelesaikan kegiatan mengaji bersama, aku berlalu ke luar kamar untuk mengambil wudhu. Di dalam kamar mandi, aku masih tak menyangka, kini aku benar-benar telah menjadi suaminya. Dari balik pintu, aku melihat bagaimana Zairaku dengan cekatan membersihkan tempat tidur kami. Wajah cantiknya yang selalu membuatku jatuh cinta setiap saat. Aku kemudian meraih sajadah yang telah Zaira siapkan. "Dek, Mas ke mesjid dulu ya," pamitku lalu keluar yang diikuti olehny. Di luar kamar, tampak Abi dan Zain tengah menungguku. Di perjalanan tidak seperti biasanya, Zain lebih banyak diam. Apa karena cemburu? Hingga.kami pulang dari shalat subuh, Zain tak.banyak bicara, hanya menjawab seadanya. Pintu kuketuk, tak lama menampakkan sosok bidadariku. "Assalamu'alaikum," ucap mereka bersamaan. "Wa'alaikumussalam." Zaira meraih tangan Abi dan tanganku, menciu
Last Updated : 2021-09-15 Read more