Tania berjalan mendekati Airin. Dengan cepat Adrian menarik Airin ke belakang punggungnya. Perempuan itu pun mendengus kesal.“Kak Rin, ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu,” ujar Tania seraya berbalik berjalan keluar.Adrian menatap Airin. “Kalau dia berbuat nggak sepantasnya, Kakak harus membalasnya, ya,” ujar Adrian.“Kamu membuatku dalam masalah, Yan.” Mata Airin membulat. Laki-laki itu tersenyum. Bukankan Airin semakin terlihat menggemaskan bila bertingkah seperti itu?Tania telah duduk di loby ruang tunggu dengan wajah kaku. Airin mengambil tempat di hadapannya.“Kak, sebaiknya Kak Rin pulang saja. Kok, rasanya sangat tidak pantas kalau Kakak menunggu Adrian, padahal jelas-jelas Adrian sudah punya tunangan. Lagi pula, Kakak bukan siapa-siapa Adrian lagi, kan? Jadi, aku mohon dengan amat sangat, menjauhlah dari Adrian.”“Tania, sejauh ini, hubungan kami masih dalam batasannya, kok. Jadi, nggak ada satu hal pun yang harus kamu khawatirkan.”“Itu, kan, menurut Kakak? Tapi, baga
Huling Na-update : 2021-11-08 Magbasa pa