Share

Sebongkah Rindu yang Membuncah (32)

Tania terus memaki-maki di sepanjang perjalanannya pulang. Perempuan itu benar-benar tidak lagi mentoleransi perbuatan Adrian. Tania terus membawa kendaraannya berbelok menuju sebuah cluster perumahan yang terbilang cukup mewah. Ia menghentikan kendaraan tepat di depan rumah dengan cat putih kombinasi abu-abu tua dengan dua buah pohon cemara tinggi menjulang. Tidak ada tumbuhan lain selain itu.

Tania menekan bel dengan tidak sabaran. Seorang perempuan muncul dari balik pintu.

“Tania? Loh, di mana Adrian?” tanya Hanna sembari celingukan.

“Adrian meninggalkanku sendirian, Kak…”

Hanna mengelus dada, lalu merangkul Tania yang mulai menangis.

“Kak, aku tak tahan lagi…”

Hanna membawa Tania ke ruang tengah dan mendudukannya di sana. “Bicaralah pelan-pelan, Tania…”

“Aku memaksa untuk membawa mobilnya, agar aku bisa membawanya pulang. Tapi, bukannya naik, dia malah pergi naik taksi meninggalkan aku…”

“Apa Sandy tahu?”

Tania menggeleng. “Aku belum mengatakan ini pada Kak Sandy, Kak.”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kanjeng Ayu
di tunggu bab selanjutnya kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status