Share

Dendam yang Harus di bayar Tuntas (33)

Adrian menatap Airin dalam. Memperhatikan tiap gerak perempuan di hadapannya. Bagaimana cara ia menyedok makanan dan memasukannya ke dalam mulut. Ya, mereka tengah menikmati makan malam berdua dengan situasi yang berbeda. Setelah kebersamaan mereka tertebas untuk sementara waktu. Perpisahan dengan cara seperti itu ternyata amat menyakitkan. Dan, siapa pula yang menyangka, justru perpisahan itulah yang mampu menyulut terjadinya kisah baru. Kehilangan dan kesepian. Keduanya membentuk kerinduan yang menggulung hebat dalam jiwa.

Airin menghentikan aktivitasnya lalu menatap Adrian. “Kenapa terus memandangku?” tanyanya.

Adrian tersenyum. “Aku yang lapar, tapi Kak Rin yang lahap makan,” goda Adrian

Airin cemberut. “Aku tidak makan sudah tiga harian,” protes Airin.

“Kenapa? Apa sedemikian rindunya Kakak denganku?” lagi Adrian menggodanya.

Airin tidak menjawab. Dia hanya tersenyum. Lalu berujar, “Entah apa yang memenuhi pikiranku.”

“Kak, kita akan lanjutkan terapinya lagi, ya. Beberapa ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status