Share

Perempuan yang Cemburu (38)

Andrian sedikit kecewa melihat Airin datang bersama Sandy ke rumah sakit tempat Tania di rawat. Namun, ia berusaha keras menguasai diri.

“Ah, Mario. Ini adikku Adrian,” Sandy memecah kebisuan antara Airin dan Adrian dengan memperkenalkan dokter muda itu pada Mario.

“Bukankah dia dokter juga?” tanya Mario seraya menjabat tangan Adrian. “Mario,” ujar laki-laki itu mantap. Adrian hanya tersenyum seraya mengangguk.

“Baiklah, aku tinggalkan kalian. Kapan-kapan, kita ngobrol sambil ngopi, ya…” Mario mengakhiri pertemuan itu dengan ramah. Adrian mengangguk.

“Jadi, apa yang kalian lakukan di sini berdua?” tanya Adrian seraya menggandeng Airin.

“Kebetulah kami bertemu di jalan,” ujar Sandy cepat. Airin menatap Sandy sekilas.

“Apa Kakak sudah hubungi Kak Hanna?” tanya Adrian.

“Aku akan menghubunginya,” Sandy menjawab cepat.

“Baguslah. Itu artinya, Kak Airin tak perlu menunggunya.”

Airin menatap Adrian yang ditatap hanya tersenyum simpul. Walau demikian, perempuan itu bisa melihat kecemb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status