Seminggu kemudian, Laura akhirnya terbebas dari neraka. Dia menghirup aroma kebebasan dengan memberikan senyum lebar pada Grace. Yang hanya di balas oleh perempuan itu berupa tanda tanya. "Aku merindukanmu," ucap Laura menyebabkan Grace mengerti arti dari senyuman tadi. "Seminggu ini, apa ada yang aku lewatkan?" tanyanya. Grace menggeleng. "Hanya tukang koran dan pengantar bunga." "Bunga apa?" "Sunflower, aku benci bunga itu," ucap Grace jujur. "Russell tidak mungkin mengirim bunga." Laura menatap tumpukan bunga matahari yang telah mengering. "Laura, apa kau memiliki penggemar selain bocah itu?" "Mario tidak pernah memberiku bunga," gumam Laura pelan. "Hampir setiap hari laki-laki itu datang kemari, kau tunggu saja. Aku harus bekerja sekarang, selamat datang Laura. Aku juga merindukanmu."
Read more