Laura tidak butuh Orion. Yang dia butuhkan saat ini hanya ketenangan tanpa gangguan siapa pun. Namun, keinginan itu tidak terealisasi saat mendengar suara pintu terbuka. Gino menghampirinya dengan ekspresi sulit diartikan, begitu setidaknya menurut penilaian Laura."La, mana yang sakit?"Laura tertawa dalam hati merasa aneh akan pertanyaan itu. Jika dua tahun lalu Gino menanyakan pertanyaan serupa, Laura akan menjawab hatinya yang sakit. Namun, waktu telah berlalu. Dia sudah tidak merasakan sakit itu lagi. Atau mungkin hatinya terlanjur mati untuk merasakan rasa sakit yang sama."Aku baik-baik aja No," ucap Laura lirih. "Dokter bilang kamu boleh pulang, tapi aku mau kamu tetap di sini sampai kondisimu pulih." Gino mencoba tersenyum. "Aku bakal jagain kamu La."Laura menggeleng. "Aku mau pulang," ucapnya datar."Kamu masih fobia sama rumah sakit La?" Laura menolak tawaran Gino untuk mengantarnya pulang, tapi laki-laki itu m
Baca selengkapnya