Menghela napas berat, Laura memberanikan diri menekan bel apartemen Gino. Beberapa detik kemudian pintu terbuka, tapi bukan laki-laki itu yang membukanya. Melainkan David."Hei, Laura?" Laura tersenyum kikuk lantas melirik ke balik bahu David barangkali Gino menyusul. Namun, beberapa menit telah berlalu sejak David membuka pintu dan sosok Gino tetap tidak muncul."Gino sedang keluar," ucap David seolah memahami pikiran Laura."Oh, terima kasih." Laura mengangguk pelan. "Tolong beritahu Gino aku mencarinya.""Kau bisa menunggunya di sini." David melebarkan pintu. "Sekaligus menitipkan apartemen berisi sampah padamu. Gino bersikap gila sejak kau menikahi bocah itu.""David terima kasih, tapi aku tidak bisa lama-lama," ucap Laura lirih."Apa terjadi sesuatu pada bocah itu?"Jika yang berdiri di depannya adalah Gino, Laura bisa saja menceritakan apa yang terjadi pada Russell. Namun, David bukan orang yang tepat karena Lucy ak
Baca selengkapnya