Share

Bab 46

Selasa pagi Laura baru menginjakkan kaki di restoran. Dua karyawannya sudah membersihkan meja dan samar-samar tercium aroma burger. Laura mengganti pakaiannya di loker kemudian menuju meja kasir untuk memeriksa laporan keuangan. Sejak insiden penembakan jumlah pengunjung semakin berkurang. Sekarang Laura percaya isu lebih cepat menyebar ketimbang virus mematikan. Dia harus bekerja keras untuk mengembalikan pelanggannya yang kabur. Seperti menaruh selebaran sebagai bentuk promosi, tapi tidak mungkin karena isu penembakan sudah tersebar.

Laura ingin merobek mulut orang yang telah menyebarkan isu. Sayang sekali dia tidak tahu siapa pelakunya.

"Satu buket lily, mawar putih, dan anyelir. Silakan tanda tangan di sini."

Laura membubuhkan tanda tangannya lalu mengucapkan terima kasih pada pengantar bunga. Dia meletakkan buket bunga tanpa nama pengirim itu di atas meja. Aroma bunga menusuk hidungnya, Laura tidak menyukai bu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status