Home / Thriller / Mimpi Terburuk / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Mimpi Terburuk : Chapter 11 - Chapter 20

75 Chapters

Misteri hamilnya Sekar

   Randi tampak sedang bertemu Pak Ramesh Singh, mantan Produsernya dulu.Siang itu, Randi dipanggil untuk datang kerumah Mantan Boss nya , Tujuannya membicarakan rencana Pak Ramesh Singh untuk membuat Web Series dan meminta Randi untuk mengurus pelaksanaan produksi hingga pasca produksinya.Pak Ramesh Singh terkenal sebagai orang yang baik hati, dan selalu percaya kepada siapapun yang bekerjasama dengannya. Karena hal itu, tidak sedikit Pak Ramesh Singh dikecewakan dan gagal dalam produksinya karena dimanfaatkan oleh segelintir orang yang hanya ingin mendapatkan uang dari perusahaannya tanpa menjaga kualitas produksi film maupun sinetronnya.Randi Ingat, saat dulu awal awal Randi menikah dan memutuskan hidup tinggal di Jogjakarta bersama istrinya Yana, Pak Ramesh Singh meminta Randi untuk membantunya, memperbaiki produksinya yang berantakan dan gagal. Namun karena dulu tekad dan niat Randi sangat kuat untuk berhenti sebagai Sutradara film , dan merintis
Read more

Hell...Lo Antok !

   Hari hari Randi di isi dengan aktifitasnya dilapangan dengan syuting, kali ini Randi sedang menggarap sebuah film thriller.Kesuksesan demi kesuksesan diraih Randi."Ok Cut ! Break !! Terima kasih all tim untuk kerjasama baiknya." Ujar Randi mengakhiri sesi syuting hari terakhirnya itu. Seluruh tim bersuka cita dan bersalam salaman, tampak wajah mereka menunjukkan kepuasan.Pimpinan Produksi menyalami Randi."Semoga film kita sukses dipasaran pak." Ujar Pimpinan Produksi."Ok Pak." Ujar Randi.Randi anti memakai istilah istilah agama. Untuk itu Randi cuma menjawab Ok saja dengan tersenyum santai."Oh ya pak Jay, sebelum masuk ke studio editing, saya mau cuti dulu , nanti sepulang saya dari jawa kita lanjut ngedit nya." Ujar Randi pada Jay, Pimpinan Produksi."Baik Pak." Ujar Pimpinan Produksi.Randi lalu melangkah menuju mobilnya, masuk kedalam mobil, menyalakan mesin mobil, kemudian pergi meninggalkan lokasi syut
Read more

Kepribadian Ganda Randi.

   Saat Randi hendak mengarahkan alat yang berupa gunting pagar itu, tangannya dipegang Sandi."Jangan terburu buru Ran..." Ujar Sandi pada Randi.Randi menoleh pada Sandi yang memegang tangannya , mencegahnya untuk melukai mulut Antok."Lepasin, biar ku habisin dia." Ujar Randi menghentakkan tangannya yang dipegang Sandi, Sandi melepaskan genggaman tangannya pada Randi.Melihat itu Antok terlihat semakin panik, dari wajahnya terlihat kebingungan dan rasa panik yang sangat tinggi melihat Randi begitu."Ada baiknya kita sedikit bermain main dengannya Ran..." Ujar Rahman, Randi menoleh ke Rahman."Aaahhh, kalian mengacaukan rencanaku." Teriak Randi kesal sambil memukulkan gunting pagar itu ke dengkul Antok.Antok kesakitan, dia semakin bingung dan ketakutan melihat tingkah Randi itu."Ttt...tt..ttoolloong Mas...lepaskan saya..." Rengek Antok ketakutan."Ssstt...kamu diam yaa.." Ujar Sandi pada Antok yang tampak k
Read more

Pembantaian Tatik Sekeluarga

   Malam itu, di kamar ruang rawat inap rumah sakit, Antok tampak sedang tertidur. Sesosok bayangan masuk kedalam kamar, langkah kakinya pelan berjalan mendekati Antok yang terbaring di ranjang/rusbang rumah sakit. Sosok pria itu memakai topi dan masker yang menutupi mulut hingga hidungnya.Pria itu berdiri dihadapan Antok. Sorot matanya terlihat tajam menatap Antok. Lalu dengan cepat, Sosok pria itu mengambil bantal yang ada, melihat ada sosok pria berdiri didepannya Antok kaget berusaha meronta.Pria yang ternyata Randi itu dengan cepat menutup bantal ke wajah Antok, dengan menekannya sekuat tenaga dengan tangannya memakai sarung tangan latex, Antok berusaha meronta ronta, tak bisa bernafas. Randi terus menekan bantal yang menutup wajah Antok.Tak berapa lama, Antok terkulai lemah, tak bernafas, Randi melepaskan bantal , lalu cepat bergegas keluar dari ruang rawat inap tersebut.Dokter dan perawat berlari memasuki kamar ruang rawat inap yang d
Read more

Menjalankan Misi Teror.

   Seorang Pria berdiri didepan cafe, membaca Plang tulisan cafe "Dewi sekar." Pria itu memakai topi dan berkumis serta berjambang dan sedikit berjenggot.Pria itu menatap kedalam cafe, membuka kaca matanya, melangkah mendekati selebaran kertas yang terpajang di dinding cafe.Pria itu ternyata Randi, yang sengaja menyamar untuk membedakan penampilannya agar tidak dikenali.Randi masuk kedalam cafe milik Yana, dipintu masuk, Randi mengambil selebaran kertas yang berisi Iklan " Di jual Rumah ", Melipat lembaran kertas itu  lalu masuk kedalam cafe.Randi duduk disalah satu kursi meja yang ada didalam cafe tersebut, memandangi isi ruangan cafe, "cukup asri juga tempatnya"  bathin Randi.Pelayan datang menghampiri Randi."Silahkan dipilih menu nya Pak." Ujar Pelayan pada Randi."Ah, saya pesan ayam geprek sama es teh aja ya, gulanya dikit aja." Ujar Randi."Baik Pak, mohon ditunggu." Ujar Pelayan, Randi mengangguk. P
Read more

Pertemuan Randi dengan Sekar

   Siang itu, dihari lainnya, Randi tampak berkunjung ke Panti Asuhan tempat dimana Yana menitipkan Bayi Sekar. Ibu Pengasuh panti asuhan menemui Randi.Melihat Randi yang datang, Ibu pengasuh panti asuhan tersenyum, karena mengenal Randi sebagai suami Yana dan sebagai donatur tetap panti asuhannya."Apa kabar pak Randi, lama gak kesini." Ujar Ibu Pengasuh panti asuhan pada Randi."Iya bu, saya sibuk kerja di Jakarta." Ujar Randi tersenyum."Bagaimana keadaan Ibu dan Panti asuhan ini ?" Tanya Randi."Alhamdulillah baik pak Randi, Bu Yana masih rutin memberikan sumbangan ke panti asuhan ini." Ujar Ibu Pengasuh panti asuhan dengan tersenyum."Oh begitu." Ujar Randi."Saya dengar dari Yana, kalau anaknya Sekar dititipkan di panti asuhan ini, boleh saya melihatnya bu ?" Ujar Randi."Aduh maaf pak, anaknya sudah di adopsi, 6 bulan lalu." Ujar Ibu asuh panti asuhan."Oh begitu." Ujar Randi menyembunyikan rasa kecewa
Read more

Good bye Sekar

   Randi sedang melakukan Radioterapi Eksternal diruangan khusus Radioterapi.Tampak Pemindaian CT Scan sedang berjalan.Radioterapi eksternal adalah jenis terapi radiasi yang dilakukan dengan mengarahkan sinar-X atau sinar proton ke bagian tubuh yang terserang kanker. Terapi ini tidak menimbulkan sakit dan pasien umumnya bisa langsung pulang setelah pengobatan selesai dilakukan.Radioterapi eksternal yang dilakukan Dokter pribadi Randi selesai, Pemindaian CT Scan itu berlangsung selama 30 menit.Randi duduk di kursi sebuah meja, dihadapannya Dokter pribadinya sedang menulis resep obat di secarik kertas resep."Radioterapi ini harus rutin bapak jalani, seminggu 2 kali." Ujar Dokter."Baik Dok." Jawab Randi."Saya akan memberikan beberapa obat untuk menetralkan efek samping yang akan muncul setelah Radioterapi eksternal dilakukan, bapak bisa minum obat obatannya nanti." Jelas Dokter pada Randi."Ingat pak Rand
Read more

Ku Beli Rumahmu,Untukmu.

   Malam itu, dirumah Jetak, di dalam kamarnya, Yana termenung, dia berfikir, mengingat kembali wajah Randi (Sandi) yang dilihatnya di dalam mobil saat pergi dari cafe miliknya."Apa mungkin diaa...kalo dari samping seperti yang kuliat sepertinya iya." Ujar Yana pada dirinya sendiri. Yana lalu menepiskan pikirannya yang melintas."Ah, tapi ya gak mungkin, penampilannya aja beda, mungkin perasaanku aja ini." Gumam Yana menghela nafasnya. Yana mematikan lampu kamarnya, lalu merebahkan tubuhnya dikasur, berusaha untuk memejamkan matanya dan tidur.   Siang itu, Yana tampak berada dipemakaman, Yana mengunjungi makam Sekar."Mama datang Sekar." Ujarnya pada makam Sekar sambil tersenyum memandang kepada batu nisan."Mama kangen sama kamu." Ujarnya sambil meneteskan air matanya menatap batu nisan sekar, Yana berjongkok didepan makam."Mama kangen dengan semua yang ada di kamu nak." Ujarnya lagi .Yana teringat akan keceri
Read more

Hadiah Kejutan buat Yana.

   Randy baru selesai melakukan Radioterapi keduanya, Randy duduk dihadapan Dokter."Obatnya masih ada kan pak Randy?" Tanya Dokter."Masih Dok, saya ngerasa kebantu dengan obat dari dokter, jadi kalo saya ngerasain efek samping setelah radioterapi seperti mual, sakit kepala atau gatal gatal saya langsung minum obatnya." Ujar Randy."Iya Pak, karena memang untuk itu fungsi obat yang saya berikan." Ujar Dokter pada Randy."Baik Dok, sampai bertemu di sesi terapi berikutnya minggu depan ya, saya pamit." Ujar Randy."Silahkan Pak." Ujar Dokter tersenyum pada Randy, Randy berdiri dari duduknya lalu pergi keluar dari ruangan dokter itu.Yana mengendarai mobil yang baru dibelinya, mobil itu masuk ke pekarangan halaman rumah mas Badrun yang sudah menunggunya .Yana memarkirkan mobilnya, lalu turun dari mobilnya menghampiri mas Badrun."Nyaman banget mobilnya mas. Gak salah milih aku." Ujar Yana tersenyum."Iyalah, Kelua
Read more

Penculikan Herry

   Dikamarnya, Yana tampak termenung, raut wajahnya tampak sedang berfikir, Yana terlihat resah, menghela nafasnya, Yana mengingat kembali Paket yang diterimanya di cafe, Sebuah hadiah kejutan yang diberikan Randi padanya.Saat itu, Yana tak menyangka jika Randi benar benar akan mewujudkan keinginannya dan memberikan hadiah berupa ukiran keramik patung kaca padanya.Yana mengingat kembali saat di pesta dansa dulu, ketika Yana dan Randi menghadiri undangan pesta dari teman Randi seorang Pengusaha terkenal di Jogjakarta.Dulu, Yana hanya spontan saja mengucapkan kalimat kepada Randi bahwa ia ingin mengabadikan moment kemesraan mereka dipesta itu untuk selamanya agar bisa di kenang dan dilihat setiap saat.Yana tak menyangka jika Randi akhirnya membuat sebuah cendera mata Souvenir yang indah sebenarnya terlihat, ukiran keramik bergambar patung dirinya dan Randi yang sedang berdansa dengan dibuat dari kaca bening yang berkilau.Tentu sangat mah
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status