Siang itu, Via melangkah masuk kedalam rumah dengan langkah gontai, wajahnya murung, tampak raut kesedihan tersimpan dalam dirinya, dia meletakkan rantang kosong yang dibawanya dari rumah budenya di meja ruang tamu, saat hendak masuk ke kamar, dia berpapasan dengan neneknya yang baru selesai mencuci pakaian."Udah pulang, kirain nenek ntar sore pulangnya." Ujar neneknya pada Via yang terlihat lesu, Via menatap wajah neneknya."Iya nek, Via kan gak betah kalo lama lama nginap di rumah orang." Jawabnya datar."Via Istirahat dulu ya nek, kepala Via sakit, pusing." Ujarnya lemah, Jumirah mengangguk, Via lalu melangkah masuk kedalam kamarnya, melihat wajah sedih Via, Jumirah tahu, bahwa Via sudah mendapat kejelasan tentang papahnya dari bude Intan. Jumirah menghela nafas, lalu melangkah keruang tamu, dia mengambil rantang kosong yang ada di atas meja, membawanya ke dapur.Via dengan langkah gontai merebahkan tubuhnya di kasur, tatapannya nanar, me
Baca selengkapnya