Paman Mulyono mendekap dan memeluk erat tubuh Yana yang semakin panik karena rasa takutnya pada keselamatan diri anaknya, paman Mulyono berusaha menenangkan Yana yang teriak histeris menangis meraung raung meratapi anaknya. Via terdiam menatap Yana."Sudah, sudah, kamu tenang, jangan begini terus, kamu harus tenang agar bisa berfikir jernih." Ujar paman Mulyono. Yana terus menangis teriak."Dengar paman, Yana, dengar ! Dewi tidak akan kembali dengan cara kamu meraung raung teriak menangis seperti ini !" Ujar paman Mulyono, Yana terisak, mulai menahan tangisnya, dia memeluk erat pamannya, menangis dalam pelukan sang paman."Bagaimana hasilnya, bisa di lacak nomor telepon yang menghubungi hape bu Yana ?" Tanya Gunawan pada Kuncoro."Nomor hape itu sudah gak aktif, kemungkinan besar Randi sengaja memakai nomor itu sekali pakai dan langsung membuangnya, sama seperti nomor nomor yang menelpon sebelumnya." Ujar Kuncoro menjelaskan pada Gunawan yang
Read more