Kutatap jam dinding di atas televisi, jarum pendek itu mengarah ke angka sembilan, "Ardila, kamu mau kemana? Ini sudah malam," ucapku padanya yang kini sudah berdandan cantik menuju pintu keluar rumah. "Aku bosan sendiri terus di rumah." "Aku kerja, aku lagi berusaha untuk membahagiakanmu." "Kebahagiaan apa? Kalau pulang gak pernah bawa apa-apa, boro-boro makanan, barang yang aku suka aja kamu gak tau!" "Emang kamu mau apa? Nanti ketika sudah ada uang, pasti akan kubelikan." "Alah, kalaupun aku kasih tau sudah pasti kamu gak akan bisa belikan!" "Katakan padaku, barang apa yang kau mau? Jika harganya mahal, aku kumpulkan uangnya dulu," jawabku penuh keyakinan. "Oke, aku mau berlian. Berlian asli ya, bukan imitasi." Sinis dan meremehkan tampak di wajah cantiknya. "Berlian, ya? Berapa harga berlian? Aku belum pernah beli berlian
Read more