"Yang warna apa sih emangnya?" Parmi bertanya dengan polosnya. "Biru, abu-abu, kuning, merah, ya pokoknya warna warni," terang Anton dengan gusar. "Kayak pelangi ya, Pak, s*mpaknya," celetuk Parmi sambil terkekeh lagi. Ia melanjutkan kembali menjemurnya, seakan tidak terjadi apa-apa, padahal Anton sedang menunggu jawabannya, kemana semua dalaman yang biasa ia pakai?. "Parmi, yee ... malah lanjut jemur, ini s*mpak saya mana?" Duh gue jadi sampak s*mpak dah nih ngomong sama pembantu budeg. Anton bermonolog. Parmi tidak mendengar, masih lanjut menjemur. "Parmi!" pekik Anton lagi, habis sudah pahala puasa ia hari ini. Emosi tingkat dewa berhadapan dengan Parmi. Parmi menoleh. "Apaan sih, Tuan?" "Ya Allah, s*mpak saya, saya mau ngajar. Cepat ini tolong carikan!" "Yang gini ya?" Parmi mengangkat s*mpak basah bewarna abu-abu. "Iya itu." Anton mengangguk. "Ya udah ini." Parmi hendak memberikan sempak basah
Read more