Getar ponsel di nakas bersamaan dengan terbukanya mataku ketika hendak beranjak dari tidur. Tampilan layar menunjukkan nama Aya yang ternyata berkali-kali memanggil.Panggilan tersambung berikutnya, Aya langsung mengalirkan pertanyaan tanpa jeda dari seberang. Aya mengkhawatirkanku?"Aku? Aku nginap di asrama." Aku terkekeh seraya menurunkan kaki dari ranjang hingga menyentuh lantai. Penglihatanku masih goyang setelah semalaman. "Kenapa?"Enggak, kali ini aku bohong. Bukannya di asrama, aku malah memilih bermain api gairah di hotel. Risiko penularan virus yang sedang merebak memang tinggi, tetapi ... kelamaan dianggurin juga nyakitin."Aku ada ngirim makanan, tadi nitip sama satpam di sana. Kamunya sif kapan?"Sambil membuka laci nakas dan menemukan kotak paket amenities hotel, aku menjawab, "Hari ini jadwal malam." Isi kotak ..., standar. Sikat gigi, pasta gigi, sabun, sampo. Aku perlu mandi setelah semalaman penuh keringat."Pantas kedengaran baru bangun." Suara Aya malah terdengar
Read more