Terdengar helaan napas dari seorang lelaki tua yang duduk di kursi. "Bu, tidak ada salahnya bila Nadia ingin bertemu Anti. Bagaimanapun dia adalah ibu kandung Nadia. Jangan kami terus menerus memberikan pemahaman buruk tentang Anti. Siapa tahu memang, dia sudah berubah. Sudahlah, Bu. Semua sudah berlalu lama. Bila Nadia ingin bertemu ibunya, biarkan saja," ujar bapak Tohir lembut. "Pak! Bapak tidak ingat, bagaimana dulu Anti berbuat hal yang memalukan keluarga kita? Apa Bapak sudah lupa, Tohir menderita, Nadia juga harus pindah sekolah karena malu? Tidak semudah itu memberikan maaf untuk dia, Pak!" "Ya tapi kan, semua sudah berlalu. Belajarlah memaafkan, Bu," "Bapak kalau mau memaafkan silakan! Tidak dengan aku juga Nadia!" Selesai berkata demikian, wanita itu bangkit dan masuk ke rumah bagian belakang. Erina hanya menatap punggung mertua perempuannya dengan hati yang kecewa. * "Mama, apa benar, Ibu sudah berubah
Last Updated : 2022-03-11 Read more