“Anti, apa kamu masih mencintaiku?”“Menurutmu, Mas?” Perempuan yang perutnya sudah mulai berisi itu malah balik bertanya. “Aku tahu, Mas, kamu sudah tidak mencintaiku seperti dulu lagi.”“Jangan suka menebak, kamu bukan dukun.”“Sikapmu beda, Mas. Aku merasakannya. Begitupun aku, jujur saja, rasa ingin hidup bersamamu seperti yang kita impikan dulu, kini telah sirna. Namun, di saat hasrat melepaskanmu menggebu, justru kenyataan berkata lain. Ada bayi yang hidup di rahimku untuk mengikat kita kembali.” Anti menunduk. Setetes air jatuh mengenai telapak tangannya.“Ini adalah buah dari perbuatan kita, Anti. Anggap saja ini hukuman untuk sedikit mengurangi dosa, kita jalani saja. Semoga esok hari, keadaan menjadi lebih baik.”Anti mengangguk pasrah. Lalu, bertanya, “Mas, kamu masih mencintai Nia?”Aku ingin menjawab. Bukan masih mencintai, tapi baru
Last Updated : 2022-01-12 Read more