Share

Bagian 140

Dengan bergetar kunaiki tangga untuk melewati batas suci. Berwudu untuk pertama kali setelah beberapa bulan, rasanya sangat segar dan menenangkan.

Sangat lama aku berada di mesjid besar ini. Terpekur, merenung dan mengurai benang kusut hidup yang telah kulalui. Tentang segala hal, kucurahkan pada Sang Pemilik Hidup. Juga segala dosa dan permasalahan hidup yang kualami saat ini. Dan yang terakhir adalah mengenai Anti, yang sangat ingin bertemu anaknya.

“Mas, mesjid mau ditutup.”

Sebuah tepukan di pundak menyadarkan diriku. Kutengok, sudah tidak ada siapa pun di tempat ini. Hanya takmir yang tadi mengingatkanku. Kini, beliau tengah menggulung karpet.

Aku hanya diam memandangnya. Lalu tangan ini ikut membantu bapak—usianya mungkin sama dengan bapakku—menggulung karpet.

“Pulangnya ke mana?” Setelah selesai, beliau bertanya.

Aku masih duduk di teras mesjid,  tak menjawab. Bingung mau menjawab apa.

&

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Masliana Tukiman
semoga Adam terus istiqomah untuk berubah dan bagi keluarga Adam semoga mendapat hidayah
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
semoga istiqomah ya Agam
goodnovel comment avatar
Umi Pipit
trimakasih thor.............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status