Share

Bagian 143

“Kok, kewajibanku, Pak? Kan, Iyan yang buat anak.”

“Bapak sama Ibu udah biayai kamu jadi pegawai, lho, Gam.” Bapak tidak sungkan untuk membahas kebaikannya untuk anak sendiri. “Sudahlah, kamu jangan bahas uang Rani lagi. Ya, wajar saja kalau dia ingin menggunakan uangnya untuk kesenangan pribadi.”

Aku mengangguk, pura-pura paham. Rasa sakit hati ini sudah berada di titik tertinggi, tetapi aku tidak akan melawan mereka dengan otot. Aku harus menyusun strategi untuk mendapatkan kembali uang yang harusnya menjadi milikku.

Rani, Iyan, tunggu pembalasan dariku, yang selalu kalian zalimi.

“Jadi, bagaimana? Apa Ibu benar-benar tidak akan membawa seserahan makanan untuk pihak keluarga Anti?”

“Ibu mau bawa, Gam. Tapi, mana uangnya?” jawab ibu pasrah.

“Minta sama Iyan, Bu, bagianku dari penjualan kayu. Dua juta cukup buat beli beberapa kaleng biskuit.”

“Gak bisa gitu,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
penasaran seperti apa si Rani semua orang dsuruh berkorban
goodnovel comment avatar
Ayah'e Khoirul
bingung mau mihak siapa
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
setidaknya kamu buat juga keluargamu merasakan apa yang dulu Nia dan anak²mu rasakan....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status