Share

Bagian 151

“Biar gak malu, hamil tanpa bapak, Bu …” baiklah, jawaban Anti cukup membuatku memantapkan sebuah tekad. Segera, kulangkahkan kaki menuju kamar, setelah sebelumnya, menarik kembali sarung yang masih basah. Urung aku jemur.

“Tohir apa kabar ya, Pak?”Celetuk Ibu mertua saat aku sedang mengelap sepatu di teras belakang. Kurasa, mereka tahu ada diriku di sana.

“Ya, mana Bapak tahu, Bu … mungkin saja sudah semakin sukses.”

“Dulu, kita sering sekali pergi piknik kalau dia habis pulang dari berlayar ya, Pak, tidak seperti sekarang, bisa makan enak aja, hasil dari dagang sendiri. Anti, Anti, kamu bodoh banget sih? Memilih orang yang bisanya cuma numpang saja.”Begitu mengena di ulu hati, padahal, aku hanya menempati sebuah ruangan yang tidak berfungsi sama sekali.

“Cepatlah lahiran, agar kamu bisa menikah kembali dengan Tohir.” Tepat saat aku melewati mereka, kudengar Bapak mertuaku bergumam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
fainna ma'al usri yusro inna ma'al usri yusro sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan
goodnovel comment avatar
Paramyta Selpiani
kok dk bs di bukak lg bab ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status