Share

Bagian 157

Beberapa hari setelahnya, diriku rajin berangkat ke mesjid lebih awal saat waktu ashar. Seolah ada sebuah alarm dalam hati yang mengingatkanku pada seorang wanita bersuara merdu, yang belakangan kuketahui namanya Laila. Dan akan memilih berlama-lama hanya untuk menyaksikannya mengajar anak-anak di mesjid. Beberapa kali, ktatapan kami bertemu. Dia langsung berpaling, saat melihatku sedang memperhatikannya. Sampai di suatu sore yang ke sekian kalinya, sebuah kesempatan mempertemukan kami untuk bercakap-cakap. Saat itu, hendak ada kegiatan maulid Nabi di mesjid, dan kami berdua ikut dilibatkan menjadi panitia.

“Mas  Agam bisa pergi ke kota untuk membeli keperluan yang tidak tersedia di toko sini?” Tanya salah seorang panitia.

“Bisa!” Jawabku mantap.

“Tapi ini banyak lho, Mas … harus dua orang …”

Karena tidak ada orang lain lagi yang bisa berangkat bersamaku, akhirnya dengan terpaksa, Laila menyanggupinya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
Agam inilah ujian saat menuju istiqomah
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Bagus agam jgn sampai hilaf lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status