Share

Bagian 165

Ada sebuah kertas berisikan nama, Mas Agam, bapak, dan juga Ibu. Aku semakin bingung, karena, mengapa hanya nama mereka bertiga saja yang tertulis?

“Itu milik siapa, ustadz?” Tanyaku tidak bisa menahan penasaran. Sedangkan beliau hanya memberikan telapak tangan, tanda kalau masih belum bisa menjawab.

“Maaf, ini nama siapa sja yang tertulis di sini?” Sembari memegangi kertas, Ustadz bertanya, memandang kami satu per satu seakan meminta penjelasan. Lik Udin meminta kertas tadi.

“Ini nama kedua mertua Rani, dan kakak iparnya. Ini orangnya. Sedangkan kakak iparnya sudah tidak tinggal di sini lagi.” Lik Udin menjelaskan sambil menunjuk Bapak dan Ibu.

“Hahahahahahahaha hihihihihihihihihi  hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii …” Rani tertawa mirip suara kuntilanak. Kami yang ada di sini bergidik ngeri. Suasana sangat mencekam meskipun siang hari. Bu Lik yang rumahnya pas di sebelah masuk dari pintu samping.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
lia yuliana
Iyan oh Iyan.... goblok kok di pelihara.... cinta sih cinta tp bodoh jangan.
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
Yan mah udah cinta buta sama Rani
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Dari awalnya emang pada bego keluarga agam itu hasilnya, untung agam udah sadar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status