Casabelle

Casabelle

last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-24
โดย:  Ififah75 ยังไม่จบ
ภาษา: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
คะแนนไม่เพียงพอ
51บท
1.4Kviews
อ่าน
เพิ่มลงในห้องสมุด

แชร์:  

รายงาน
ภาพรวม
แค็ตตาล็อก
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป

"Ikutlah denganku" ucap Axton dan Ara mendengus pelan. "Kau siapa ? Aku tak mengenalmu" sinis Ara. "Tetapi seluruh tubuhmu mengenalku" ucapan Axton sukses membuat wajah Ara memerah Pria itu melangkahkan kakinya mendekat dengan wajah datar dingin. Menatapnya seakan ingin membekukannya saat ini juga. "Ikutlah denganku dengan cara baik-baik. Aku tidak ingin menyakitimu" Lanjut Axton dan Ara memincingkan matanya. "Secara baik-baik ataupun tidak aku bahkan tak berniat ikut denganmu. Bisakah kau keluar sekarang, aku akan menutup toko" "Aku bukan orang yang sabar, Cassabelle" Ketika Ara ingin membalikkan badan tiba-tiba sebuah tarikan menarik tubuhnya. Sebuah ciuman terasa di bibirnya sebelum rasa menyengat terasa di lengannya. Sebuah bius. "Kau yang memaksaku, Cassabelle"

ดูเพิ่มเติม

บทที่ 1

Chapter 1

Ara membuka matanya ketika hawa dingin menerpa kakinya. Ara mengernyitkan keningnya karena merasa terganggu hawa dingin tersebut.

Secara refleks Ara menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Tetapi ketika merasakan jika tubuhnya polosnya tergeser dengan selimut Ara langsung membuka matanya.

Keterkejutan seakan-akan menyadarkannya saat ini.

Suasana yang sangat asing yang dilihatnya langsung membuat Ara mendudukkan tubuhnya. Dengan cekatan Ara menahan selimut yang melorot menunjukkan tubuh telanjangnya.

Ara mengalihkan pandangan mata dan terfokus pada kasur sampingnya.

Seorang pria asing berada di samping hanya dengan celana pendek super ketatnya. Terlihat tidur dengan lelap dengan pose layaknya Seorang model telanjang.

Otak Ara langsung memproses semuanya dan tentu saja Ara bukanlah gadis bodoh yang tidak tau apa yang baru saja dilakukannya.

Tidak ada pikiran positif ketika menemukan tubuhnya telanjang dengan pria yang tidur di sampingnya.

Bahkan jawaban Positif saja tidak ada di pikiran Ara saat ini. Ara menyibak selimut dan menemukan sebuah tanda yang membuat hatinya semakin mencelos. Darah.

Ara menepuk kepalanya beberapa kali dan menyumpah serapah memaki dirinya sendiri.

Ara mencari jam dan tak menemukan apa yang dicarinya. Pandangan yang dilihat saat ini hanya pakaian yang tergelatak di lantai.

Bahkan tas dan juga ponselnya berakhir naas di lantai dingin. Ara menghela nafas dan memilih beranjak.

Ara berusaha turun dari ranjang dengan perlahan dengan membawa selimut di badannya. Sesekali Ara menoleh kebelakang ketika mengambil bajunya.

Memastikan jika pria itu tidak bangun sama sekali. Wajah pria itu sangat asing baginya dan bahkan seperti Ara tidak ingat jika berbicara dengan pria itu saat di Club

Ya pastinya mereka bertemu di Club kemarin sebelum berakhir di ranjang berdua seperti ini.

Ara segera mengenakan bajunya dan mengambil tas dengan barang-barangnya secara cepat. Ara menendang celana bahan yang menyangkut di sepatunya dengan kesal.

Tak lupa Ara juga mengacungkan jari tengahnya pada celana itu sebelum berbalik memilih keluar dari kamar hotel yang menampungnya semalam.

Dibukanya ponsel yang menampilkan pukul 9 pagi. Tidak ada pesan ataupun telfon dari teman-temannya. Bagaimana bisa mereka tidak mencarinya selama Ara menghilang semalaman.

Namun gambar pesawat di ujung ponselnya menjawab segala pertanyaan Ara. Ara mengumpat pelan dan segera mengaktifkan ponselnya sambil menunggu pintu lift terbuka.

Dentingan lift bersamaan dengan puluhan pesan masuk ke dalam ponselnya. Tentu saja semua pesan dari teman-temannya

Ara menekan kontak nama Clark dan deringan pertama temannya itu langsung mengangkatnya. Bahkan Ara juga mendengar helaan nafas lega dari seberang sana sebelum suaranya menyapa.

"Astaga! Kau darimana saja ? Kami mencarimu" Tanya Clark yang membuat Ara menghela nafas dan menekan tombol lantai lift.

"Ceritanya panjang. Kau dimana ?" Ucap Ara sambil berjalan keluar dari lift ketika pintu terbuka dan Lobby hotel super mewah langsung menyambutnya

Tetapi ini bukan saatnya Ara mengagumi interior gedung ini. Saat ini yang penting adalah Ara kembali dan bertemu dengan teman-temannya.

"Bandara! Hari ini kita balik ke London. Kami masih menunggumu, kopermu sudah kubawa ke Bandara. Dua jam lagi kita berangkat, Ra" ucap Clark yang membuat Ara mengumpat sekali lagi.

Entah berapa banyak dosa yang sudah dilakukannya dalam kurun waktu satu hari. Bahkan kata-kata mutiara yang jarang sekali keluar dari mulutnya sudah meluncur dengan mudah hari ini.

"Ok, aku langsung ke bandara saja" ucap Ara sambil keluar dari Lobby dan menatap sekitar.

Suasana di sini masih cukup lenggang. Mungkin karena masih pagi dengan efek tahun baru yang baru saja mereka rasakan sekarang.

"Kau dimana ?" Tanya Clark yang terlihat gusar.

Ara menoleh dan menatap sebuah patung yang sangat besar disampingnya. Ara mengernyitkan keningnya heran.

"Mesir ?" Gumam Ara dengan tololnya dan suara makian Clark terdengar.

Demi tuhan! Di hadapannya saat ini bangunan ini berbentuk Piramida. Dengan patung ciri khas dari negara Mesir. Ara tidak mengarangnya.

"Kau gila ?" ucap Clark dan Ara menggelengkan kepalanya yang tentu saja temannya tidak akan melihatnya.

Bagaimana bisa dirinya berakhir di tempat seperti ini. Di lihat dari segi manapun hotel ini bukanlah hotel harga murah. Kesan mewah terlihat jelas di bangunan hotel ini.

Biarkan pria itu yang membayarnya. Ya pria sialan yang bisa-bisanya tidur dengannya tadi malam. Memang sial hidupnya.

"Oh kau sepertinya di Luxor hotel. Itu hotel terdekat dengan Club kemarin kata Dave" ucap Clark dan sebuah suara dari speaker terdengar samar-samar dari telfon di seberang sana.

"Kita bisa bicara nanti lagi. Sekarang panggil taksi dan ke bandara sebelum kau ketinggalan" 

*-*-*

Ara mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi ruang kelas dan beberapa temannya langsung menatap kedatangannya.

Mereka menatapnya seakan-akan Ara adalah manusia antah berantah yang muncul ke permukaan.

Mungkin mereka sedang melihat wajah Ara yang memang terlihat pucat dari pagi. Menyebalkan sekali menjadi pusat perhatian semua orang.

"Apa ?" Ucap Ara saat Dave terlihat menggelengkan kepalanya.

"Kau baik-baik saja ?" Tanya Dave dan Ara menganggukkan kepalanya ragu.

Dirinya sedang tidak baik. Selama semalaman penuh Ara merasa badannya tidak enak dan perutnya terus saja mual.

Kemungkinan akibat kecapekan saja. Sepulangnya dari Las Vegas Ara langsung bekerja full time untuk menggantikan temannya.

Hari-harinya super sibuk di penuhi dengan kuliah dan juga kerja. Beberapa kali Ara sering melupakan jam makannya sepertinya penyakit lambungnya kumat.

Tetapi apakah semua temannya melihat perubahannya. Bahkan saat ini Clark terlihat memincingkan matanya menyelidik.

"Sepertinya kau kurang asupan. Bagaimana jika kita ke Club dan bersenang-senang" sahut Frank dan Ara memutar matanya.

Temannya yang satu itu, sangat suka sekali menghambur-hamburkan uang. Tidak salah juga lagian Clark dan Frank dari keluarga kaya raya.

Sikap Clark dan Frank sangat jauh berbeda. Walaupun mereka kembar Clark selalu saja tidak setuju dengan segala sifat Frank. 

Bahkan saat ini Clark sudah menoyor kepala Frank dengan keras. Temannya itu terlihat sebal menatap Clark yang dengan tega menganiayanya.

"Itu asupanmu!" Sindir Clark dan Frank hanya menjulurkan lidahnya mengejek saudara kembarnya itu.

Suara tepuk tangan membuat semua orang menoleh dan menemukan Professor yang akan mengajar hari ini.

"Lanjut nanti di apartemen ya" ucap Dave dan semua orang mengangguk termasuk Ara.

*-*-*

Ara mendudukkan tubuhnya di sofa dengan menatap ponselnya yang menyala tanpa melakukan apapun. Sangat terlihat jika Ara sedang melamun dan memikirkan sesuatu.

Hal itu tak luput dari pandangan mata Clark yang membuat perempuan yang awalnya sedang menjadi juri pertandingan Dave dan Frank memilih beranjak.

Clark duduk di samping Ara yang membuat Ara menoleh dan menatapnya. Ara berusaha mengalihkan perhatian seakan dirinya sedang sibuk dengan ponselnya.

Padahal Clark sendiri tau jika Ara jelas-jelas sedang melamun.

"Ada masalah apa sih ?" Bisik Clark yang membuat Ara menatapnya lama.

"Keknya gue hamil deh" jawab Ara yang membuat Clark melototkan matanya kaget.

"Seriusan ?" Ara menganggukkan kepalanya dan juga menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Gue nggak tau. Tapi tanda-tandanya begitu" ucap Ara dan Clark mengigit bibirnya.

Clark adalah satu-satunya sahabat yang diceritakan Ara secara jelas apa yang terjadi di malam itu. Walaupun yang diingat Ara hanya pagi saat dirinya terbangun disamping pria itu.

Bahkan pria yang tak diingat wajahnya oleh Ara saat ini. Ara berpikir jika tidak berguna juga mengingat-ingat wajah pria itu.

Bukankah itu hanya kesalahan satu malam saja. Tidak perlu di ingat-ingat dan lagipula jarak Las Vegas dan London sangat jauh.

Jika terjadi sesuatu dengan dirinya. Tentu saja Ara tidak mungkin mencari pria itu.

"Lo bilang lihat cairannya di perut Lo" ucap Clark lagi dan Ara menganggukkan kepalanya.

Ara memang menemukan cairan yang ya kalian Taulah di atas perutnya saat dia memakai baju. Hal itu yang membuat Ara yakin jika semuanya akan baik-baik saja.

Pria itu tidak membuangnya di dalam.

"Kita tidak tau itu ronde ke berapa" Sahutan Dave sukses membuat Ara dan juga Clark menoleh kaget.

Tak menyangka jika dua laki-laki itu sudah berdiri di samping mereka berlagak seperti sedang mengamati sesuatu. Bahkan tangan Frank sudah berada di dagu terlihat berpikir.

Ternyata sejak tadi Dave memilih untuk mematikan permainan mereka dan mengajak Frank untuk menguping.

Dave melihat jika obrolan Clark dan Ara terlihat serius serta berusaha ditutupi. Mereka semakin penasaran apalagi dengan perubahan sikap Ara yang sangat berbeda daripada biasanya.

"Ya benar. Bisa saja itu ronde ke 1 atau 2 di dalam. Lalu Ronde ketiganya di luar. Pasti gol dong" ucap Frank sambil menaik turunkan alisnya menatap Dave.

Hal itu tidak membuat Ara bukannya mereka lega tetapi semakin merasa down. Ara memegang keningnya dan memikirkan semuanya.

Dave memilih beranjak pergi tanpa mengatakan apapun dengan kembali membawa tiga kardus kecil. Lalu menyodorkannya pada Ara.

"Coba nih testpack" ucap Dave yang membuat semua orang langsung menatapnya horor.

"Lo cek kehamilan ?" Tanya Clark yang membuat Dave mendengus.

"Punya pacar gue" ucap Dave yang membuat semua orang menganggukkan kepalanya paham.

"Kalau hamil beneran gimana ?" Bisik Ara yang membuat Dave memutar matanya jengah.

"Tenang ada kita" jawab Dave dan mata Ara langsung berkaca-kaca mendengar jawaban Dave yang sangat mantap.

Ara mengambil ketiga kotak itu dan berjalan menuju toilet di apartemen Dave ini. Membuat ketiga temannya menunggu dengan hati yang sangat gelisah.

Bahkan Frank terlihat mondar - mandir seperti seorang suami yang menunggu istrinya lahiran. Hal itu membuat Clark kesal dan Dave hanya menghela nafas melihat pertengkaran dua saudara itu.

Hingga suara pintu terbuka membuat ketiga orang itu langsung berhenti dan menegakkan tubuh mereka. Siap mendengar jawaban apa yang akan disampaikan Ara.

Ara yang hanya diam saja membuat Clark langsung memajukan badannya dan mengambil alih benda pipih di tangan Ara. Di lihatnya hasil tersebut yang membuat Clark melebarkan matanya.

Tanpa mengatakan apapun Clark maju dan memeluk Ara yang sudah menangis. Tanpa kata-kata kedua teman pria nya itu tau hasil apa yang mereka dapat hari ini.

*-*-*

แสดง
บทถัดไป
ดาวน์โหลด

บทล่าสุด

ถึงผู้อ่าน

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

ความคิดเห็น

ไม่มีความคิดเห็น
51
Chapter 1
Ara membuka matanya ketika hawa dingin menerpa kakinya. Ara mengernyitkan keningnya karena merasa terganggu hawa dingin tersebut.Secara refleks Ara menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Tetapi ketika merasakan jika tubuhnya polosnya tergeser dengan selimut Ara langsung membuka matanya.Keterkejutan seakan-akan menyadarkannya saat ini.Suasana yang sangat asing yang dilihatnya langsung membuat Ara mendudukkan tubuhnya. Dengan cekatan Ara menahan selimut yang melorot menunjukkan tubuh telanjangnya.Ara mengalihkan pandangan mata dan terfokus pada kasur sampingnya.Seorang pria asing berada di samping hanya dengan celana pendek super ketatnya. Terlihat tidur dengan lelap dengan pose layaknya Seorang model telanjang.Otak Ara langsung memproses semuanya dan tentu saja Ara bukanlah gadis bodoh yang tidak tau apa yang baru saja dilakukannya.Tidak ada pikiran positif ketika menemukan tubuhnya telanjang dengan pria yang tidur di sampingnya.Bahkan jawaban Positif saja tidak ada di pikira
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-01-11
อ่านเพิ่มเติม
Chapter 2
Ara melangkah kakinya menyusuri koridor universitasnya. Jam sudah menunjukkan pukul dua sore. Beberapa mahasiswa ataupun mahasiswi sudah beranjak pulang.Hal itu membuat suasana universitas nya terasa berbeda daripada biasanya. Sedangkan Ara harus mengambil sebuah buku di lokernya untuk materi tugas terbaru untuk besok. Setelah itu Ara harus segera kembali ke tempat kerjanya. Weekend supermarket biasanya ramai dan Cole tidak akan senang jika Ara ijin terlalu lamaJadi Ara harus segera bergegas dan belajar dengan giat. Beberapa bulan ke depan Ara sepertinya dirinya tidak akan sendiri lagi.Perutnya akan semakin membesar dan ada seseorang yang harus dihidupinya. Selama bertahun-tahun terakhir Ara hidup sebatang kara tanpa kehadiran keluarga. Kedua orangnya meninggal dalam kecelakaan beberapa tahun yang lalu. Sedangkan Ara adalah anak tunggal yang di titipkan pada bibinya.Semenjak kehadiran Ara di dalam keluarga Bibinya. Keluarga mereka semakin tidak beraturan. Bukan masalah ekonomi.
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-01-11
อ่านเพิ่มเติม
Chapter 3
Ara mendudukkan tubuhnya di salah satu bangku taman. Suasana begitu dingin di sini angin musim semi sudah mulai terasa. Seperti ingin membekukan tubuhnya yang hanya menggunakan sebuah kaos kebesaran.Dengan tangan yang terasa dingin Ara memegang perutnya. Mengusapnya sebentar dan kembali menatap langit yang terlihat mulai menggelap.Suasana kampusnya sudah sepi dan mungkin saja hanya dirinya yang berada di sini. Tetapi Ara memang sedang menikmati rasa kesepian dan kesendirian ini.Sudah selama seminggu ini Ara senang sekali menyendiri hal itu selalu membuat ketiga temannya merasa khawatir. Tetapi Ara selalu mengatakan dirinya baik-baik saja.Deringan ponsel Ara sukses mengalihkan perhatian Ara. Dengan cepat Ara merogoh tasnya dan menemukan ponselnya yang sudah berteriak-teriak ingin segera di angkat.Di sana nama Cole muncul. Ara langsung melihat jam di ponselnya dan mengerang pelan. Dia sudah terlambat lima belas menit. Bagaimana bisa Ara sampai lupa jika hari ini ada jadwal kerja."
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-01-11
อ่านเพิ่มเติม
Chapter 4
"Kau mengingatku, Casabelle ?" Ucapan pria di depannya ini membuat Ara terkejut dan memundurkan beberapa langkahnya."Namaku Ara, bukan Casabelle" ucap Ara dan sebuah senyuman muncul di sudut bibir pria itu."Aratha Casabelle" sahut pria itu lagi yang membuat Ara meneguk ludahnya dengan susah payah."Apa maumu ?" Bisik Ara yang tentu saja diyakininya mampu di dengarkan oleh pria di depannya.Axton memasukkan ke dua tangannya ke dalam saku dan memperhatikan sekitar. Suasana begitu sepi dan hanya mereka berdua yang ada di sini.Apakah ini tempat dimana perempuan ini bekerja selama beberapa tahun terakhir ? Pekerjaannya membuat Axton tidak bisa langsung terbang menjemput Ara.Axton harus menunda keberangkatannya selama dua Minggu. Sebenarnya pekerjaannya hingga saat ini belum selesai. Tetapi anak buahnya baru mengabarkan jika Ara baru saja dikabarkan menghilang dari intaian anak buahnya. Mereka menduga jika Ara hanya di dalam rumah. Tetapi mereka salah ketika Ara datang bersama teman-t
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-01-11
อ่านเพิ่มเติม
Chapter 5
Ara menatap pria dengan jas mahalnya itu melangkah masuk ke dalam kamar ini. Belva langsung membungkukkan badannya hormat dan melangkah mundur.Belva memilih untuk beranjak dan keluar dari kamar. Menyisakan Ara dan juga pria yang sama sekali tak diketahui namanya ini.Tetapi satu hal yang Ara tau jika pria di depannya ini adalah dalang yang membawanya kemari. Menculik dan mengurungnya tanpa sebab."Apa maumu ?" Ucap Ara dan pria itu memberikan senyuman kecilnya.Mood Ara untuk menyantap makanan itu langsung lenyap seketika. Pria ini sudah datang pasti karena tau jika Ara sudah bangun dan mungkin akan berulah."Cukup simpel, menikah dan lahirkan anakku dengan sehat" ucapan Axton sukses membuat Ara memegang perutnya."Bagaimana kau tau ?" Cicit Ara dan Axton hanya tersenyum kecil dan berjalan mendekati sofa tepat di seberang Ara.Suara langkah kaki pria itu menggema di lantai yang dingin dan kamar yang senyap ini. Hal itu mengingatkan Ara tentu kejadian kemarin malam ketika di super mar
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-01-11
อ่านเพิ่มเติม
Chapter 6
"Calm down Axton. Aku hanya mampir sebentar" ucap pria di depan Ara yang semakin membuat Ara bingung bukan main.Axton ? Austin ? Siapa mereka ?Ara menyadari satu hal jika kedua pria ini memiliki wajah yang sama seperti. Bahkan Ara sama sekali tidak bisa membedakan mereka. Oh kecuali dari baju mereka.Satu berpakaian casual dan satunya lagi berpakai formal. Ara menatap pria berpakaian formal itu yang melangkah dengan cepat menghampirinya."Pergi dari kamarku sekarang!" sentak pria tersebut yang membuat Ara tersentak kaget. Bahkan pria di depannya itu langsung memucat dan menganggukkan kepalanya sebelum berlalu pergi."Axton?" Gumam Ara yang membuat Axton langsung menoleh dan menatap Ara."Kenapa ?" Jawab Axton dan Ara terlihat kagetJadi pria di depannya ini bernama Axton. Pria yang tidur dengannya. Oh sebentar siapa yang tidur dengannya malam itu."Kau atau dia yang tidur denganku ?" Pertanyaan bodoh Ara sukses membuat Axton memincingkan matanya marah."Kau bahkan tak bisa mengenali
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-06
อ่านเพิ่มเติม
Chapter 7
"Apa kau yakin melakukan ini, Axton ?" Ucap Melly yang membuat Axton meliriknya dengan tatapan dingin.Mereka saat ini sedang berada di jet pribadi milik Axton yang sedang terbang menuju Las Vegas. Sudah terlalu lama Axton mengundur keberangkatan mereka.Perusahaannya tidak bisa di tinggalkan lebih lama lagi. Banyak pekerjaan yang menantinya. Lagian hasil sudah keluar dan mengatakan jika Ara baik-baik saja jika melakukan penerbangan.Austin sudah kembali ke Las Vegas dua hari yang lalu. Melly yang memang sedang disewa oleh Axton mau tidak mau harus tetap tinggal."Kau kusewa bukan untuk berkomentar" ucap Axton tajam yang membuat Melly memutar matanya.Melly cukup mengenal bagaimana prilaku Axton walaupun dirinya adalah sahabat Austin. Kedua kembaran itu memiliki paras yang sama tetapi memiliki sifat yang sangat berbeda.Axton cenderung lebih kasar, dingin dengan segala sikap arogannya. Sedangkan Austin lebih tenang dan memiliki sikap yang ramah dengan siapapu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-07
อ่านเพิ่มเติม
Chapter 8
Pintu di buka membuat Ara menoleh dan menemukan sosok perempuan yang sedikit familiar di ingatannya. Hingga memori Ara berputar kembali dan membuatnya ingat dengan perempuan di depannya."Kau dokter itu!" Ucap Ara dan Melly tersenyum mendengarnya.Perempuan itu berjalan masuk dan mendekati ranjang. Hingga sebuah kernyitan muncul di dahi perempuan itu."Pria brengsek" gumam Melly yang membuat Ara menatapnya dengan wajah bingung.Melly mendekati ranjang dan menaruh tas miliknya di bawah ranjang sebelum berbalik tanpa mengatakan apapun.Perempuan itu keluar kamar dan menghilang untuk beberapa menit. Sebelum kembali dengan seorang pria yang terlihat murung seperti baru saja di omeli."Katakan dengan bos bodohmu! Bagaimana bisa dia memborgol perempuan hamil" Omelan Melly meluncur dengan mulus yang membuat Ara paham siapa yang baru saja mengomeli pria itu.Dengan cepat pria itu melepaskan borgol di tangan Ara. Rasa lega langsung menghampiri Ara, setidaknya tang
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-08
อ่านเพิ่มเติม
Chapter 9
Ara membuka pintu di depannya dengan rasa ragu luar biasa. Mungkin pria itu hanya mengerjainnya.Ara paling benci jika harus merasa ragu ataupun sampai di kerjai. Perasaan kesal selalu menghantuinya.Namun senyuman Ara melebar ketika pintunya terbuka dan tidak di kunci seperti sebelumnya.Axton menepati janjinya.Ara mengintip keluar dan menemukan seorang pria dengan baju hitam berdiri di depan kamar. Pria itu menoleh dan segera memberikan hormat pada Ara."Nona ingin turun ?" Tanya pria itu yang membuat Ara mengedipkan matanya sebelum menganggukkan kepalanya.Awalnya Ara mengira jika pria itu akan menahannya mungkin bahkan mendorongnya agar masuk. Ternyata pria itu tak menahannya membuat Ara membuka pintu semakin lebar. Suasana ruangan mewah langsung masuk ke dalam matanya.Sepertinya Axton adalah pria kaya. Sialan! Tentu saja pria itu kaya bahkan pria itu memiliki dokter pribadi yang bisa membiusnya sampai bisa di bawa kesini.Bagaimana Ara bis
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-09
อ่านเพิ่มเติม
Chapter 10
Axton membuka pintu mobilnya dan menemukan salah satu pengawalnya ada di samping mobil. Pria itu menundukkan tubuhnya hormat pada Axton.Jam menunjukkan pukul sebelas malam. Pekerjaannya hari ini sangat menyita waktu dan tenaga. Kenapa juga banyak permasalahan akhir-akhir ini. Membuatnya semakin lelah saja."Bagaimana keadaan rumah ?" Ucap Axton yang membuat pengawal itu mendongak dan berdehem sebentar."Semuanya aman, Mr. Ellard. Tidak ada yang mencurigakan" ucapnya lancar dan Axton menganggukkan kepalanya.Axton berjalan menuju pintu tepat ketika mobilnya bergerak maju dipindahkan ke garasi rumahnya.Axton membuka pintu di depannya dan berjalan pelan di antara kegelapan di rumahnya ini. Jam sudah malam dan setiap sudut rumah pasti akan gelap gulita.Namun kali ini terasa beda. Kenapa ruang keluarga terlihat lampunya masih menyala. Tidak mungkin jika pelayan berani-beraninya menonton televisi di sana.Axton berdecak kesal dan berjalan menuju ruang keluar
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-10
อ่านเพิ่มเติม
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status