Home / CEO / Casabelle / Chapter 3

Share

Chapter 3

Author: Ififah75
last update Last Updated: 2023-01-11 07:44:19

Ara mendudukkan tubuhnya di salah satu bangku taman. Suasana begitu dingin di sini angin musim semi sudah mulai terasa. Seperti ingin membekukan tubuhnya yang hanya menggunakan sebuah kaos kebesaran.

Dengan tangan yang terasa dingin Ara memegang perutnya. Mengusapnya sebentar dan kembali menatap langit yang terlihat mulai menggelap.

Suasana kampusnya sudah sepi dan mungkin saja hanya dirinya yang berada di sini. Tetapi Ara memang sedang menikmati rasa kesepian dan kesendirian ini.

Sudah selama seminggu ini Ara senang sekali menyendiri hal itu selalu membuat ketiga temannya merasa khawatir. Tetapi Ara selalu mengatakan dirinya baik-baik saja.

Deringan ponsel Ara sukses mengalihkan perhatian Ara. Dengan cepat Ara merogoh tasnya dan menemukan ponselnya yang sudah berteriak-teriak ingin segera di angkat.

Di sana nama Cole muncul. Ara langsung melihat jam di ponselnya dan mengerang pelan. Dia sudah terlambat lima belas menit. Bagaimana bisa Ara sampai lupa jika hari ini ada jadwal kerja.

"Ya, Cole ?" jawab Ara dengan suara ringisan yang kentara. Helaan nafas dari Cole membuat Ara semakin tidak enak.

"Apa kau masih sibuk merenung ? Sudah waktumu untuk bekerja sayang" sahut Cole dan Ara terkekeh pelan.

"Aku akan segera ke sana" ucap Ara dan mendengarkan jawaban Cole sebelum menutup panggilan tersebut.

Ara mengambil tasnya dan memilih beranjak dengan segera. Sebelum Cole mengeluarkan tanduk di kepalanya. Jadi lebih baik Ara bergegas menuju tempat kerjanya.

*_*_*

Ara menatap ke sekitar supermarket jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Sudah waktunya untuk menutupi supermarket ini. Menyisakan Ara dan juga Jule yang sedang mengambil topinya.

"Pulanglah, Jule. Hari ini aku yang akan menutupnya" ucap Ara dan Jule perempuan dengan kacamatanya itu terlihat tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Aku duluan. Hati-hati di jalan" ucap Jule dan Ara hanya mengangukkan kepalanya.

Ara memastikan jika sudah tidak ada orang yang masih ada di dalam supermarket ini sekali lagi. Sebelum mengambil tasnya di balik meja kasir.

Hingga suara pintu terbuka membuat Ara menoleh dan menemukan seorang pria dengan kemeja lengkapnya berdiri di depan pintu masuk.

Detak jantung Ara yang entah mengapa tiba-tiba berdegup dengan kencang. Bahkan lidah Ara seperti keluh dan sangat sulit untuk mengerakkan lidahnya.

Pria itu hanya diam saja berdiri di sana dengan menatapnya begitu dalam dengan wajah yang terlihat dingin seakan pria itu sama sekali tidak pernah tersenyum.

"Ehm... Maaf supermarket sudah tutup" ucap Ara setelah akhirnya bisa mengendalikan lidahnya yang tadi membatu.

Bukankah beranjak pergi pria itu malah melangkah mendekat dengan suara sepatu mengkilap terdengar memenuhi supermarket yang sudah sepi. 

"Apa kau mendengarkanku ? Kami sudah tutup" ucap Ara masih berusaha tetap tenang. Walaupun sejak tadi detak jantungnya sudah bertalu-talu.

Ara melirik ke bawah meja kasir berusaha mencari sesuatu yang bisa di jadikan senjata jika laki-laki di depannya ini berbuat ulah. Biasanya ada sebuah tongkat bisbol di sana tetapi entah mengapa tongkat tersebut tidak ada. 

"Ikutlah denganku, Casabelle" suara bass pria itu sukses membuat tubuh Ara membatu

Sebuah ingatan seperti sebuah rekaman langsung berputar mengulang segala hal yang membuat tubuh Ara bergetar.

Flashback

Dentuman musik memenuhi suasana Club yang penuh sesak dengan orang-orang yang sedang menikmati suasana malam yang begitu panas.

Musim liburan akan berakhir sebentar lagi jadi mereka memilih menghabiskan malam mereka dengan cara bersenang-senang layaknya anak muda pada umumnya.

Berusaha menjadi gila dengan meliuk-liukkan tubuhnya dan berusaha saling menggoda menarik perhatian satu sama lain.

Hanya seorang perempuan yang sedang sibuk dengan sebotol minumannya di meja bar tanpa berminat ingin bergabung dengan orang-orang.

Hingga tatapan matanya teralihkan menatap ke sekitar ruangan sebelum kembali ke gelas terakhirnya dan meneguknya sampai habis. 

Sepertinya ini adalah gelas terakhir untuknya malam ini jika tidak ingin teler ditemukan pingsan di lantai bar ini.

Tanpa di duga perempuan itu turun dari kursinya dan membalikkan badannya. Berjalan dengan berusaha menjaga segala keseimbangannya yang sudah menghilang sejak tadi.

Langkah mungilnya berjalan menuju pojok ruangan tempat dimana ada sofa yang hanya bisa ditempati oleh tamu VVIP saja. Bahkan saat ini tempat ini sedang dijaga oleh dua pengawal bertubuh kekar.

Seakan tidak memiliki rasa takut sama sekali perempuan itu tetap berjalan mendekat hingga salah satu penjaga maju untuk menghalangi jalannya.

"Anda tidak diperbolehkan kemari" ucap penjaga itu dengan galak tetapi sama sekali tak dihiraukan oleh perempuan itu.

Bahkan perempuan itu mendorong penjaga itu untuk menyingkir dengan kuat. Wajah yang memerah terlihat sudah sangat mabuk membuat semua orang saling bertatap heran.

Namun penjaga itu melihat sebuah tanda dari bossnya jika dibiarkan saja perempuan itu mendekatinya. Mau tidak mau mereka menganggukkan kepalanya dan kembali ke posisinya semula.

Dengan kaki yang hampir saja ambruk perempuan itu berjalan mendekat dan tersenyum tolol kearah pria berkemeja putih yang duduk dengan tegap di kursinya.

"Hey kau! Aku tau kau sejak tadi menatapku di sana" ucap perempuan itu sambil menunjuk ke berbagai arah dan tersenyum bodoh sekali lagi.

"C'mon jangan terlalu pemalu untuk berkenalan" lanjut perempuan itu sambil terkekeh keras.

Sedangkan pria berkemeja itu hanya diam saja dan tak mengatakan apapun. Perempuan itu sama sekali tidak merasa terintimidasi dengan tatapan dingin itu.

Jika  orang lain yang mendapatkan tatapan seperti itu dan mengetahui siapa yang sedang berada di hadapan mereka. Sepertinya mereka akan lebih memilih menghilang saat itu.

"Perkenalkan, Aratha Casabelle yang sedang kau tatap sejak tadi" ucap Ara dengan senyuman super manisnya. 

 Bahkan tangan kanan Ara sudah terulur menandakan jika perempuan itu sedang mengajak berkenalan pria di depannya. 

Dengan tatapan dinginnya pria itu menatap tangan itu dan kembali menatap wajah perempuan yang terlihat memerah dari cahaya Club ini yang minim sekali.

Melihat jika pria itu tak memberikan respon apapun Ara menarik tangannya dan terlihat mendengus pelan. Sebuah kekehan muncul di bibirnya sebelum memperlihatkan wajah datarnya.

"Semua orang berlomba dekat denganku dan kau malah malu-malu untuk berkenalan denganku" teriak perempuan itu sekali lagi dengan menggelengkan kepalanya.

Suara keributan di belakang mereka membuat Ara membalikkan badannya dan melihat Dave yang sedang berusaha menerobos penjagaan ketat.

Tentu saja tidak seperti Ara yang dibiarkan lolos dengan mudah ternyata Dave malah dicegat dan tak dibiarkan maju selangkah lagi untuk mendekat.

Melihat temannya yang juga sedang teler ingin menjemputnya Ara melambaikan tangannya penuh semangat.

"Tunggu Dave. Aku sudah selesai, aku akan kembali" ucap Ara dengan kekehan pelannya sebelum berbalik menatap pria yang masih saja duduk dan menatap Ara.

"Baiklah. Perkenalan kita selesai karena pria itu sudah menungguku" 

Ara memegang dagunya dan menatap pria berkemeja putih itu dengan berani. Melihat dari atas hingga bawah seperti sedang menilai dengan sangat teliti.

Seperti jangan sampai ada yang tertinggal dan luput dari pandangan matanya saat sedang menilai. Sampai decakan keluar dari mulut Ara.

"Ya kuharap kau tidak usah malu-malu lagi mengajak berkenalan perempuan. Kau juga bukan pria jelek. Kau tampan" ucap Ara sebelum tawa lepasnya keluar seakan sedang melihat pertunjukkan yang lucu di depannya.

Pria itu memberikan tanda kepada penjaganya dan Dave langsung diseret untuk menjauh. Sebelum itu salah satu penjaga melayangkan satu pukulan yang membuat Dave pingsan seketika.

Ara membalikkan ingin beranjak pergi tetapi sebuah tarikan di tangannya membuat dirinya jatuh terjerembab di pelukan tubuh super kekar.

"Aku tidak akan malu-malu lagi" 

Itu adalah ucapan yang didengarnya sebelum sebuah bibir dingin menempel di bibirnya dan sebuah lumatan terasa ingin menghabiskan bibirnya malam ini.

*_*_*

Related chapters

  • Casabelle   Chapter 4

    "Kau mengingatku, Casabelle ?" Ucapan pria di depannya ini membuat Ara terkejut dan memundurkan beberapa langkahnya."Namaku Ara, bukan Casabelle" ucap Ara dan sebuah senyuman muncul di sudut bibir pria itu."Aratha Casabelle" sahut pria itu lagi yang membuat Ara meneguk ludahnya dengan susah payah."Apa maumu ?" Bisik Ara yang tentu saja diyakininya mampu di dengarkan oleh pria di depannya.Axton memasukkan ke dua tangannya ke dalam saku dan memperhatikan sekitar. Suasana begitu sepi dan hanya mereka berdua yang ada di sini.Apakah ini tempat dimana perempuan ini bekerja selama beberapa tahun terakhir ? Pekerjaannya membuat Axton tidak bisa langsung terbang menjemput Ara.Axton harus menunda keberangkatannya selama dua Minggu. Sebenarnya pekerjaannya hingga saat ini belum selesai. Tetapi anak buahnya baru mengabarkan jika Ara baru saja dikabarkan menghilang dari intaian anak buahnya. Mereka menduga jika Ara hanya di dalam rumah. Tetapi mereka salah ketika Ara datang bersama teman-t

    Last Updated : 2023-01-11
  • Casabelle   Chapter 5

    Ara menatap pria dengan jas mahalnya itu melangkah masuk ke dalam kamar ini. Belva langsung membungkukkan badannya hormat dan melangkah mundur.Belva memilih untuk beranjak dan keluar dari kamar. Menyisakan Ara dan juga pria yang sama sekali tak diketahui namanya ini.Tetapi satu hal yang Ara tau jika pria di depannya ini adalah dalang yang membawanya kemari. Menculik dan mengurungnya tanpa sebab."Apa maumu ?" Ucap Ara dan pria itu memberikan senyuman kecilnya.Mood Ara untuk menyantap makanan itu langsung lenyap seketika. Pria ini sudah datang pasti karena tau jika Ara sudah bangun dan mungkin akan berulah."Cukup simpel, menikah dan lahirkan anakku dengan sehat" ucapan Axton sukses membuat Ara memegang perutnya."Bagaimana kau tau ?" Cicit Ara dan Axton hanya tersenyum kecil dan berjalan mendekati sofa tepat di seberang Ara.Suara langkah kaki pria itu menggema di lantai yang dingin dan kamar yang senyap ini. Hal itu mengingatkan Ara tentu kejadian kemarin malam ketika di super mar

    Last Updated : 2023-01-11
  • Casabelle   Chapter 6

    "Calm down Axton. Aku hanya mampir sebentar" ucap pria di depan Ara yang semakin membuat Ara bingung bukan main.Axton ? Austin ? Siapa mereka ?Ara menyadari satu hal jika kedua pria ini memiliki wajah yang sama seperti. Bahkan Ara sama sekali tidak bisa membedakan mereka. Oh kecuali dari baju mereka.Satu berpakaian casual dan satunya lagi berpakai formal. Ara menatap pria berpakaian formal itu yang melangkah dengan cepat menghampirinya."Pergi dari kamarku sekarang!" sentak pria tersebut yang membuat Ara tersentak kaget. Bahkan pria di depannya itu langsung memucat dan menganggukkan kepalanya sebelum berlalu pergi."Axton?" Gumam Ara yang membuat Axton langsung menoleh dan menatap Ara."Kenapa ?" Jawab Axton dan Ara terlihat kagetJadi pria di depannya ini bernama Axton. Pria yang tidur dengannya. Oh sebentar siapa yang tidur dengannya malam itu."Kau atau dia yang tidur denganku ?" Pertanyaan bodoh Ara sukses membuat Axton memincingkan matanya marah."Kau bahkan tak bisa mengenali

    Last Updated : 2024-03-06
  • Casabelle   Chapter 7

    "Apa kau yakin melakukan ini, Axton ?" Ucap Melly yang membuat Axton meliriknya dengan tatapan dingin.Mereka saat ini sedang berada di jet pribadi milik Axton yang sedang terbang menuju Las Vegas. Sudah terlalu lama Axton mengundur keberangkatan mereka.Perusahaannya tidak bisa di tinggalkan lebih lama lagi. Banyak pekerjaan yang menantinya. Lagian hasil sudah keluar dan mengatakan jika Ara baik-baik saja jika melakukan penerbangan.Austin sudah kembali ke Las Vegas dua hari yang lalu. Melly yang memang sedang disewa oleh Axton mau tidak mau harus tetap tinggal."Kau kusewa bukan untuk berkomentar" ucap Axton tajam yang membuat Melly memutar matanya.Melly cukup mengenal bagaimana prilaku Axton walaupun dirinya adalah sahabat Austin. Kedua kembaran itu memiliki paras yang sama tetapi memiliki sifat yang sangat berbeda.Axton cenderung lebih kasar, dingin dengan segala sikap arogannya. Sedangkan Austin lebih tenang dan memiliki sikap yang ramah dengan siapapu

    Last Updated : 2024-03-07
  • Casabelle   Chapter 8

    Pintu di buka membuat Ara menoleh dan menemukan sosok perempuan yang sedikit familiar di ingatannya. Hingga memori Ara berputar kembali dan membuatnya ingat dengan perempuan di depannya."Kau dokter itu!" Ucap Ara dan Melly tersenyum mendengarnya.Perempuan itu berjalan masuk dan mendekati ranjang. Hingga sebuah kernyitan muncul di dahi perempuan itu."Pria brengsek" gumam Melly yang membuat Ara menatapnya dengan wajah bingung.Melly mendekati ranjang dan menaruh tas miliknya di bawah ranjang sebelum berbalik tanpa mengatakan apapun.Perempuan itu keluar kamar dan menghilang untuk beberapa menit. Sebelum kembali dengan seorang pria yang terlihat murung seperti baru saja di omeli."Katakan dengan bos bodohmu! Bagaimana bisa dia memborgol perempuan hamil" Omelan Melly meluncur dengan mulus yang membuat Ara paham siapa yang baru saja mengomeli pria itu.Dengan cepat pria itu melepaskan borgol di tangan Ara. Rasa lega langsung menghampiri Ara, setidaknya tang

    Last Updated : 2024-03-08
  • Casabelle   Chapter 9

    Ara membuka pintu di depannya dengan rasa ragu luar biasa. Mungkin pria itu hanya mengerjainnya.Ara paling benci jika harus merasa ragu ataupun sampai di kerjai. Perasaan kesal selalu menghantuinya.Namun senyuman Ara melebar ketika pintunya terbuka dan tidak di kunci seperti sebelumnya.Axton menepati janjinya.Ara mengintip keluar dan menemukan seorang pria dengan baju hitam berdiri di depan kamar. Pria itu menoleh dan segera memberikan hormat pada Ara."Nona ingin turun ?" Tanya pria itu yang membuat Ara mengedipkan matanya sebelum menganggukkan kepalanya.Awalnya Ara mengira jika pria itu akan menahannya mungkin bahkan mendorongnya agar masuk. Ternyata pria itu tak menahannya membuat Ara membuka pintu semakin lebar. Suasana ruangan mewah langsung masuk ke dalam matanya.Sepertinya Axton adalah pria kaya. Sialan! Tentu saja pria itu kaya bahkan pria itu memiliki dokter pribadi yang bisa membiusnya sampai bisa di bawa kesini.Bagaimana Ara bis

    Last Updated : 2024-03-09
  • Casabelle   Chapter 10

    Axton membuka pintu mobilnya dan menemukan salah satu pengawalnya ada di samping mobil. Pria itu menundukkan tubuhnya hormat pada Axton.Jam menunjukkan pukul sebelas malam. Pekerjaannya hari ini sangat menyita waktu dan tenaga. Kenapa juga banyak permasalahan akhir-akhir ini. Membuatnya semakin lelah saja."Bagaimana keadaan rumah ?" Ucap Axton yang membuat pengawal itu mendongak dan berdehem sebentar."Semuanya aman, Mr. Ellard. Tidak ada yang mencurigakan" ucapnya lancar dan Axton menganggukkan kepalanya.Axton berjalan menuju pintu tepat ketika mobilnya bergerak maju dipindahkan ke garasi rumahnya.Axton membuka pintu di depannya dan berjalan pelan di antara kegelapan di rumahnya ini. Jam sudah malam dan setiap sudut rumah pasti akan gelap gulita.Namun kali ini terasa beda. Kenapa ruang keluarga terlihat lampunya masih menyala. Tidak mungkin jika pelayan berani-beraninya menonton televisi di sana.Axton berdecak kesal dan berjalan menuju ruang keluar

    Last Updated : 2024-03-10
  • Casabelle   Chapter 11

    Axton masuk ke dalam ruangan praktek yang membuat seorang perempuan di meja kerjanya menoleh. Sebuah tatapan tak menyangka muncul di wajah Melly."Seriusan ? Mr. Ellard datang ke sini ?" Ucap Melly sambil menggelengkan kepalanya pelan.Axton hanya memandang datar Melly dan memilih duduk di depan perempuan itu. Jam menunjukkan pukul sepuluh siang. "Jadi apa yang mau dikonsultasikan oleh Mr. Ellard nih ?" Ucap Melly sambil mengambil catat buku di mejanya.Di balik wajah tenang Axton sebenarnya Axton sedang mengumpati dirinya sendiri. Bagaimana bisa dirinya berakhir di sini, di ruang praktik Melly.Tidak lain tidak bukan adalah dokter kandungan. Pertanyaan yang sejak semalam terus berputar di pikirannya yang membuat Axton nekat pergi ke tempat praktik Melly."Urusan ranjang ya ?" Celetuk Melly yang membuat Axton berdehem pelan."Itu hal wajar katakan saja mau tanya apa" oceh Melly lagi yang membuat Axton berdehem dan menganggukkan kepalanya."Apa kau ya

    Last Updated : 2024-03-11

Latest chapter

  • Casabelle   Last Sequel Casabelle

    "Axton" suara lirih itu terdengar untuk ketiga kalinya.Hal itu membuat Axton mengerjapkan matanya beberapa kali dan berusaha mengumpulkan semua nyawanya yang berjejeran.Axton mengerutkan keningnya ketika suara panggilan itu terdengar kembali."Aku mau melahirkan" suara kecil itu terdengar begitu lemahAxton langsung menoleh kearah Ara yang terlihat sudah kesakitan. Mata Axton langsung melotot melihat hal itu dan menatap jam nakas yang menunjukkan pukul dua malam"Kau akan lahiran ?" Ucap Axton dan Ara tersenyum kecil kemudian menganggukkan kepalanya.Axton yang merasa panik langsung turun dari ranjang dan membuka pintu kamar. Axton masih dengan celana piyamanya terlihat kebingungan."Panggilkan Layla untuk menghubungi supir dan kau bawa aku ke rumah sakit" ucap Ara di tengah ringisannya.Hal itu membuat Axton berhenti dan langsung berbalik untuk lari ke kamar sebelah. Membangunkan Layla yang malam ini memang tidur di kamar Aerin.Layla

  • Casabelle   Sequel Casabelle 8

    Ara berjalan menuju taman belakang dengan perutnya yang sudah terlihat sedikit membuncit. Usia kandungannya sudah menginjak umur 7 bulan.Hari ini Axton tengah berada di Japan. Ada beberapa perjanjian luar negeri yang harus membuat Axton untuk pergi.Alhasil Ara dan Aerin di titipkan di rumah Gaston. Ara tidak masalah akan hal itu. Sudah seminggu Axton belum kembali kemari.Tetapi Ara cukup tau jika suaminya itu tengah sibuk. Lagian setiap malam Axton selalu menyempatkan untuk menelfonnya ketika malam.Ketika Aerin sudah tertidur lelap di sampingnya. Mau tidak mau Ara membawa Aerin untuk tidur bersamanya karena anaknya itu semakin aktif kesana kemari.Ara tidak bisa memantaunya jika dengan leluasa jika mereka berbeda kamar. Apalagi dengan perutnya yang sudah sebuncit ini."Kau akan kemana ?" Ucap seseorang yang membuat Ara menoleh dan menemukan Gaston yang tengah berdiri di sampingnya."Ke gazebo, Daddy. Memangnya Daddy mau kemana ?" Ucap Ara denga

  • Casabelle   Sequel Casabelle 7

    Axton mendudukkan tubuhnya di kursi kerjanya. Pikirannya sedang kalut. Perpindahan perusahaan harus ditunda untuk beberapa hari.Pikirannya sedang kacau dan Ara sedang merajuk. Istrinya itu sudah memilih untuk tidur di kamar Aerin selama dua hari ini.Semenjak mereka pulang dari London. Istrinya itu memilih untuk tidak mengatakan apapun.Tetapi Axton sangat lega jika Ara tidak menunjukkan jika mereka sedang bertengkar dihadapan Austin maupun DaddynyaAra bahkan tetap memeluk Gaston dengan sayang sebelum mereka masuk ke dalam mobil. Istrinya itu benar-benar perempuan yang sangat baik hati.Sekaligus kejamIstrinya itu sangat kejam karena mengabaikannya. Ara membuatnya menjadi orang paling salah di sini.Padahal Axton juga kecewa dengan tindakan istrinya itu.Ara menyembunyikan semuanya dari Axton. Merayunya untuk memaafkan Gaston dengan iming-iming akan memberikan Axton anak lagi.Tetapi sialnya perempuan itu malah menggunakan kontrasepsi

  • Casabelle   Sequel Casabelle 6

    Ara menata makanan di meja makan ketika jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Gaston terlihat sudah duduk di kursinya dan terlihat tengah menggoda Aerin yang berceloteh senang.Kemudian di susul dengan Austin yang masuk ke dalam ruang makan. Axton sedang mandi di atas jadi pria itu belum turun hingga saat ini."Vanessa minta tolong siapkan makanan untuk Melly. Aku akan membawanya nanti, dia sedang tidur" ucap Austin dan Vanessa yang memang sedang membantunya langsung menganggukkan kepalanya."Belva, tolong panggilkan Axton juga dia belum turun hingga detik ini" ucap Ara dan perempuan itu langsung menganggukkan kepalanya.Belva dipindahkan ke rumah ini agar bisa membantu Gaston ataupun Melly serta Austin yang sudah menetap di sini.Hanya Axton dan Ara yang sering terbang ke sana kemari dari London ke Las Vegas. Untuk menjenguk Gaston ataupun AustinKemarin Axton mengatakan jika mungkin dia akan mulai menetap di Las Vegas. Membangun perusahaannya di sini s

  • Casabelle   Sequel Casabelle 5

    "Kau terlihat akrab dengan Gaston" ucap Melly yang membuat Ara menoleh.Ara saat ini sedang memilih beberapa tas yang mungkin sedang menarik perhatiannya. Mereka saat ini sedang berada di salah satu mall terbesar di Las Vegas.Melly mengatakan jika hari ini Austin yang akan membiayai mereka berdua. Sebagai bentuk rayuan karena Austin tidak bisa melanjutkan honeymoon mereka karena ada alasan yang mendesak.Ara tertawa mendengar penuturan Melly yang berapi-api. Alhasil Melly mengajaknya untuk menguras semua isi tabungan milik Austin."Gaston pria yang baik. Memang kau tidak akrab ?" Ucap Ara dan Melly tersenyum."Gaston awalnya tidak setuju jika Austin denganku" ucapan Melly sukses membuat Ara menghentikan gerakannya dan membalikkan badan menatap saudara iparnya itu."Kau serius ?"Melly menganggukkan kepalanya dan mengangkat tangan memanggil salah satu pelayan toko yang langsung mendekati mereka. Melly menyerahkan tas yang sudah di pilihnya."G

  • Casabelle   Sequel Casabelle 4

    "Ayo sana. Katanya mau baikan" ucap Ara dengan menggendong Aerin yang tengah merengek karena baru saja bangun tidur.Mereka berdua tengah berdiri di depan balkon sambil memandangi Gaston yang terlihat di gazebo belakang. Dengan tablet di tangannya mungkin melihat berita.Axton yang berdiri di sampingnya terlihat melototkan matanya pada Ara. Tetapi misi Ara kali ini tidak boleh meleset."Bikin perjanjiannya kan baru semalem. Masa udah harus dijalankan" ucap Axton dan Ara yang gantian melototkan matanya."Hey Tuan Arogan! Kau sudah mengambil jatahmu semalam. Sekarang giliranmu untuk membuktikan" ucap Ara dan Axton terlihat mendengus."Aku sedang membantumu menenangkan Aerin" ucap Axton sambil berniat mengambil Aerin dari pelukan Ara.Tetapi Ara segera berpaling agar Axton tak sempat mengambil Aerin. Hal itu membuat Axton mencebikkan bibirnya.Entah bagaimana Axton dari hari ke hari antara semakin menggemaskan dan sedikit mengesalkan. Suaminya itu bisa berubah menc

  • Casabelle   Sequel Casabelle 3

    *-*-*Axton keluar dari mobil dengan jas super mewahnya. Beberapa pasang kamera langsung menyorotnya ketika pertama kali membuka pintu.Axton memutari mobil dan membukakan pintu untuk Ara. Mengambil alih Aerin yang sudah terlihat cantik dengan gaun mungil berwarna senada dengan mereka berdua. Gaun berwarna Navy.Istrinya itu terlihat ragu-ragu awalnya. Tetapi Axton memberikan sebuah senyuman manis dan uluran tangan.Seakan-akan mengatakan jika Ara ragu dia bisa menjadikan Axton pegangannya nanti. Ara dengan perlahan memegang tangan Axton dan membuat Axton semakin menyinggungkan senyumnya.Mereka berdua berdiri di samping mobil dan semua sorotan kamera langsung terarah kearah mereka.Axton menggandeng Ara untuk berjalan melewati beberapa wartawan itu. Axton sudah bisa menduga seperti apa pesta pernikahan saudaranya ini akan berjalan.Apalagi Melly bukan hanya dari keluarga biasa di Las Vegas. Lengkap sudah berita yang akan dibawakan oleh semua awak

  • Casabelle   Sequel Casabelle 2

    "Selamat Malam, Chef Axton" ucap Ara pada Axton yang tengah berdiri di depan kompor dengan celemek yang dipasangkan Ara tadi.Jam menunjukkan pukul enam sore. Tadi Ara sedang memasak ketika Axton pulang dari kantor.Axton yang baru saja datang langsung beranjak untuk mencuci tangan dan menghampiri Aerin yang sedang berceloteh di tempat duduk bayinya.Axton menggendong Aerin dan memberikan godaan pada anaknya itu. Ara hanya diam saja melihat interaksi Anak dan Ayah tersebut.Hingga aroma menyedapkan tercium. Bukan aroma masakannya melainkan aroma dari Aerin yang buang air besar.Jika urusan buang air besar Axton belum mempelajarinya. Jadi mau tidak mau Axton yang harus melanjutkan acara memasak.Tak lupa juga Ara iseng menyuruh Axton untuk mengenakan Celemek. Suaminya itu tidak protes sama sekali dan segera mengenakannya.Dengan mengatakan jika Ara harus segera membereskan Aerin karena anaknya nanti akan menangis karena tidak nyaman.Bukankah A

  • Casabelle   Sequel Casabelle 1

    "Aku haus" ucap Ara pada Axton yang terlihat duduk di sampingnya dengan beberapa berkas di tangannya.Sudah seminggu Axton mulai bekerja kembali. Tetapi tentu saja masih dalam jarak jauh. Mereka masih berada di mansion milik Gaston.Perang dingin masih terasa di antara anak dan bapak itu. Tetapi Ara tidak bisa mengomentari apapun bukan ?"Kau ingin minum apa ?" Tanya Axton setelah menaruh berkasnya dan mengulurkan tangannya menoel pipi Aerin yang terlelap di lengannya.Mereka saat ini tengah menonton televisi dengan Axton yang juga membawa pekerjaannya. Ara tidak bisa mencegahnya karena memang banyak sekali tugas Axton yang terbengkalai kalau kejadian akhir-akhir ini."Air putih saja" ucap Ara dan Axton menganggukkan kepalanya.Axton beranjak dari tempatnya dengan mencuri sebuah kecupan di puncak kepala Ara. Sebelum berbalik arah keluar dari kamar mereka di rumah ini.Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Ara dan Axton tidak bisa tidur. Kemudi

DMCA.com Protection Status