Share

Bagian 167

Sekitar dua jam lebih sudah berlalu, dari sejak pertama kali Ustadz datang. Kini, dia berpamitan hendak pulang dengan membawa benda-benda jimat tadi.

“Ustadz, kenapa dibawa? Kenapa tidak dibakar saja, biar cepat hangus?” Bapak mertuaku seperti ketakutan. Entah karena apa.

“Saya perlu tahu, siapa saja yang terlibat dengan benda ini.”

“Dibakar saja, jangan memperpanjang masalah! Yang penting Rani sembuh. Saya yakin itu bukan milik anak saya. Itu pasti kiriman orang yang membenci anak kami.”

“Agar tidak menimbulkan korban berikutnya. Kalau anak Bapak memang tidak terlibat dengan hal ini, tidak usah panik dan takut, Pak! Kebenaran pasti akan terungkap. Dengan izin Allah tentunya.”

“Ya tidak bisa seperti itu. Ini anak saya, yang berhak menentukan adalah saya. Udah, bawa sini saja barang itu, biar saya yang membakarnya.” Setengah ngotot, pria yang dulu menjadi wali nikah saat ijab qabulku itu, b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
nah loh Rani dan bapaknya sebahat ya.... biar keluarga suami dan besannya sayang sama anaknya
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Nah loh .........berarti bapak maknya rani tau kl itu emang punya rani sendiri
goodnovel comment avatar
Sarah Abu Bakar
makin seru ada horor y
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status