Home / Romansa / Menikahi Tuan Barnet / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Menikahi Tuan Barnet: Chapter 1 - Chapter 10

19 Chapters

Bab 1

 "Ouhgh" sakit. Tulang rusukku rasanya terhimpit. Badan rasanya remuk seperti baru saja bergulat. Pegal.  Membuatku masih tertahan di tempat tidur. Kupandang tubuhku yang banyak meninggalkan bekas memar merah, terutama disekitar dada, lengan, dan paha yang kecilku.  Aku mendesah lemas.. Sampai tadi malam saat Seorang Pria dan diriku mengucap janji, Aku masih seorang Perawan. Tidak salah sebetulnya, karena suamiku sendiri yang merampasnya. Tapi, pria itu bukanlah pria yang kucintai atau yang akan menua bersamaku dengan cintanya. Pria tinggi dengan otot deltoidnya menonjol itu memaksa tanganku tak bergerak dan mencumbuku dengan paksa. Caranya  memaksaku naik ke tempat tidur ini dan memporak-poranda apapun yang ada dalam diriku, membuatku ingin pingsan saja. Sialnya Dia begitu perkasa dan bila kuingat kembali, mukaku spontan memerah panas.  Seberkas cahaya membesit mataku. Kusadari Pagi hari telah datang ketika cahaya lainnya mem
last updateLast Updated : 2021-06-01
Read more

Bab 2

"Kamu sengaja ya?" Tatapan Anthony Barnet sangat sinis, kutahu Dia merendahkanku. Segera Aku mengambil Stik laken itu dengan kasar dan menutup tubuh polosku. "Enak saja! Aku bahkan marah padamu!" seruku, dengan muka merah yang panas ini. Pria ini sungguh membuatku murka. Meskipun wajah dan tubuhnya membuatku meleleh, tapi caranya menyiksaku tadi malam tak bisa kuterima. Aku segera menangkis tangannya. Namun, Dia tampaknya tak membiarkanku. Lengannya menangkap lenganku lagi, menarikku, dan membuatku jadi keatas kasur. Sekali lagi Dia menekan kedua lenganku dengan cengkeramannya. "Apa yang kau lakukan?!" Sergahku. Untung saja kain putih itu masih membalut tubuhku, ketika Pria itu menatapku-seakan menelanjangi keangkuhanku. "Kamu pikir kamu siapa bisa membentakku hah?" dagunya turun mendekati wajahku, sehingga posisinya bibirnya hampir menyentuh bibirku. Wangi alkohol kami masih kurasakan dengan jarak sedekat ini, namun bukan itu masalahnya. Posisinya -yang menindihku- seperti
last updateLast Updated : 2021-06-01
Read more

Bab 3

Antony Barnet sudah tak ada ditempatnya saat Aku kembali setelah mandi. Apa Dia sudah pergi? "An... Thony?" Bagus, kuharap begitu. Aku tak ingin menjadi bulan-bulanannya, karena itulah yang akan terjadi padaku. Mulutku mendesah, dalam arti penuh kebebasan karena bisa melakukan apapun lalu dengan secepatnya mengeringkan rambut basahku dengan handuk.  Kupastikan kembali Mr Barnet sialan itu sudah tak ada ditempat, lalu Aku memilih keluar dari kamar itu, ketika rambut basah ini kubiarkan saja terurai saja hingga membasahi baju mandi yang masih kupakai (Aku tak punya gaun selain gaun putih menikahku yang cukup besar itu)Kepalaku sebetulnya masih pusing, namun kakiku tak tahan untuk tak melangkah menuruni rumah dua lantai ini, mencari sesosok makhluk hidup selain diriku. Kupandang istana bentuk rumah ini. Dan, Wow.. Super. Ada lampu kristal mahal diatas plafon mewah rumah ini dan terangnya membuat pencahayaan sungguh baik. Suasana rumah ini pun mirip sep
last updateLast Updated : 2021-06-02
Read more

Bab 4

Brightstone Evergreen. Aku telah berada disini, setelah satu jam tadi menunggu Anthony pergi. Seperti yang diinginkannya, Aku, datang dengan supir dan mobil yang telah disiapkannya, dan sesuai perintahnya hanya Nyonya Barnet dan orangtuaku yang bisa kukunjungi hari ini. itu juga yang diulang supir bernama Jackson yang dinginnya hampir seperti bosnya.    kulihat kembali Kafe yang cukup besar itu. Aku tersenyum tipis membayangkan masalaluku yang adalah beberapa hari lalu, masih menggunakan seragam The maid. Kini, Aku tak diperbolehkan lagi memakai baju  itu, karen Grandma Hilda tak mengizinkanku. Menurutnya
last updateLast Updated : 2021-06-03
Read more

Bab 5

Langkahku telah sampai di ruang kantor Grandma Hilda, yang terletak di lantai dua Kafe. Ruangnya terpisah oleh dinding, dimana masih ada kafe disebelah kantor milik sang Grandma. Mungkin bukan kantor tepatnya, sebuah ruang kerja. Grandma Hilda sebetulnya jarang datang Kekantor, karena ada tangan kanannya yang bernama Denise Milano, wanita Mexico-Amerika yang  berusia sekitar lima puluh tahun yang selalu membantunya. Wanita itu berperangai setengah bayah, berambut coklat tua sanggul, dan masih melajang. Dia  bergantian menjalankan kafe ini dengan sang Nenek. Sebetulnya tempat ini bukan harta satu-satunya milik Grandma Barnet yang berusia 70 tahun itu. Mereka punya banyak tanah, peternakan, dan khususnya suamiku, Dia adalah Pria yang menjalankan bisnis Hotel dan memiliki cabang dimana-mana. Anthony pindah dari New york atas perintah Neneknya setahun yang lalu tanpa penolakan. Ya, banyak rumor mengatakan Dia sangat sayang neneknya itu, dan tentunya juga a
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

Bab 6

Aku menjadi apa….?“Penghalang?” tanyaku, setelah sebelumnya menelan ludah, saking lamanya mencerna kata-kata itu. “Kenapa Aku harus jadi penghalang?"Grand mahilda tidak bergeming dia pasti ingin aku mencari tahu Maksudnya. "Sebelumnya dia tidak mengatakan apa-apa tentang itu.""Ini tidak sulit Megan sayang, kamu cukup menghalau wanita itu saja dan berpura-pura saling mencinta dengan Anthony"“Ya… persisnya begitu…” ujar Grandma Hilda, tanpa memerdulikan reaksiku. Mataku mengerjap tak mengerti, banyak hal  yang harus akan kutanya setelah ini. “Aku tahu banyak yang ingin kau tanyakan. Pertama-tama, Kau akan kuberitahu dari awal kejadian tiga tahun yang lalu. Dengarkanlah… karena Kamu akan mengerti” ucap Grandma Hilda.Aku menahan napasku yang sedikit tersengal berkat informasi tak terduga itu. Tapi, Aku sudah sampai disini, dan tak bisa kembali. Jadi pilihanku adalah mendeng
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

Bab 7

Setelah betemu Grandma Hilda tadi, Aku meminta Jackson mengantarku ke Supermarket terdekat untuk membawa bahan-bahan makan. Ya, Aku akan memasak sedikit dirumah, karena mungkin Aku akan jarang pulang. Dalam perjalanan menuju rumahku ini, Aku menyempatkan mengamati sopir Anthony yang bernama Jackson Lord itu. Pria yang memiliki badan besar dengan kulit hitam gelapnya yang terlihat dari seperti seorang bodyguard, Dia terlihat sangar.Seperti yang telah disetujui oleh Anthony, setelah bertemu Grandma Hilda, Jackson akan mengantarku ke rumah orang tuaku. Sebelum pergi tadi Aku bertanya pada Jackson berapa lama waktu yang di berikan padaku oleh CEO itu. Waktuku hanya sampai jam 7 malam. Aku ingin bertanya apa yang terjadi bila aku tidak pulang jam 7 namun Jackson tak memberikan jawaban pasti, hanya menggumam tidak jelas. Dan ketika pria berambut hitam pekat itu masih serius menatap kedepan, disinilah saatnya, Aku harus mengambil kesempatan lagi untuk bertanya bertanya atau sekedar
last updateLast Updated : 2021-06-05
Read more

Bab 8

Lima belas menit. Kalau tidak salah waktu selama lima belas menit ini telah kupakai berputar sebanyak tiga puluh kali. Kakiku lelah, tapi    Aku malas duduk. Mungkin dan kurasa, mereka melakukannya dalam keadaan mabuk. mungkin saja.  Rasa penasaranku, membuatku menerka-nerka siapa pria yang dibawa Martha. Aku kenal suara itu. Tapi suara itu samar, seperti Pria yang baru saja minum dengan suara mulut yang penuh. “Apa sih yang mereka pikirkan?! Diruang tamu?” umpatku.  Kuharap Ayah tak ada didalam, ya Martha juga melakukannya pasti karena Ayah tak ada. Dan seketika mataku berkelebat dan dengan kasar kuedarkan keluar halaman siapa tahu Ayah tiba-tiba datang, namun yang kudapati malah mata Jackson tengan mengamatiku dari dalam mobil. Aku terkaget, Aku juga lupa bahwa aku tadi datang bersama Supir suamiku. Astaga ini adalah kesalahan lainnya yang mungkin saja akan memperburuk hubunganku dengan Anthony. Kehadiran Jacksin yang mungkin saja tengah
last updateLast Updated : 2021-06-08
Read more

Bab 9

"Ayah…."Aku mencoba menyapa Ayah yang datang, dengan eskpresi setengah mengantuk. Menjaga Mom pasti membuatnya lelah. "Kenapa Mrs Barnet ada dirumah ini, siang-siang?" Dia berjalan tanpa memandang puteri angkatnya yang sedang menatapnya. "Ayah.. Kenapa memanggilku mrs Barnet? Aku kan masih puteri Ayah" jawabku, yang mencoba riang. Ayah terlihat sedikit aneh. Ayah tak menjawab. Dia bahkan tak menatapku. "Pergilah, ini bukan tempatmu sekarang Nak" Perkataan Ayah membuat keningku mengerut. Ada apa dengan Ayahku? Tadi malam Dia tak bermasalah denganku. "Ayah kenapa?" Aku mendekatinya. "Wanita yang baru menikah satu hari seharusnya bersama Suaminya" "Aku diijinkan datang kesini, Ayah tak perlu cemas" "Tapi Ayah yang cemas, Kau tak tahu kan tabiat Suamimu." Oh, kurasa itulah alasan Ayahku marah. Mungkin apa yang Dia saksikan tadi malam, membuatnya ragu pada Rumah tangga baruku. Anthony Garret Barnet tak hanya membuatku marah, tapi juga Ayahk
last updateLast Updated : 2021-06-08
Read more

Bab 10

Sesampainya di rumah, aku langsung merebahkan badan di atas tempat tidur. Aku ingin berhela-hela dulu untuk sementara waktu, pikiran dan hati ini sungguh lelah adanya. karena waktuku disini masih panjang. Panjang, untuk berjuang. Semangat juang harus kupupuk sejak saat ini, karena sang pemilik rumah bukanlah orang yang ramah.  Kupandang langit-langit megah di rumah ini. Tempat ini cukup luas, hingga membuatku minder.  Bila saja. Aku tak menikah dengan Anthony, kira-kira apa yang akan kulakukan saat ini? Apa Aku akan mencari pekerjaan tambahan lainnya? Bodoh, untuk apa lagi aku berpikir seperti itu. Tugasku saat ini hanyalah menjalankan perintah Anthony yang galak itu, meskipun aku tak tahu apa yang akan terjadi padaku setelah ini. Dan hembusan nafas berat kembali mengalir dari hidungku. Membandingkan kenyamanan di sini dan di rumahku tadi, membuatku kembali menitikkan airmata. Tidak.., tidak, tidak. Aku harus tegar. Semua telah kutandatangan
last updateLast Updated : 2021-06-10
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status