Share

Menikahi Tuan Barnet
Menikahi Tuan Barnet
Author: Deyana

Bab 1

 "Ouhgh" sakit. Tulang rusukku rasanya terhimpit. Badan rasanya remuk seperti baru saja bergulat. Pegal.  Membuatku masih tertahan di tempat tidur. Kupandang tubuhku yang banyak meninggalkan bekas memar merah, terutama disekitar dada, lengan, dan paha yang kecilku. 

Aku mendesah lemas..

Sampai tadi malam saat Seorang Pria dan diriku mengucap janji, Aku masih seorang Perawan. Tidak salah sebetulnya, karena suamiku sendiri yang merampasnya. Tapi, pria itu bukanlah pria yang kucintai atau yang akan menua bersamaku dengan cintanya.

Pria tinggi dengan otot deltoidnya menonjol itu memaksa tanganku tak bergerak dan mencumbuku dengan paksa. Caranya  memaksaku naik ke tempat tidur ini dan memporak-poranda apapun yang ada dalam diriku, membuatku ingin pingsan saja. Sialnya Dia begitu perkasa dan bila kuingat kembali, mukaku spontan memerah panas.

 Seberkas cahaya membesit mataku. Kusadari Pagi hari telah datang ketika cahaya lainnya membelah masuk melalui celah kecil gorden transparan putih dan  kembali mengusik mataku.  Mataku masih belum terbiasa oleh sinar. Disaat yang sama juga Aku menyadari Pria yang menggagahiku masih ada diranjang yang sama denganku, tidur tertelungkup.

Aku mendesah kembali, beringsut menjauhi pria itu kalau-kalau Dia bangun. Punggung kekarnya yang tertelungkup itu telah menjelajahi seluruh sela tubuhku semalam.Dia telah merampas semuanya dariku.

 "Ahh" Aku langsung menyadari rasa sakit pada selangkanganku ketika bergerak. Ini memang pertama kali untukku, dan itu benar-benar sakit. 

Tadi malam Aku menangis dan memintanya untuk berhenti tapi Pria itu tidak mengindahkannya, Dia terus saja melakukannya-meskipun aku bilang ini adalah pertama kalinya untukku. Entah setan jenis apa yang berkobar dalam otaknya tadi malam, namun Dia malah sangat bersemangat dengan ciuman wangi alkohol yang-kupercaya -menjadi pemicu aksinya yang tak tanggung-tanggung itu.  

Dan akhirnya, disinilah kami berada,  di ranjang  "Pengantin Baru" yang bahkan tak kuinginkan.

Sebetulnya ini salahku yang juga memancingnya marah-marah setelah masuk pada kamar pengantin ini. Aku mabuk karena kecewa padanya yang tidak melihatku selama pesta pernikahan. Iya mengacuhkanku seperti orang bodoh, dan hanya bercengkrama dengan teman-teman sosialitanya. Daripada meneruskan sandiwara yang memuakkan di mimbar sana, Aku mau minum beberapa gelas alkohol, padahal aku tak kuat minum.

  Dan ketika Antony membopongku ke kamar ini, hawa bahagia bodoh yang tercipta akibat pengaruh alkohol itu membuatku bereaksi liar. Aku, peminum satu Gelas Wine yang tidak kuat alkohol, tiba-tiba saja merasa tertarik oleh lekuk tubuh dan otot-otot sedangnya yang membuat terlihat maskulin. Dan entah kenapa rasa bahagia bodohku itu membuatku bergairah-meskipun rasa kesal sedang membebatku.

Pria dengan rambut hitam ikal yang lebat itu membuatku tak berdaya, dia juga ternyata banyak minum Alkohol. Dan aksi paling bodoh dalam sejarah harga diriku adalah  tanpa pikir panjang langsung merenggut leher jenjangnya dan menciumnya sepuasku.

Sungguh gila. Sangat Gila untukku sang sebelumnya adalah gadis polos. Sebelum tadi malam, Aku Megan Arianne Sinclair adalah wanita baik-baik, Aku juga Wanita yang tak mudah marah. Aku tahu pria itu tidak suka padaku, tapi didepan orang tuaku aku ingin Dia juga berakting. Bukankah kami seharusnya bekerja sama membohongi publik? 

 Anthony Garret Barnet, itulah Nama Pria yang menikahiku. Memiliki tinggi Badan 180 cm, Dia  juga memiliki bentuk wajah kotak yang lancip dan mempesona. Matanya coklat bersinar, bila diterpa cahaya emas matahari, matanya seperti cahaya yang datang dari Negeri Peri para Laki-laki tampan.  Siapapun akan berdecak kagum. Ya, itulah hal pertama yang kusadari darinya ketika pertama kalinya Kami bertemu di Kafe Brightstone Evergreen. Nenek Hilda Barnet yang mempertemukan kami.

Dia Suamiku secara hukum. Tapi bukan berarti hatinya milikku. Aku tahu diri akan posisiku yang hanya mengisi status Istri syahnya. Tapi, tetap saja. Siapa yang akan terima dipermalukan dihari pernikahan? Sebetulnya aku hanya ingin meluapkan rasa kesal padanya. Namun apa yang telah terjadi, membuatku malu, apalagi ini tak seperti yang kumau!

Pertemuan pertamaku dengan Anthony terjadi dua minggu yang lalu. Aku sedang magang di salah satu kafe disudut kota yang terbilang ramai. Memakai dandanan ala The maid, aku adalah Pelayan yang bekerja di Kafe dua lantai Brigthstone Evergreen. Untuk kuliah sarjana Keperawatan, Aku perlu menghasilkan uang untuk melanjutkan kuliahku. Aku menunda setahun untuk melanjutkan semester 7 yang telah kutinggalkan setengah tahun yang lalu.

Aku sendiri bukan anak kandung dari keluargaku yang sekarang. Aku diadopsi keluarga  Sinclair sejak usia enam tahun. Ayahku bernama Thomas Sinclair.  Dan Aku juga punya seorang kakak perempuan yang sangat baik, bernama Martha Sinclair. Ibu adopsiku bernama Petra Sinclair, akhir-akhi ini beliau sakit-sakitan. Belakangan kutahu, Ibuku yang biasa ku panggil Mom sedang menderita Leukemia dan mulai menjalani kemoterapi-yang menurut Ilmu di kuliahku adalah terapi yang sangat melelahkan. Martha meminjam uang yang banyak, sepuluh ribu dolar untuk pengobatan Mom dan membantu Ayah yang mengalami kerugian dari usahanya Dan itu tak sedikit. Martha yang hanya bekerja sebagai Manajer unit disalah satu departemen store kota kecil kami Beauford, yang terletak di Negara Bagian Shouth Carolina, US.

Martha kesulitan, karena Dia tak mungkin menanggung cicilan sebesar itu sendirian. Sementara Ayah baru saja menutup toko besi miliknya sebagai imbas dari kerugiannya. Maka dari itu, ebagai Anak adopsi keluarga Sinclair yang baik, Aku harus ikut membantu situasi pelik keluarga kami ini.

Tapi Aku sadar, sebagai mahasiswa dan hanyalah seorang pekerja magang Aku tak bisa membantu apa-apa. Aku mulai berpikir keras, bagaimana caranya menghasilkan uang yang banyak, bahkan Aku berpikir akan menjadi penari eksotis ( tanpa diktahui keluargaku) bila itu adalah satu-satunya jalan. Dan disaat seperti itulah, mucul sebuah tawaran mengejutkan  dari Nenek Hilda Barnet, pemilik Brighstone. Dia tahu situasiku dari teman-teman kerjaku, Keira dan Charly. Mendengar banyaknya biaya yang kubutuhkan untuk membayar ini dan itu, akhirnya Dia menawarkan kepadaku sebuah bantuan dengan satu Syarat, menikahi Cucunya. Cucu yang datang dari New york satu tahun yang lalu.  Dan disinilah Aku dan cucunya itu berada. Setelah banyaknya hal yang terjadi, Aku resmi menjadi Nyonya Barnet, dan menjadi sangat nyata setelah Kami menghabiskan malam pengantin tadi malam.

"Hoaaam" Suara Pria itu mengagetkanku. Pria itu mungkin saja akan bangun, dan Aku harus bergegas mandi sebelum Dia bangun. Aku tak mau Dia mendapatiku  masih berada disampingnya dan berpikir, aku sedang menunggunya bangun. Benar saja, badannya bergerak memutar kearahku.

Aku harus pergi!kuambil kain apapun yang ada disekitarku, dan kudapati stik laken yang ada diantara selimut. Aku mengambilnya dengan cepat dan segera bergegas, harus lebih cepat.

Hep!

namun Aku tertahan, masih dikasur. Lenganku tertahan sebuah genggaman kuat. "Kamu... mau kemana?" tanya Pria yang menggenggam lenganku itu.

 Mataku membulat tajam saking kagetnya. Dan tanpa kusadari  Kain stik laken yang kupakai menutupi dadaku jatuh, " Ah..." astaga!

Badan polosku membuatnya  mengeluarkan senyuman sinis yang meruntuhkan harga diriku. "Kamu.... mau pamer keseksian tubuhmu lagi, padaku lagi hah?" tanyanya.  Aku seketika menelan ludah. 

              ***

-bersambung-

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status