Home / Romansa / Konspirasi Cinta Pertama / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Konspirasi Cinta Pertama: Chapter 1 - Chapter 10

96 Chapters

Perpisahan

"Sejauh apa pun cinta itu melangkah, jika ia masih digariskan untukmu. Maka ia akan kembali ke dalam pelukanmu" Faiqa Eiliyah Karina meremas tas yang tergantung di bahu dengan air mata yang masih bercucuran. Dia belum siap berpisah dari sang belahan jiwa. Dua minggu lalu Papa mertuanya menelepon. Meminta agar Raka Pratama Putra, suami Karina menyusul ke Surabaya. Mereka kewalahan mengurus Restoran keluarga yang tiba-tiba diburu peminat kuliner. Restoran elite yang mengusung berbagai makanan khas dari Sulawesi Selatan itu, ternyata memiliki peminat yang cukup banyak di sana.    Omset dari penjualan sudah mencapai puluhan juta perbulan. Kehadiran Raka yang tak lain adalah putra pertama di keluarga mereka. Akan sangat membantu  menangani lonjakan pengunjung yang semakin hari semakin ramai. Sekalian sebagai peluang untuk Raka, agar bisa belajar usaha dan bisa mendirikan restorannya sendiri suatu hari nanti.   Saat perta
Read more

Beratnya Merindu

"Maafkan aku, Kak! Aku tak bisa jauh darimu. Rindu dan cemburu kadang bagai ribuan perih yang datang menyengat hatiku! Aku tak bisa tanpamu!" lirih Karina disertai tangis, akhirnya."Sayang ... percayalah! Kakak akan segera kembali, begitu suaminya Rani tak lagi melaut!" janjinya yang hanya membuat Karina semakin terisak."Ya, sudahlah! Mungkin ini takdir yang harus kita jalani bersama! Apa pun yang akan terjadi di depannya. Mungkin itulah takdir-Nya!" ucap Karina pasrah."Makasih, Sayang, sudah mau mengerti. Doakan kakak baik-baik di sini!" pinta Raka."Akan kulakukan tanpa kakak memintanya!""Ya, sudah. Tidurlah! Mana Ayub?""Dia sudah tidur," jawab Karina, sambil mengelus wajah Ayub yang terlelap dengan menjadikan pangkuannya bantal yang nyaman untuk meringkuk."Kakak juga mau istirahat, tidurlah!" pintanya sebelum memutuskan sambungan telepon dan menutupnya deng
Read more

Misteri kucing anggora putih

Sudah seminggu sejak Ayub sembuh, membuat semangat Karina untuk hidup, kembali. Jika kemarin-kemarin dia sempat gamang di setiap langkah, hari ini tidak lagi. Dia sudah menemukan tujuan, bertahan untuk Putranya. Apa pun yang akan terjadi nantinya, biarlah itu menjadi rahasia mutlak milik Sang Pengatur skenario hidup ini.Karina melangkah dengan mantap, meniti hari-hari tanpa sang belahan jiwa di sisinya. Bukankah hidup yang bermakna adalah hidup yang banyak memberi manfaat untuk orang lain? Karina pernah membaca quotes itu di suatu tempat, tapi ia lupa di mana tepatnya.Sejak saat itu Karina mulai giat belajar masalah Agama. Ilmu Agama ternyata seperti setetes embun yang berhasil menyejukkan hatinya. Dia menjalani hari-harinya yang kadang begitu dipenuhi oleh jejak-jejak rindu.Jarang Karina memposting masalah pribadi atau foto-foto, cuma sesekali kalau ada sesuatu dari ulah A
Read more

Kisah Mak Idah

"Orang tua adalah ladang pahala bagi anak-anaknya, betapa rugi orang-orang yang orang tuanya masih lengkap. Namun, tak mendapatkan apa-apa untuk bekalnya di esok dari mereka.Faiqa EiliyahSeperti biasa, setiap habis nganterin Ayub ke TK. Karina pulang buat beres-beres rumah, masak buat makan siang dan nyuci pakaian. Nanti pukul sepuluh dia sudah harus jemput Ayub lagi. Jika terlambat dia bisa manyun sampai seminggu. (Mamanya banget kalau sudah ngambek.) Jadi sebisa mungkin Karina harus tiba di sana sebelum putranya pulang atau tiba di sana tak lama setelah dia keluar kelas.Karina kembali duduk di depan kantin Mak Idah. Menatap wanita tua yang seharusnya sudah rehat di rumah bermain dan bersantai bersama cucu-cucunya itu, tapi masih sibuk bergelut dengan rutinitas demi mencari beberapa lembar rupiah.Ya, beberapa lembar rupiah,
Read more

Pahitnya ketika rindu diabaikan

"Jika merindu hanya menyakitimu, maka belajarlah mengikhlaskan."Faiqa EiliyahKarina duduk di halaman depan rumah Mama Ina, memanjakan mata dengan pesona bunga-bunga beraneka warna, yang selalu mampu menarik perhatiannya setiap kali ia berkunjung ke sana.Dulu sebelum punya rumah sendiri, beliau sering tanya-tanya tentang tanaman bunga, saat melihat Karina begitu bahagia merawat bunga-bunga itu."Apa untungnya sih Kar, tanam bunga? Daun dan bunganya nggak bisa di komsumsi dan nggak bisa jadi uang juga?" tanya Mama Ina waktu itu."Iya, Ma, tapi ini obat mujarab untuk mengobati hati yang sedang galau atau menghilangkan stress dan jenuh juga," jawab Karina."Masa seh?" tanyanya ragu saat itu."Ya, bagaimana Mama mau tau, kalau Mama nggak nyoba?" tantang Karina yang membuatnya tersenyum.Pernah sekali waktu saat libur. Karina dan Ayub berlibur ke sana di Sabtu so
Read more

Mampukah doa menjaganya

"Ketika tangan dan indra tak lagi mampu menjaga orang yang kau cintai, maka gunakanlah doa untuk menjaganya dari jauh. Jika itu masih belum berhasil, yakinlah rencana Allah jauh lebih baik dari apa yang kau rencanakan"Faiqa EiliyahKarina dan Kayra membersihkan piring kotor bekas makan tadi, setelah sekian lama akhirnya mereka bisa mengulang kegiatan ini bersama. Kegiatan yang dulu sering mereka lakukan saat mama mereka masih hidup di tengah-tengah mereka."Lama ya, baru bisa cuci piring bersama lagi?" ucap Karina memecah hening antara mereka."Iya, Kak, jadi ingat waktu Mama masih hidup," bisiknya, takut kedengaran Mama Ina. Padahal Mama Ina baik dan tak pernah melarang merekka membahas soal mama mereka.Bahkan, kadang dia sendiri yang bertanya- tanya tentang bagaimana mama mereka dan kesehariannya saat masih hidup. Hanya saja mereka berdua yang menjaga perasaan mama sambung mereka.
Read more

Terjebak di antara dua cinta

"Selingkuh itu nikmat dan menyenangkan. Ia menjanjikan seribu kenikmatan dan kesenangan, tapi menyiapkan penyesalan dan penderitaan yang tak berkesudahan."Faiqa EiliyahRaka tak bisa tidur, kalimat demi kalimat pahit yang keluar dari bibir istrinya. Seperti peluru yang dibidikkan dan meledak tepat di kepalanya. Dia sudah lupa daratan, hanya karena desah manja dan pesona seorang wanita baru yang ditemuinya beberapa bulan lalu secara tidak sengaja di restoran mereka.Namanya Gadis, mata yang bulat dengan iris berwarna coklat terang. Bibir tipisnya yang menggoda mata setiap pria yang memandang. Ditambah hidung bangir dan kulit putihnya yang selicin porselen. Tentang tubuhnya, dia laksana model dengan tinggi semampai dan body yang aduhai.Lelaki mana yang tak akan meneguk saliva ketika Gadis sekedar lewat di hadapannya. Dia terlalu sempurna, seolah diciptakan bukan dari tanah, tapi dari sekumpulan batu mulia yang amat indah.
Read more

Bertemu teman kecil

"Kehangatan dalam keluarga adalah kebahagiaan sederhana yang mahal harganya, bagi mereka yang terpisah jarak dan ruang. Namun, kebahagiaan sederhana yang murah bagi mereka yang saling berdekatan, baik jarak dan juga hatinya."Faiqa Eiliyah.Karina terjaga dengan pandangan berputar ... salat Subuh dengan keadaan tak stabil. Kepalanya sangat berat.Pagi ini Kayra sudah harus kembali ke Kota untuk kerja, Karina terus mewanti-wantinya agar bisa mawas diri. Jangan sampai terperosok dalam lembah zina. "Inshaa Allah, siap Kanse!" ucapnya sembari menaikkan tangan menyentuh keningnya untuk hormat.Kanse (Kanda senior) adalah panggilan Kayra pada Karina sejak mereka beranjak remaja. Sebaliknya Dinjun (Dinda junior) adalah panggilan Karina pada Kayra, tapi setelah Ayub lahir, panggilan untuk Kayra  bertambah jadi Bunjunnya Ayub (Bunda Junior).Ayub berlari dari dalam rumah, masih dengan muka b
Read more

Menyelami luka hatinya

"Kesendirian adalah jalan terbaik untuk duka dan jenuh menghancurkanmu."Faiqa EiliyahAyub seru sendiri bermain di taman belakang. Bersama kedua robot yang dihadiahkan oleh kak Nadiranya, dua hari yang lalu sebelum kembali lagi ke Surabaya. Meskipun Ikshan dan Raka sama-sama di Surabaya, tapi jarak tempat Ikshan bekerja dengan restoran milik papa Pratama cukup jauh. Mereka baru sekali mampir di sana. Itu pun karena kebetulan lewat."Assalamualaikum!" Suara seorang wanita dari arah pintu depan, membuat fokus Karina dari pakaian yang dilipatnya teralihkan. Karina meninggalkan pekerjaannya dan bergegas menuju pintu. "Waalaikumussalaam, eh, Mbak Nayra, silahkan masuk!" ajaknya ramah."Ayubnya mana, Mbak Karin?" tanyanya sambil celingak celinguk mencari Ayub, membuat Karina tanpa sadar terkikik geli melihat ulah tetangga barunya yang polos itu."Dia di taman belakang,
Read more

Mengenal Nayra lebih dekat

"Sahabat baru terkadang bisa membawa suasana baru. Di saat jenuh terasa ingin mencekikmu."Faiqa EiliyahSeperti permintaan Nayra kemarin sore. Saat ini Karina dan Ayub sudah duduk manis di depan rumah Nayra. Berbeda dengan Karina yang lebih suka bunga yang benar-benar menampakkan bunga. Karina begitu gila pada jenis-jenis bunga itu. Karena mencintai aneka warna, bentuk bunga, kelopak, juga keharumannya. Sedang Nayra kelihatannya lebih menyukai tanaman hias daun yang beraneka corak dan bentuk. Berbagai jenis tanaman hias daun memenuhi teras dan halaman rumahnya."Eh, Ayub! Senang banget akhirnya kalian mau ke sini!" serunya, membuat Karina terlonjak kaget dari keasyikannya menyapu tanaman hias milik Nayra dengan tatapan liarnya."Eh, maaf!" ucap Karina tersipu malu, sementara Ayub ternyata sudah asyik sendiri melihati kolam ikan yang penuh dengan ikan-ikan cantik di bawah sana.
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status