Adnan tersenyum sendiri mengingat ucapan putra Karina, bocah sekecil itu sudah menyerap begitu banyak kebaikan dari wanita yang melahirkannya. Karina memang wanita yang special, dia akan selalu special menjadi apa saja. Menjadi seorang anak, saudara, teman, istri, kekasih, ibu, dan bahkan menjadi seorang mantan. Ia akan selalu jadi istimewa. Adnan menghela napas panjang, menoleh menatap punggung tangan kanannya yang masih berdarah. Berjalan ke kamar mandi membersihkan lukanya, menyapukan salep agar luka itu tak semakin meluas. Beranjak salat Isya dan berdoa. Semoga Allah mengampuninya jika sampai saat ini, dia masih selalu meminta Karina kembali padanya. Masih kerap meminta waktu sekejap saja untuk membahagiakan Karina. Meskipun kadang dia sangat tidak yakin kalau doa itu akan dikabulkan. Adnan meraih kembali buku diary Karina yang tadi telah dia lempar ke sudut ruangan. Membolak-balik buku itu dengan tatapan hampa
Read more