Ji Hwan bersuara, “Kenapa harus berkali-kali minta maaf, Mara? Aku malah suka kalau kamu banyak bicara. Aku senang kalau kamu mau berbagi banyak hal.”Amara tersipu-sipu lagi. Entah kenapa. Dia bahkan tak kuasa membalas ucapan Ji Hwan. Gadis itu masih menunduk sembari menahan diri agar tak tersenyum lebar.“Makasih karena udah percaya sama aku. Maksudku, karena kamu udah berkenan cerita tentang dosenmu. Aku memang pengin tahu banyak hal tentang kamu, Mara.”Amara benci karena dia kesulitan bicara sebagai respons kata-kata Ji Hwan. Cemas dia malah lebih banyak melontarkan kalimat yang dungu, gadis itu memilih untuk mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Suara ponselnya yang menandakan pesan masuk, sempat menginterupsi. Namun Amara memilih untuk mengabaikannya. Sementara itu, mobil yang dikemudikan Ji Hwan itu pun mulai bergerak meninggalkan area parkir.“Mara, boleh aku minta satu hal?” tanya Ji Hwan tiba-tiba. Amara kembali
Terakhir Diperbarui : 2021-07-27 Baca selengkapnya