Share

Cerita Cinta [1]

Ji Hwan tidak mampu menggambarkan kelegaan karena Amara tidak menepis tangannya. Barusan ada keberanian gila yang mendorongnya untuk menggenggam jemari langsing Amara. Bukannya Ji Hwan tidak cemas Amara akan memaki atau meninjunya. Atau minimal meninggalkannya sendiri di Griya Cokelat.

Meski demikan, Ji Hwan tetap memberanikan diri melakukan aksi itu tanpa pikir panjang. Menurut cowok itu, dia harus mengambil risiko itu jika tidak ingin hubungan mereka cuma jalan di tempat. Dan melihat respons Amara, rasa bahagia yang membanjiri Ji Hwan itu  terlalu sulit untuk diuraikan dengan kata-kata.

“Dari ini, kamu mau ke mana lagi? Ada tempat lain yang ingin dituju?” tanya Ji Hwan. Cowok itu mengecek arlojinya. Saat itu sudah hampir pukul satu. “Perutku kenyang, tapi aku tetap ingin makan sesuatu yang agak pedas.”

Amara tersenyum sembari menatap Ji Hwan. Mereka masih berjalan bersisian menuju area parkir, tempat mobil Amara terparkir. “S

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status