Share

Cerita Cinta [6]

Ji Hwan tampak kaget mendengar pertanyaan itu. Pupil matanya melebar dengan kedua alis terangkat. Wajahnya makin serius saat bicara sedetik kemudian. “Siapa bilang pendapatmu nggak penting? Penting banget, malah!”

“Tapi,” Amara tersenyum patah, “keliatannya kamu memang nggak pengin tau gimana perasaanku yang sebenarnya. Apa....”

Ji Hwan menukas, “Ah, kamu udah salah paham banget, Mara. Kenyataannya nggak kayak yang kamu pikirin itu.” Cowok itu melihat ke sekeliling. “Kurasa ini bukan tempat yang tepat untuk ngobrolin masalah kayak gini. Kita ke mobil aja, ya?”

Amara akhirnya mengangguk. Menjelang akhir tahun seperti ini biasanya curah hujan cukup tinggi dan banyak tempat yang terendam banjir. Karena tidak ingin menghadapi risiko kehujanan, Amara meminta Ji Hwan meninggalkan motornya di rumah gadis itu. Berkendara dengan mobil jauh lebih aman.

“Mara...” mulai Ji Hwan setelah mereka ber

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status