Share

Setiap Kita Punya Rahasia [8]

Amara bisa melihat adegan demi adegan yang melibatkan dirinya dan Cello di masa lalu. Empedunya seakan naik dan memberikan rasa pahit menakutkan yang bertahan di tenggorokan. Kisah ibunda Sophie mirip dengan yang dialami Amara. Deja vu.

“Kamu yakin, Soph?” Otak Amara tidak bisa menemukan kalimat lain. Brisha bahkan menutup mulut dengan suara tertahan.

Sophie akhirnya duduk di depan kedua sahabatnya. Wajahnya tampak muram dengan bayangan gelap di bawah matanya. Sophie yang biasanya selalu tampil cenderung rapi, bahkan tidak memedulikan rambutnya yang kusut dan sepertinya tidak tersentuh sisir lebih dari sehari.

“Ibuku diperkosa pacarnya. Tapi kasusnya beda sama kamu, Mara. Ibu nyembunyiin semuanya sampai usia kandungannya nyaris lima bulan. Janinnya adalah aku.”

Bibir Amara terbuka. Brisha malah mulai terisak dengan suara rendah. Amara juga sangat ingin bisa seperti itu, menumpahkan rasa sedihnya dengan pantas. Bayangan per

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status