Share

Setiap Kita Punya Rahasia [7]

Sophie malah menelentang di ranjangnya yang tidak terlalu besar itu. Brisha dan Amara mengikutinya, berbaring berdesakan mengapit sang nona rumah. Kamar yang dinding-dindingnya dicat putih itu terperangkap dalam keheningan selama beberapa detik nan panjang.

“Aku nggak pernah nyangka kalau suatu hari akan membahas masalah ini sama orang lain. Kalian mungkin nggak akan percaya kalau kubilang bahwa aku seumur hidup nggak punya teman akrab. Sampai aku kenal kalian berdua,” aku Sophie dengan lancar.

Amara mencerna informasi itu dengan ketidakpercayaan yang begitu kental. Bagaimana bisa gadis supel yang selalu riang seperti Sophie tidak mempunyai sahabat sama sekali? Dia masih ingat kali pertama bertemu dengan Sophie. Gadis itu menyapanya tanpa canggung dan terus berusaha mendekati Amara meski mendapat penolakan berkali-kali.

Seakan bisa membaca isi benak Amara, Sophie pun berujar, “Waktu ketemu kamu, aku beneran pengin jadi temenmu, Mara. Aku sendir

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status