Home / Urban / SKANDAL SANG PENGUASA / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of SKANDAL SANG PENGUASA: Chapter 111 - Chapter 120

235 Chapters

Bab 111. Kekhawatiran Leon

Hans Leonard Karl baru sampai di rumahnya setelah mengendarai mobil Jessica dengan kecepatan penuh.Ia turun dari kendararaannya dan langsung masuk ke dalam rumah untuk menemui Garry yang sudah menunggunya sejak tadi.“Hans, langsung saja pada inti permasalahan ini,” kata Garry setelah Leon duduk. “Kamu telah merusak rencana untuk menyingkirkan perusahaan itu.”“Maafkan saya, Garry.” Hanya itu yang bisa Leon ucapkan pada sepupunya.“Maaf?” Garry menarik salah satu sudut bibirnya ke atas, mencibir Leon. “Setelah menjerumuskanku pada rencana jahatmu sekarang kamu bilang maaf.”“Garry, saya tidak memperhitungkan tentang ini. Saya juga tidak tahu sejak kapan saya menyukai wanita itu.”“Lalu, apa rencanamu sekarang?” Garry menumpangkan kakinya sambil menyilangkan tangan di depan dada.“Kita tidak bisa melanjutkan rencana ini karena saya tidak mungkin menyakitinya.”“Tapi, aku tidak akan menghentikan apa pun yang suda
last updateLast Updated : 2022-03-17
Read more

Bab 112. Mesin Penghancur Makanan

Leon dan jimmy tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Jessi.Jimmy bangun dari duduknya, lalu berkata. “Jes, aku pulang dulu, terima kasih atas waktunya.”Walaupun Jimmy masih merindukan wanita yang dicintainya itu, tapi ia harus segera pulang untuk menjaga hati orang lain dan terutama hatinya.Ia tidak akan sanggup melihat kedekatan mereka. Walau sudah merelakan Jessi untuk Leon, tapi tidak bisa dipungkiri kalau hatinya pasti terluka melihatnya.“Kenapa anda buru-buru Tuan, saya membeli banyak makanan, mari kita makan terlebih dulu,” ucap Leon dengan ramah.“Terima kasih, Leon,” jawab Jimmy. “Buknanya kekasihmu sudah menjadi penggiling makanan? Kamu tenang saja, makanannya pasti habis tanpa sisa,” lanjutnya sambil terkekeh.“Jimmy …!” Jessi menatap tajam mantan teman kencannya itu sambil melipat tangannya di bawah dada.“Sebaiknya aku harus cepat pulang sebelum aku menjadi korban penggilinganmu, Jessi.” Jimmy pergi set
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

Bab 113. Cinta Tujuh Kehidupan

“Ke mana?” tanya Jessi penasaran.“Ke tempat di mana kita bisa berpacaran seperti anak muda."“Apa kita tidak terlambat untuk jatuh cinta di usia yang sudah tidak muda lagi?”’“Tidak ada kata terlambat untuk jatuh cinta,” jawab Leon. "Walaupun saya baru merasakan jatuh cinta di usia yang sudah menginjak tiga puluh lima tahun, tapi saya tidak pernah menyesalinya karena ternyata Tuhan sudah mempersiapkan wanitia sesempurna dirimu, Liebe.”Leon membopong tubuh kekasihnya, lalu membawa ke kamarnya. Ia menurunkan Jessi di dalam kamar mandi.Setelah selesai membersihkan diri, laki-laki tegap itu kembali membopong Jessi dan merebahkannya di tempat tidur. “Tidurlah! Sekarang kamu bisa tidur nyenyak tanpa harus memikirkan pekerjaan yang menumpuk.”“Aku selalu bisa tidur nyenyak jika berada dalam pelukanmu.”“Saya akan selalu memelukmu,” jawab Leon sambil naik ke tempat tidur. Kemudian memeluk kekasihnya sebelum memejamkan mata.”
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Bab 114. Pencuri Hati

"Leon, hari ini kita mau ke mana?" tanya Jessi ketika berada di meja makan hendak sarapan setelah terlebih dulu berolahraga di pagi hari."Hari ini kita akan menghabiskan waktu berdua saja," jawab Leon. "Saya akan mengajakmu piknik.""Piknik?" tanya Jessi sambil tersenyum. "Di mana?" Wanita cantik itu sangat antusias saat mendengar sang kekasih mengajaknya piknik."Teman saya mempunyai kebun anggur yang sangat luas, saya akan mengajakmu piknik di antara pohon anggur yang sedang berbuah," jawab Leon setelah mengunyah makanannya."Itu pasti seru." Jessi sangat bersemangat sekali."Habiskan makananmu kita berangkat sekarang!" titah Leon sambil meletakkan sendoknya di piring."Apa tempatnya jauh?""Iya, sedikit jauh, tapi pasti kamu betah di sana.""Aku sudah membayangkannya Leon. Aku sangat bersemangat.""Saya mau memanaskan mesin mobil dulu, kamu habiskan makanannya.""Apa kita tidak membawa maka
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

Bab 115. Laki-laki Tidak Berguna

"Liebe, kita sudah sampai." Leon membelai pipi wanita yang sedang tertidur. "Pipinya semakin berisi, dia menjadi semakin cantik."Leon terus membangunkan kekasihnya dengan menjahili wanita seksi itu. Ia menggelitiki lubang hidung Jessica dengan rambutnya sendiri.Jessi menepis tangan kekasihnya. "Emm ... sebentar lagi Leon, aku masih ngantuk." Jessi menggumam tanpa membuka matanya."Dia sudah menjadi tukang makan dan tukang tidur." Leon menggelengkan kepalanya, lalu keluar dari mobil dan berjalan ke sisi lainnya.Laki-laki tegap itu membuka pintu mobil, kemudian menggendong kekasihnya dengan sangat hati-hati.“Cepat siapkan kamar untuk kekasih saya!” titah Leon dengan sangat pelan kepada laki-laki paruh baya yang sudah menyambutnya sejak tadi.“Baik, Tuan Hans," jawab laki-laki itu dengan sopan.Leon menatap tajam sang pegawai perkebunan anggur itu ketika memanggilnya dengan sebutan Tuan.Lelaki paruh baya itu menunduk merasa b
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more

Bab 116. Pesan Garry

“Wow … semua sudah tersedia.” Jessi menutup mulutnya yang menganga dengan telapak tangan saat melihat bebagai macam makanan di atas tikar piknik berwarna biru yang terbentang di atas rerumputan hijau.Pemandangan di sekitar kebun anggur itu juga sangat memanjakan mata. Udara yang sejuk dan pemandangan yang begitu indah membuat pikiran dan hati terasa tenang.Wanita cantik itu membalikan badan menghadap kekasihnya. “Leon, apa temanmu yang menyiapkan semua ini?” tanya Jessi sedikit berteriak karena Leon tertinggal jauh darinya. “Iya, dia yang menyiapkan semuanya,” jawab Leon sambil berjalan santai menyusul Jessi.Langkah mantan pengawal hati sang CEO itu terhenti saat ponsel di saku celananya berdering. Ia segera merogoh benda pipih itu, lalu bergumam pelan. “Daniel.”Di tempelkannya benda pipih itu pada daun telinganya. “Ada apa, Daniel?”“Tuan, apa anda sudah mendapat pesan dari Tuan Garry?” tanya Daniel dengan nada yang terdeng
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

Bab 117. Nyonya Roweena

Jessi menoleh ke belakang saat mendengar suara seorang perempuan. “Siapa wanita itu?”“Dia ibunya Hans,” jawab Leon sambil bangun dari duduknya. “Kamu tunggu di sini, saya akan mengantarnya menemui Hans.”“Aku ingin berkenalan dengannya juga, sekalian ingin berterima kasih kepada temanmu.” Jessi hendak bangun, namun Leon melarangnya. “Kamu tunggu saja di sini.”“Ok.” Jessi kembali duduk sambil memandangi kekasihnya yang berjalan menghampiri wanita yang sudah terlihat tua itu.“Hans laki-laki yang sederhana, walaupun dia pemilik perkebunan anggur ini, tapi dia terlihat biasa saja,” kata Jessi saat melihat wanita tua yang berpakaian seperti wanita bangsawan sementara Hans terlihat seperti pegawai biasa.“Ibu kenapa di sini?” tanya Hans kepada wanita berkacamata hitam itu, sesekali ia menoleh ke belakang, melihat sang kekasih yang sedang memandangnya dari kejauhan.“Hans, apa wanita itu kekasihmu?” Wanita tua itu tidak menjawab pertanyaan Hans,
last updateLast Updated : 2022-03-27
Read more

Bab 118. Kelemahan Leon

“Apa Ibu menyetujui hubungan kami?” Leon meraih kedua tangan ibunya sembari menatap wajah wanita tua itu dengan tatapan memohon. “Tolonglah saya. Apa pun akan saya lakukan asalkan dia tetap bersamanya.”“Apa kamu sangat mencintainya?” Nyonya Roweena merasa iba kepada anak laki-lakinya itu.“Lebih dari apa pun, bahkan saya lebih mencintainya daripada diri saya sendiri.” “Ibu akan membantumu,” katanya sambil tersenyum. “Ibu akan mencoba membicarakannya dengan ayahmu.”Loen menciumi punggung telapak tangan wanita itu berulang kali. “Terima kasih, Bu.”“Baiklah, Ibu akan membicarakan semuanya dengan ayahmu. Kamu tenang saja, Hans. Kami sangat menyayangimu melebihi apa pun.” Nyonya Roweena membelai wajah anaknya sambil terseyum.Wanita tua itu tidak mau Hans pergi seperti anak perempuannya yang memutuskan hubungan dengan keluarga karena hubungannya dengan seorang laki-laki biasa tidak direstui.“Saya menunggu kabar baik dari
last updateLast Updated : 2022-03-27
Read more

Bab 119. Bukan Hans Si Pecundang

“Apa kamu sudah kenyang?” tanya Leon setelah melepas ciumannya.“Leon, kenapa kamu suka sekali mengejekku?” Jessi memukul lengan kekasihnya sambil merengut. “Makanannya sudah aku habiskan semua, perutku terasa sangat penuh,” imbuhnya sambil mengusap-usap perutnya.“Bukan itu yang ingin saya tanyakan?”Walau merasa heran ke mana perginya makanan sebanyak itu, tapi ia harus percaya kekasihnya sudah seperti monster yang kelaparan selama beberapa hari terakhir.“Lalu?” Alisnya berkerut, matanya menyipit, Jessi tidak mengerti apa yang dimaksud pengawalnya.“Ciumannya?” Leon memainkan alisnya sambil tersenyum genit.”Apa kamu ingin melakukan yang lebih?”“Ayo kita pulang, ini sudah sore, perjalanannya lumayan jauh kan.” Jessi bangun dari duduknya, lalu pergi meninggalkan Leon.Ia tidak bisa membayangkan bercinta di kebun anggur. Apalagi ada pemilik perkebunan itu yang kapan saja bisa memergokinya jika ia nekad bercinta di sana.
last updateLast Updated : 2022-03-28
Read more

Bab 120. Cinta Mengubah Segalanya

“Kenapa?" Leon menoleh sebentar, kemudian kembali fokus pada kemudinya."Aku masih ingin berlibur, Leon.""Besok kamu harus mulai bekerja, Nona Jessica Anastasya Moris.” Leon menoleh sekilas kepada wanita cantik itu. “Sepertinya kamu tidak ingin kembali ke kantor, kenapa?”“Kamu memang benar Leon, aku malas sekali ke kantor. Aku ingin hidup di kota terpencil bersamamu, jauh dari kesibukan kantor, kita akan berkebun dan hidup sederhana bersama keluarga kecil kita,” kata Jessi. Jessi membayangkan hidup sederhana dengan Leon di kota yang jauh dari kebisingan. Ia ingin hidup tenang sebagai orang biasa saja."Itu tidak mungkin, Liebe,” sahut Leon. “Kamu pewaris tunggal keluarga Moris. Jangan hanya memikirkan hidupmu sendiri, pikirkan pegawaimu, bagaimana nasib mereka kalau pemimpinnya malas sepertimu, Liebe. Kamu tidak seperti sang penguasa Beauty Corporation, tapi kamu seperti ….” Leon melirik Jessi sekilas, lalu tertawa melihat wanitan
last updateLast Updated : 2022-03-28
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status