Share

Bab 119. Bukan Hans Si Pecundang

“Apa kamu sudah kenyang?” tanya Leon setelah melepas ciumannya.

“Leon, kenapa kamu suka sekali mengejekku?” Jessi memukul lengan kekasihnya sambil merengut. “Makanannya sudah aku habiskan semua, perutku terasa sangat penuh,” imbuhnya sambil mengusap-usap perutnya.

“Bukan itu yang ingin saya tanyakan?”

Walau merasa heran ke mana perginya makanan sebanyak itu, tapi ia harus percaya kekasihnya sudah seperti monster yang kelaparan selama beberapa hari terakhir.

“Lalu?” Alisnya berkerut, matanya menyipit, Jessi tidak mengerti apa yang dimaksud pengawalnya.

“Ciumannya?” Leon memainkan alisnya sambil tersenyum genit.”Apa kamu ingin melakukan yang lebih?”

“Ayo kita pulang, ini sudah sore, perjalanannya lumayan jauh kan.” Jessi bangun dari duduknya, lalu pergi meninggalkan Leon.

Ia tidak bisa membayangkan bercinta di kebun anggur. Apalagi ada pemilik perkebunan itu yang kapan saja bisa memergokinya jika ia nekad bercinta di sana.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status