"Mark …!" Karin terkejut setengah mati, orang yang sedang dihindari malah sudah berada tepat di hadapannya. "Beautiful, kenapa menghindar? Apa maksudmu dengan mengembalikan kartu ini?" Mark memicingkan matanya. Tidak sulit untuk menemukan Karin, orang suruhannya dengan mudah mencarinya karena mereka punya jaringan dengan preman penguasa Ibu Kota. "M-Mark, a-aku …." Karin ketakutan sampai seluruh tubuhnya bergetar, suaranya terdengar lirih dan terbata-bata. "Hey beautiful, I like you." Mark langsung berlutut di depan Karin, ia bersimpuh sambil memegang kaki Karin. Pengunjung kafe di mall langsung mengerubungi Mark dan Karin, bahkan beberapa orang ada yang mengambil photo dan video. Karin menoleh ke kanan dan ke kiri, ia merasa malu menjadi pusat perhatian pengunjung mall. "Beautiful, forgive me, hum …?" Mark memandang Karin dengan tatapan mengiba. Karin kebingungan dengan permintaan Mark yang tidak ingin ia terima. Namun pandangan pengunjung mall seakan menghakimi Karin yang masi
Read more