"Benar, Sayang, Nina memang pinter." Danu begitu bersemangat ketika Nina merespon perkataannya dengan baik."Ante, Ante, Om au, Ante, iti agi." Nina kembali menyadarkan Risa dari lamunannya."Nina, Sayang, sini sama, Tante!" Risa mengulurkan tangannya.Nina yang melihat Risa ingin menggendongnya malah merangkul leher Danu dengan erat, seperti takut untuk berpisah dengan Danu. "Ina, au, Om, Ina, iku, Om." Nina menyenderkan kepalanya di pundak Danu."Sayang, nggak boleh gitu. Omnya, capek, Nina, sama, Tante, yuk?" Risa berjalan menggunakan kruk, mendekati Danu dan Nina. Risa mendesah pelan, teringat dengan Satria yang sama dengan Nina. Tidak mau dipisahkan dari Danu. Entah pelet apa yang ada di tubuh Danu. Setiap anak kecil selalu suka padanya, bahkan sangat lengket sepert
Read more