Pov DAVIN Akhir minggu aku dan Shaha akan pergi ke rumah Tante Rara. Satu acara yang tidak boleh terlewatkan adalah memasak. Shasha sangat suka belanja di apsar tradisional, karena bahannya memang amsih fresh. Aku setuju dengannya. Namun, ada beberapa bahan yang akan kubeli tidak ada di pasar tradisional. Lebih baik kubelokkan mobil ke swalayan saja. Biar keren, kubuka penutup mobil, seru kayaknya. “Aku masuk angin kalau gini caranya,” keluhnya. Aku hanya tersenyum saja. Sepertinya, bukan itu alasannya. Dia takut kalau orang lain melihatnya. Tenanglah Sayang, aku akan membuatmu nyaman dengan status sebagai istri dari Davin. Dari pada ngambek, lebih baik aku mengalah untuk menutup atap. “Ck, kamu nggak tahu kalau aku mau pamer?” Dia tidak sadar kalau aku belokkan? Kenapa tidak turun. Kubukakan pintu mobil, masih juga tidak bergerak. Ada apa dengan bidadariku ini? Pasti karena kelelahan. Sejujurnya,
Read more