Share

Ikut Pulang

Kami menuju ke kantin. Mereka tidak memandang aneh karena Shasha sekretarisku. Tentu saja, kami sering bersama. Karyawan yang berpapasan, memilih menganggukkan kepala untuk menghirmatiku. Aku hanya memasang senyum segaris untuk menerima hormat mereka.

Meja ujung  menjadi pilihan Shasha. Cobalah, apakah dia akan cemburu jika aku menggoda wanita? Ada seseorang yang kukenal, aku manfaatkan saja momen ini untuk membuat hatinya kebat-kebit.

***Meyyis***

POV Shasha

Davin kekanak-kanakan banget. Dia marah karena kemarin aku meninggalkannya. Kalau sudah begini, aku tidak bisa menghindar lagi. ya sudahlah, pasrah saja. kami sekarang ada di kantin kantor. Demi Allah aku merasakan ketidakenakan dilihat oleh banyak karyawan. Ini sudah biasa aku makan bareng. Yang tidak biasa adalah jantungku yang berdetak sangat kencang. Bagaimana ini?

“Ada sesuatu di bibirmu.” Davin mengusa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status