“Kembali ke mejamu, atau aku akan menghabiskan pagi ini hanya bermesraan denganmu.” Dia mendorong dadaku, aku memberikan bekal satu ciuman di kening kepadanya. Wanitaku itu berlari menuju kubikannya. Baiklah, dia mau main slow, aku akan ladenin walau jujur aku sudah ingin memeluknya sebagai istriku ***Meyyis***POV SHASHA “Pagi, Cantik.” Masya Allah, aku melonjak karena Davin ada di depan rumahku. Apa-apaan dia? datang bagai hantu, selalu saja “Pak Davin? Saya kaget, kenapa ada di sini?” Lihat senyumnya itu? Aku seperti ingin mencakar wajahnya, walau kuakui, sangat mencintainya. “Silakan, Tuan Putri. Aku menjemputmu.” Semoga dia tidak mengetahui jika aku sangat gugup, ini gila. Dia mencondongkan tubuh, mau apa dia? Ya Tuhan, aku hanya memejamkan mata, sungguh sangat gila, dia bisa sedekat ini. Oh, dia hanya meraih sabuk pengaman? Ya Tuhanku
Read more