“Tidak ada, lain kali bolehkan jika aku kenalan sama Ayah kamu?” Rara mengangguk. Tidak terasa sudah sampai rumahnya. Rara tersenyum dan berterima kasih. Sebelum dia turun, Ajisaka mencegahnya. Hai Readers, komen dong. Biar aku semangat. “Boleh kita ketemu lagi?” Lelaki itu seperti tidak rela berpisah. “Ya memang harus ketemu lagi, kita ‘kan terlibat proyek, Mas?” Ajisaka tiba-tiba merasa bodoh ada di dekat wanita itu. “Pak Bayu nganterin kamu, Nduk.” Rara melonjak ketika ayahnya Tuan Handoyo menegurnya. “Ah, Papa. Bikin kaget aja. Bukan Pak Bayu, Pa. Tapi temennya hati-hati lho, Nduk? Sama orang-orang kaya itu.” Lelaki paruh baya itu memperingatkan anaknya. “Iya, Pa. Ini juga kalau nggak Pak Bayu yang maksain untuk nganterin aku juga, aku nggak mau. Masa iya
Read more