Share

Tenang Saja

Penulis: Meyyis
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hai Readers apa kabar? Kalian baik 'kan? Komen yuk.

Lain Rara lain pula Ajisaka, dia menyetir sedikit ngebut untuk bisa sampai ke rumahnya. Rasanya dia ingin ngobrol banyak dengan Bayu tentang perkembangan PDKT-nya dengan asistennya tersebut. Senyum sumringah Ajisaka luntur ketika melihat siapa yang tengah bermain dengan Putri kecilnya.

 “Sudah pulang, Mas.” Ajisaka tidak merespon.

 “Elsa Sudah mandi, Sayang?” Anak berumur enam tahun itu berlari dan membenturkan tubuhnya ke arah lelaki yang disebutnya papa.  

“Sudah, Papa. Di dimandiin sama Mbok Darmi.” Ajisaka membuang wajahnya, untuk menyembunyikan marah.

 “Sabrina, Sabrina bahkan memandikan anak saja dia tidak mau ,” batin Aji.

“Ya sudah, Papa istirahat dulu, ya, Sayang. Papa masih kotor.” Ajisaka melenggang pe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ojol Menantu CEO   Terbayang

    “Jadi kamu berpikir begitu? Oke baiklah. Aku lebih mantap menceraikanmu. Kou jangan khawatir, Kalau kau ingin rumah ini maka aku akan pergi dari sini.” Ajisaka melepaskan cekalan tangan Sabrina kemudian masuk ke dalam kamarnya. Sabrina hanya bisa tersenyum miring karena perubahan suaminya tapi sejurus kemudian dia menyesalinya.Sepertinya Rara memang sudah masuk ke dalam pikiran Ajisaka. Lelaki itu sekarang sedang melepas jasnya dan membuang asal ke arah keranjang pakaian. Tapi sekelebat terus saja, senyum Rara menghampiri pikirannya. Setelah itu menghempaskan tubuhnya di atas ranjang nomor satu itu. ranjang yang dulu menjadi saksi pergulatannya dengan sang istri. Rancang yang menjadi madu dan malam-malam penuh keindahan bersama Sabrina. Selalu dia rindukan saat berangkat kerja, dan tidak ingin beranjak saat tubuh seksi itu ada dalam pelukannya. Tapi sekarang, tidak lagi.Dia menepuk kepalanya sendiri karena lup

  • Ojol Menantu CEO   Pertemuan

    “Ya nggak papa, Mas.” Sabrina yang menjawab.“Nadia? Bagaimana?”“Iya, Pa. Nggak apa-apa.” Ajisaka mencium kening Nadia kemudian melenggang pergi.Ajisaka melenggang pergi keluar rumah. Dia menaiki mobil mewahnya untuk pergi ke restoran yang ingin dikunjungi. Dengan sedikit bersiul dia memutar lagu-lagu, lagu Jatuh Cinta sebagai perwakilan dari hatinya. Setelah yakin itu restoran yang ingin dituju, maka dia memarkirkan mobilnya dan turun untuk menuju masuk ke dalam restoran itu. Sepertinya sebuah kebetulan yang cantik, di sana sudah ada Rara Dan juga ayahnya.“Assalamualaikum,” sapa dari Ajisaka. Rara melonjak karena kaget, sedang Handoyo hanya menatap mengernyitkan dahi.“Waalaikumsalam.” Jawab Handoyo dan Rara hampir bebarengan.“Selamat malam, Om. Boleh saya bergabung

  • Ojol Menantu CEO   Rencana Licik

    Esok harinya, Sabrina mulai beraksi. Dia mencari informasi sedetail-detailnya tentang wanita yang dekat dengan suaminya. Rasanya, dia ingin mencekik wanita itu. Dia mengenakan topi lebar untuk menyamarkan wajahnya. Dia duduk diam di seberang jalan, menunggu Rara untuk keluar.Dari kejauhan, Sabrina melihat Rara keluar. Dia belum beraksi, hanya masih menyelidiki saja. Terlihat Rara dengan seorang laki-laki keluar dari gedung itu. Dia mengikuti dari belakang.“Dia dengan siapa, ya? Mungkin bosnya. Kau tidak akan lolos dariku, wanita sundal. Kamu sudah membuat ATM berjalanku berpaling padamu.” Sabrina tersenyum miring. Wanita itu mengikuti mobil yang membawa serta Rara dan juga lelaki itu. Lelaki yang tampak gagah dan kaya. Sabrina tiba-tiba ingin sekali memiliki lelaki itu. Sepertinya, kalau dia melepaskan Ajisaka tidak masalah, tapi akan sebaiknya mendapatkan lelaki tinggi tegap itu. Juga sepertinya lebih kaya dari suaminya itu.

  • Ojol Menantu CEO   Boleh Nggak?

    Ajisaka kebetulan melihat aksi dari istrinya yang sebenarnya mantan. Dia akan memberitahukan Bayu, agar sahabatnya itu tidak terkena tipu daya wanita licik itu. Memang seharusnya Bayu sudah mengenali Sabrina. Karena mereka dulu satu SMA. Namun, sepertinya Sabrina sendiri pangling dengan Bayu.“Sorry baik gue telat,” ucap Ajisaka. Dia bersalaman dengan Bayu dan juga dengan Rara. Saat bersalaman dengan Rara, pandangannya fokus tertuju ke matanya. Sepertinya ada getaran berbeda antara mereka. Beberapa detik kemudian Bayu membuyarkan pandangan. Mereka saling melepaskan diri dengan satu deheman yang di lakukan Bayu.“Terpesonanya nanti ya, Ji? Kita kerja dulu.” Aji melepaskan tangannya, kemudian duduk di sebelah sekertarisnya, Davina. Davina memulai presentasinya sedangkan Bayu mendengarkan dengan seksama. Sepanjang presentasi, Aji selalu memandang ke arah Rara sehingga membuat wanita itu salah tingkah. Hingga akhirn

  • Ojol Menantu CEO   Sabrina (21+)

    Sabrina sangat kesal ketika tadi akan mengerjai Bayu tapi tidak jadi. Namun dalam otaknya, ada berbagai rencana. Pokoknya, dia akan meraih Bayu.“Tidak boleh gagal, Bayu yang dulu sangat dekil, sekarang begitu tampan dan menggairahkan. Sepertinya, saat di ranjang juga demikian. Dia akan sangat perkasa. Ah, sepertinya aku butuh pelampiaasan.” Sabrina memang termasuk yang hyper, hanya mendengar tentang berhubungan badan, atau membayangkan saja dia bisa terangsang. Dia mengambil mainan yang digunakan untuk bermain saat kepingin tapi tidak ada lawan.“Ah, sepertinya malam ini pake ini dulu.” Wanita itu mulai merasakan panas diseluruh tubuhnya. Dia seperti tersengat listrik tegangan tinggi. Keringat mulai memabanjirinya, seiring dengan mulutnya merancau nggak karuan. Desahan-desahan terdengar, membuat siapa yang mendengarnya pasti menyangka jika dia bermain dengan pasangan.“Uuhhhh, kasihan

  • Ojol Menantu CEO   Berkunjung

    Sabrian kalap, dia mmemberikan seluruh tubuh dan kenikmatannya kepada pria asing itu. Namun Satpam itu punya nyali juga. Lelaki itu melarikan diri dari rumah Sabrina. Wanita itu sudah gila, demikian pikir satpam itu. Dia lari tunggang langgang.“Ya Allah, gusti. Ada wanita begitu.” Dia ngos-ngosan setelah sampai di pos.“No, kamu kenapa?” Teman satpam itu kemudian menanyakan dengan menepuk bahunya. Seno yang baru saja lari tunggang langgang kaget dan terperanjat.“Ya Allah Amin, aku kaget. Hiii ….”“Kamu kenapa ketakutan?”“Nyonya Sabrina gila! Dia telanjang tadi.” Seno begidig.***Meyyis_GN***Ajisaka gencar mendekati Rara. Kali ini saja, dia sudah ada di depan rumahnya Rara. Ceritanya, dia mau apel. Dia mengetuk pintu rumah Rara.“Waalaikumsala

  • Ojol Menantu CEO   Kesepian

    “Kamu benar, kebersamaan seperti ini sangat langka. Apalagi, Rara akhir-akhir ini meeting sampai larut.” Aji memandang ke arah Rara. Seakan dia meminta konfirmasi. Tapi Rara hanya mengembuskan napas saja. Sepertinya, memang Rara benar-benar sibuk. Ajisaka tidak lagi meminta konfirmasi. Embusan napas lelahnya, sudah membuktikan bahwa yang dia katakan memang benar.Di meja makan terhidang masakan Jawa kesukaan Handoyo. Namun, karena masakan banyak berlemak, lelaki sepuh itu tidak berani makan banyak. “Aku terkadang merasa kesepian.” Handoyo mengatakan sesekali terdengar bunyi dentang sendok. Yang menyapa piring warna putih itu. Setelah Rara bergabung dengan perusahaan, praktis memang dia jarang sekali menemani sang ayah.“Benarkah?Aku akan menemani Om malam ini. Kita main catur.” Rara memutar bola matanya. Sebenarnya, dia juga sudah mulai menyukai Ajisaka. Hanya saja, batinnya tidak mau men

  • Ojol Menantu CEO   Mantan

    “Saya minta maaf, Om.”“Tidak masalah.”“Maksudnya, saya menang.”“Hahaha ya,ya,ya anak muda yang cukup lihai dalam perhitungan.” Mereka terkekeh bersama.Ajisaka pamit pulang karena sudah malam. Rara mengantarkan sampai ke tempat parkir mobil Aji. Sedangkan Handoyo hanya mengintip dari celah horden.“Ra, tidak semua selesai hanya dengan diam. Terima kasih makan malamnya. Lain kali, aku undang kamu makan di rumah, sekaligus kenalan dengan Elsa. Semoga kamu menyukainya. Dia anakku, berumur enam tahun. Kau bersedia?” Rara hanya tersenyum. Ajisaka mengerti, bagi seorang gadis, apalagi semandiri Rara, tentu butuh pemikiran yang matang, untuk menerima ajakannya. Terutama, karena Aji sudah tidak lagi sendiri. Ada anak di sampingnya.“Baiklah, aku mengerti. Pamit pulang dulu, ya?” Ajisaka masuk

Bab terbaru

  • Ojol Menantu CEO   Gaun Pengantin

    “Lihatlah Davin melongo,” bisik Rania. Apa ada yang salah? Apakah dia tahu jika belakang gaun ini terdapat banyak peneliti aku tiba-tiba tidak percaya diri.POV Davin“Ada apa?” tanyaku. Penasaran masih juga menggerayangi jiwaku. Aku tahu kekasihku itu hanya meggodaku. Ia memang membuat aku sangat gemas kepadanya. “Dilarang bertanya,” katanya. “Biar aku yang menyetir. Matamu begitu merah, kamu boleh tidur,” ucapnya. Aku tahu ia adalah kekasihku yang super pengertian. Jika tidak begitu, mana mungkin aku tergila-gila padanya. Biar aku lihat lagi, ada apa sebenarnya di matanya? Ia selalu membuatku tidak dapat berpaling darinya.“Tidak,” ucapku. Aku laki-laki, kalau hanya bertahan sebenatar sampai kantor, masa tidak bisa? Ah, Dia keras kepala. Punggungku didorong ke arah kursi penumpang di samping kemudi. Setelah itu ia segera berlari memutar untuk masuk ke ruang kemudi.“Hari ini aku yang akan menjadi sopirmu. Itu kejutan pertamanya.” Ia tersenyum sambil mengenakan sabuk pengaman. Bib

  • Ojol Menantu CEO   Gaun Pengantin

    “Maafkan aku, Cinta. Ini yang aku takutkan. Aku lelaki dewasa dan membutuhkan ini.” Aku kembali membungkus tubuhnya dengan selimut walau sejujurnya aku ingin melanjutkan. “Kuharap kamu mengerti. Tolong ….” Aku pergi meninggalkannya yang meringkuk di dalam selimut.***Meyyis***POV Shasha Jam dinding berbentuk kepala kelinci sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi aku segera bersih-bersih untuk melaksanakan salat malam yang tinggal beberapa menit lagi waktunya, menuju ke subuh. Setelah salat malam dan sedikit dzikir mulai terdengar suara azan. Aku melaksanakan salat dua rakaat dan keluar dari kamar untuk sekedar olahraga pagi. Davin sudah siap di taman belakang, melakukan pemanasan tanpa banyak bicara. Aku menyusulnya dan melakukan pemanasan juga. “Mau cobain kita jogging di trek taman depan?” tanyanya.“Yuk, aku ingin membeli sarapan,” ucapku.“Pingin sarapan apa?” tanyanya. “Bubur ayam di tepian itu sepertinya enak.” Davin mengangguk.“Baiklah, sebentar aku ambil dompet dulu.” Lelakiku

  • Ojol Menantu CEO   Kamu Manis (21+)

    “Kamu sangat … please jangan seperti ini. Aku bisa mati penasaran.” Aku menggoyangkan telunjukku tanda memberinya kode bahwa dia tidak akan mendapatkan jawabannya sekarang. Ia terlihat kesal, akan tetapi menurut. Sebenarnya, aku sedikit merasa kasihan tetapi juga merasa senang, bisa sekali-kali ngerjain dia.***Meyyis***POV DAVINSetelah pesta usai, kami tentu pulang ke Indonesia. Kami beraktifitas seperti biasanya, akan tetapi akhir-akhir ini Sasha membuatku jengkel. Apa ia sudah tidak cinta lagi? sepertinya berubah, hal itu menjadi sering uring-uringan karena takut kehilangan dia. Leboh baik aku menghindar saja, biar ia merasa. Kalau tidak merasa juga, berarti memang sudah tidak mencintaiku. Apakah ada orang lain? Tidak mungkin … ia mencintaiku. Aku menghempaskan pikiran jahat yang menguasaiku.Dia memegang tangan, aku tahu itu trik untuk mengelabuhi, lebih baik aku menghempaskan tangannya saja. Tapi aku rindu memeluk tubuhnya, harum tubuhnya terutama bibirnya yang membuatku mabuk

  • Ojol Menantu CEO   Penasaran

    “Kamu mau mengatakannya atau mendapatkan hukuman dariku.” Davin akan menciumku kembali, akan tetapi aku dorong. “Tidak malam ini. Aku tidak akan mengalah padamu. Kalau kamu memberi hukuman, berarti tidak akan aku beritahu apa yang aku persiapkan.” Aku tahu ia sangat kesal. Biarkan saja.***Meyyis***POV Shasha“Kamu memang benar-benar,” tutur Davin. Ia merasa sangat kesal dengan sang keksih, tapi juga gemas.“Oke, kali ini kamu harus kalah, dan harus mengalah aku ….” Kedua lengaku, lepas dari leher Davin, dan berhasil kabur darinya. “Biarkan saja ia kesal. Makanya jadi orang jangan suka ngambil kesimpulan cepat.” Aku menutup pintu kamar dan menguncinya. Suara tutukan sepatu terdengar menjauh dari kamarku. Aku yakin lelakiku itu akan berpikir sepanjang malam dan tidak bisa tidur. Biarkan saja, aku sangat suka menggodanya seperti itu.Esok hari, telah tiba sebelum ayam berkokok. Davin sudah mengetuk pintu kamarku. Aku yang baru saja bangun tidur bahkan belum sempat mencuci wajah, m

  • Ojol Menantu CEO   Davin Ngambek

    Tepuk tangan menggema di taman itu. Setelah sesi tukar cincin, maka selanjutnya mereka berjalan turun dari pelaminan untuk menemui tamu. Aku sudah siap dengan keranjang kalau mawar untuk ditaburi sepanjang jalan. Sampai di ujung karpet, Elsa melempar buket bunga. Kami berdesakan agar mendapatkan buket itu.***Meyyis***POV ShashaSetelah pesta berlangsung aku dan Davin pulang ke Indonesia. Kami beraktifitas seperti biasanya, akan tetapi akhir-akhir ini Davin menjadi sering uring-uringan. Aku tidak tahu kenapa? Bahkan hari ini dia dua kali marah. Davin memang berbeda dengan orang lain, dia kalau marah lebih suka diam. Ditanya diam dan menghindar. Aku mengingat-ingat salah apa hari ini, tetapi tidak juga menemukan kesalahanku. Kami sudah memasuki mobil untuk pulang ke rumah. Aku bermaksud untuk mengajaknya bicara sekarang, karena kami dalam wilayah santai sehingga akan sangat mudah berbicara dengannya.Aku memegang tangannya, akan tetapi Davin menghempaskan tanganku. Aku memilih untuk t

  • Ojol Menantu CEO   Lempar Bunga

    Aku tahu papa juga terharu melihat putri pertamanya sudah melangkah ke jenjang selanjutnya. Meskipun Papa menginginkan ini, aku yakin sebagai seorang ayah lelaki itu merasa dirampok ketika putrinya akan dinikahi oleh lelaki mana pun. Bisa dibilang, hati dan cintanya akan direbut oleh lelaki lain walaupun dalam konotasi yang berbeda.***Meyyis***POV ShashaPapa adalah orang Jawa tulen. Meskipun sekarang berada di Singapura, ia menghendaki suara gamelan, alih-alih lagu romantic. Maka saat Elsa keluar, walaupun menggunakan gaun bertema internasional, akan tetapi suara gamelan mulai terdengar. Hatiku ikut merasa tersenyum mendengar suara music pentatonic itu. Betapa indahnya, sebuah musik yang menjadi ciri khas Nusantara tersebut yang telah mengakar pada budaya kita.Aku menjadi pengiring pengantin mengikuti langkah pengantin dari belakang. Setelah sampai ke pelaminan, Papa menyerahkan tangan pada Arya yang sudah berdiri di atas pelaminan dengan jas putih yang menawan. Rambutnya tertata

  • Ojol Menantu CEO   Elsa Menikah

    “Aku bawa ke rumah Davin. Di rumahnya akan banyak kesedihan jika ia melihat kamar mama.” Aku tahu karena kekasihku itu sudah bicara sebelumnya. Aku tersenyum dengan interaksi kedua orang itu. Setelah mengetahui yang dibicarakan Arya, aku memilih hengkang dari tempatku mengintip.***Meyyis***POV ShashaIni adalah pernikahan yang diimpikan oleh Elsa setelah banyak rintangan dengan Arya. Hari ini saatnya kedua sejoli itu melangkah ke jenjang selanjutnya, mengikat janji suci dalam ikatan pernikahan. Bunga-bunga bernuansa putih sudah menghiasi nuansa taman golf tersebut.Pernikahannya dilakukan di Singapura karena mama dan papa berada di sini. Wanita yang menjadi kakakku dari ibu yang berbeda itu, kini sudah mengenakan gaun putih dengan hiasan kepala yang menjuntai. Dia sangat cantik dan menawan. Lekuk tubuhnya yang indah, tinggi badannya yang menjulang dan semampai membuatnya bak model.“Kak, kamu sangat cantik.” Aku memandang lekat ke mata indah kakakku itu. “Benarkah? Aku masih tidak

  • Ojol Menantu CEO   Pria Berkualitas

    Aku ke dapur untuk membuat yang kupikirkan itu. Setelah dua sendok sereal masuk ke gelas, dua sendok susu coklat masuk juga. Air panas segera meluncur untuk menyatukan keduanya. Aroma khas coklat semakin memperparah rasa laparku. Aku mulai meniup makanan itu, menyendoknya mengarahkan ke mulut. Hmmm … ini lebih nikmat. Sesuap demi suap makanan itu tandas meluncur ke perutku. Ini lebih dari cukup.***Meyyis***POV DAVINTeleponku berbunyi. Aku tersenyum saat di layar terlihat Sayangku memanggil. Langsung saja tombol terima aku usap.“Iya, Sayang.” Sapaan terakhir tidak akan pernah lupa agar wanitaku itu merasakan bahwa aku memang sangat menggilainya.“Bagaimana korbannya?” tanyanya. Aku tahu, hanya alasan saja bertanya tentang korban kecelakaan yang sedang kami urus. Akan tetapi aku paham bahwa sebenarnya ia sangat ingin bersamaku.“Kamu kangen sama aku?” Langsung saja aku tembak dengan perkataan begitu agar ia makin berbunga-bunga. Aku yakin saat ini perutnya penuh dengan taman bunga y

  • Ojol Menantu CEO   Tidak Apa-apa

    “Aku melihat korban penuh darah, Sha. Bagaimana keadaannya. Ia kasihan banget. Seandainya kita satu mobil saat itu, Arya akan lebih tenang memandangku. Aku yang salah.” Aku ingin tertawa rasanya. Bagaimana bisa Arya menyetir sambil memandang Elsa. Pantas saja kecelakaan.***Meyyis***POV Shasha“Kamu kok malah ketawa?” Elsa menghapus air matanya.“Maaf … aku tertawa karena itu lucu, Kak. Arya benar-benar mencintaimu. Aku akan cari tahu untukmu bagaimana keadaan dari korban.” Aku mengelus pundak Elsa. Setelahnya, menelepon Davin untuk mengetahui keadaan sang korban.“Iya, Sayang.” Suara Davin memang selalu bikin baper.“Bagaimana korbannya?” tanyaku.“Kamu kangen sama aku?” ‘Kan? Dia memang selalu begitu. Tapi … sebenarnya kangen juga, sih?“Jangan mengalihkan perhatian. Bagaimana keadaannya. Elsa masih ketakutan.” Davin terdengar tertawa sedikit.“Dia sudah ditangani. Bilang sama kakakmu tenang saja. Arya sedang diintrogasi. Tim legal dari kantornya juga sudah datang untuk membebaska

DMCA.com Protection Status