“Ya Tuhan, kamu harus menerima kenyataan ini, Nak. Tapi satu hal yang perlu kamu ketahui, bukan ingin papa begini. Tapi mamamu sudah keterlaluan saat ini, papa tidak sanggup lagi,” batin Aji. Dia mengelus puncak kepala sang anak. Derita seakan luruh, melihat putri kecilnya. Pagi hari, Ajisaka sudah bangun untuk membersihkan gigi. Setelah itu, tentu saja mandi. Dia mengenakan stelan jas warna coklat, namun saat berkaca merasa tidak cocok. Setelah itu berganti dengan stelan jas warna abu-abu, masih tidak cocok juga. Sampai berkali-kali, tapi merasa tidak ada yang cocok. Hari ini, dia berencana ingin menghampiri Rara. Dia tersenyum sendiri melihat tingkahnya sendiri. Selama ini, tidak masalah dengan penampilannya. Namun, mengapa hari ini? Dia mengenakan dasi polos warna hitam. Setelah itu, siap untuk meluncur ke rumah Rara. Dia mengembangkan senyumnya, menggelengkan kepalanya dengan pelan, menyadari ada yang salah dengan diri
Read more