“Ya, Pak Toni. Silakan masuk. Beliau sudah menunggu. Makasih, ya, Mbak. Itu nasinya dimasukin dulu ke mulut.” Toni tersenyum. Memang Toni ke kantor Bayu saat makan siang. Duh malunya Sasa ternyata dia celemotan saat makan.“Selamat siang, Pak. Permisi.” Bayu yang sedang sibuk dengan komputernya meluruskan pandangan. “Woi, masuk.” Maka Toni masuk. “Boleh duduk, enggak, Bos?” Toni menggaruk tengkuknya. “Iya, duduklah masa mau berdiri? Gempor entar. Tapi kalau mau, ya silakan berdiri. Boleh, kok.” Bayu terkekeh. “Ck, si Bos ini ngeri amat dulu aku berdiri.” Toni ikut terkekeh. . “Ngomong-ngomong ada apa? Tumben nyamperin sini? Nggak sabar sampai nanti sore.” Toni memang biasanya ke rumah kalau ada apa-apa. “Itu, Bos. Aku, aku ….&r
Read more