Home / CEO / Ojol Menantu CEO / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Ojol Menantu CEO: Chapter 131 - Chapter 140

345 Chapters

Hasrat Pertama (21+)

Hari ini massa isoma bagi Bayu sudah selesai. Dia keluar dari kamar itu dengan seluruh kebahagiaan menyertai di hatinya. Irwan membelikannya baju baru yang sudah dicuci oleh laundry keluarga. Sedangkan kamar Bayu langsung disterilkan. Seluruh baju yang ada di lemari itu dikeluarkan dan dicuci. Seluruh ruangan itu disemprot dengan disinfektan. Ranjang juga ditarik keluar dan dipanaskan untuk beberapa saat. Serta disemprot disinfektan hingga ke kolong-kolongnya. Jangan tanyakan bagaimana Bayu memeluk sang istri. Dia memeluk Eliana hingga wanita berambut panjang itu susah bernapas. “Aku merindukanmu, Sayang.  Sangat merindukanmu. Mana si kembar?” tanya Bayu. Sebab dia tidak melihat Kembar di mana pun.  “Si Kembar ada di kamarnya.” Eliana bermanja-manja memeluk tubuh kekar Bayu yang selama lima belas hari tidak dapat di sentuhnya.   Bayu melepaskan pelukannya pada tubuh sang istri
Read more

Ingin Lagi Dan Lagi (21+)

Bayu melakukan gerakan dengan tempo sangat cepat agar mereka berdua bisa segera mencapai hasrat yang terpuncak. Rintihan dan pekikan Eliana membuat Bayu semakin dan semakin mempercepat gerakannya. Akhirnya tangan halus Eliana menjambak rambut sang suami pertanda dia sudah mencapai puncak hasratnya. Bayu mencium keningnya sebagai tanda terima kasih. Lelaki bermata almond itu hendak menuju kamar mandi tetapi Eliana menariknya kembali. Kali ini dia yang akan memimpin jalannya percintaan. Rindunya yang sudah di atas ubun-ubun membuatnya menyingkirkan rasa malu. Dia mulai menggoda sang suami dengan gerakan yang sensual.  Dengan cepat hasrat Bayu juga mulai terpancing kembali. Miliknya mulai siap untuk menyembuhkan sisa-sisa kerinduan yang tadi sudah meluap. “Aku mencintaimu, Mas. Sangat mencintaimu. Berikan aku kepuasan hari ini.” Eliana langsung naik ke atas tubuh gagah etrsebut. Dia akan tanggung jawab dengan keinginannya. Seba
Read more

Come Back Bayu

Bayu kembali ke kantornya disambut antusias oleh seluruh pegawai. Tidak terkecuali oleh Sasa sang sekretaris. Ya Sasa Almira atau yang sering dipanggil Sasa atau Rara adalah sekretaris baru pengganti Tuan Han yang sudah pensiun.  “Selamat datang kembali, Tuan Bayu.” Rara mennagkupkan kedua tangannya. Diperlakukan untuk tidak salaman bagi para karyawan. “Terima kasih, Ra. Rasanya begitu plong udah keluar dari lubang maut.” Bayu memberi tahukan perasaanya. Dia sekarang lebih peduli dengan kesehatan dan juga kesejahteraan karyawannya. Sakitnya kemarin, karena dia kurang ebrsyukur dan beramal.  “Ya Tuhan, saya juga bahagia mendengarkan. Akhirnya Tuan sembuh.” “Ra, tolong kamu data orang-orang yang yang terkena pengakit itu. Kita bantu semaksimal mungkin. Kita carikan dana atau kita kucurkan dana cadangan. Setidaknya, dia harus mendapat perlakuan yang ba
Read more

Ulang Tahun Perusahaan

Hari ini merupakan ulang tahun yang kedua aplikasi ojek online besutan dari Bayu. Walaupun acara tidak dilaksanakan secara tatap muka, tetapi tentu saja banyak yang perlu dipersiapkan. Toni memberikan ide bahwa kali ini ulang tahun dari ojek dilaksanakan  dengan memberikan beberapa bonus kepada driver yang kurang mampu, tapi berprestasi. Mungkin dia bercermin dari dirinya dulu. Selebihnya, acara dilanjutkan dengan memberi sumbangan kepada beberapa Panti Asuhan dan juga turun ke jalan membantu kepolisian operasi penyekatan . Mereka membantu pihak yang berwajib dengan cara membagikan masker dan memperingatkan kepada orang-orang yang masih membandel tidak pakai masker.  Bayu sendiri sudah merasakan dahsyatnya virus itu  efeknya.  Sebenarnya bukan hanya efek secara medis saja, tapi lebih mengerikan efek secara psikologis. Bagaimana sakitnya hati penderita dan keluarga,  mereka satu atap bahkan hanya berjarak dinding, tap
Read more

PDKT Toni

“Ya, udah kalian boleh istirahat. Ingat pesan aku, ya,Ton. Pepet terus kalau memang kamu menyukai Dia . Toni tidak menggubris perkataan Bayu lebih tepatnya dia merasa malu diketahui oleh bosnya tersebut tentang perasaannya pada gadis berkerudang jingga itu.  Para tim relawan besutan dari perusahaan Bayu pun akhirnya berhenti untuk makan siang mereka berada di satu tenda berwarna kuning yang didirikan oleh pihak kepolisian. Dari anggota kepolisaian ada lima orang, sesang dari pihak perusahaan Bayu ada tujuh orang termasuk Bayu. Bayu memang sengaja memesan nasi kotak agar tercipta kebersamaan. Selain anak buahnya, juga ada beberapa anggota dari kepolisian yang ikut nimbrung.  “Kebanyakan cowok, ya, karyawannya, tanya,” ucap Pak Wisnu. Pak Wisnu salah satu komandan dari kepolisian tersebut.  Pak Wisnu sudah mengenal bayu, dari menangani masalah terkait dengan kriminalitas yang menimpoa Toni
Read more

Menjenguk

Toni dan Nita sudah selesai belanja ada banyak belanjaan yang dibawa mereka Langsung meluncur ke ke panti asuhan tempat kelima adik Toni berada. “Ada apa? Mau ikut turun?” tanya Toni. “Ayo!” Toni mengangguk. Mereka mendekati gerbang panti.  “Assalamualaikum.” Toni mengucapkan salam kepada ada Pak penjaga di depan.  “Oh mas Toni, Kenapa nggak bawa masuk mobilnya? Mau jenguk si Lina?” Toni putar balik untuk memasukkan mobilnya. Dia memarkirkan mobilnya kemudian mendekati Pak Penjaga dan Anita. “Pak, sudah selesai mengaji?” tanya Toni.  “Paling lagi mandi, mungkin, Mas. Kalau jam segini. Silakan, silakan masuk.” Lelaki paruh baya itu mempersilakan Toni dan juga Anita untuk masuk.  “Assalamualaikum, Bu Safira.” Bu Safira yang terlihat sedan
Read more

Mau Menikah Denganku?

“Kamu yakin? Kalau adik-adikmu?” Anita mengira bahwa keputusan tinggal di panti adalah keputisan sepihak dari Lina. “Aku juga sudah tawarkan, mereka setuju.” Anita mengangguk. Memang lebih baik mereka ada yang mengawasi. Usia mereka sedang menentukan jati diri. Kalau tidak hati-hati, akan mudah tersakiti. “Ya sudah kalau memang kalian tetap kekeh tidak mau tinggal di rumah Kakak.”  “Kak, dari tadi ngobrol tapi tidak mau ngenalin sama aku. Siapa kakak yang cantik itu?” tanya Lina.  “Melihat kalian akrab, kakak jadi lupa. Oh ya,  ini namanya  Anita.” Bayu menoleh ke arah Anita, dan Anita mengangguk.  “Aku sudah kenal kamu. Kakakmu sering cerita. Kamu pasti Lina ya?” Anita memegang tangan Lina.  “Iya saya Lina dan ini adik-adik saya.” Setelah mendapa
Read more

Ciuman Pertama (18+)

  “Nita kau mau menikah denganku?” Seketika jantung wanita mau keluar dari pengaitnya apakah ini sebuah lamaran? Kira-klira Anita jawab apa ya? “Apakah jawabannya harus sekarang?” Dalam hati Anita bersorak. Namun tentu saja dia memiliki malu sebagai seorang wanita, agar tidak terkesan murahan.  “Sepertinya begitu atau mungkin kamu ingin lamaran itu yang lebih romantis?” Toni menawarkan  “Setiap wanita menginginkan hal itu.” Sepertinya memang sebuah   “Baiklah kalau kau menginginkan lamaran yang romantis aku akan melakukannya.” Detak jantung mereka berdua demikian terpompa dalam posisi yang sangat dekat seperti ini. Dengan sigap, Toni memegang tengkuk Anita, kemudian menempelkan bibirnya ke bibir wanita. Darah mulai berdesir dari ujung kepala ke ujung kaki. Wanita itu tidak membalas tetapi tidak juga melepaskan. Dia h
Read more

Toni Mau Nembak

“Aku masuk ya? Hati-hati di jalan.” Tidak tahu seperti apa, tapi hal itu membuatnya sangat Bahagia. Anita tidak berhenti tersenyum dan memegang bibir dan dadanya bergantian. Dia mengintip dari balik tiarai, kepergian Toni. “Aku sudah gila.” Anita menggelengkan kepalanya sendiri. *** Meyyis *** “Ada apa? Toni aku Aku perhatikan dari tadi kamu banyak salah. Hati-hati, loh yang kamu lakukan itu barang enggak kelihatan ‘kan kau salah bisa fatal.” Bayu mengingatkan dan pura-pura tidak tahu. Padahal dia sudah tahu bahwa ada Anita disampingnya, sehingga tidak konsentrasi. “Hem …  Boleh nggak aku pulang lebih awal?” Toni memohon.  “Hari ini, boleh saja. Kenapa enggak?” Bayu tersenyum karena tahu tujuan dari Toni pulang awal. “Terima kasih, Bos. Sama Anita, ya?” 
Read more

Tunggu Aku

 “Cie cie yang mau jadian? Jangan lupa pajaknya.” Temannya Mona meledek mereka.  “Diem, loh.” Jonas di sebelah terkekeh melihat Toni melotot. Iya, hari ini rencananya Toni memang akan melamar wanitanya tersebut secara romantis sebelum nanti resmi melamar ke orang tuanya.  “Aku penasaran, deh, Mas. Sebenarnya mau ngapain, sih kita?” Anita akhirnya angkat bicara.  “Namanya bukan kejutan, dong? Katanya pengen diromantisin? Gimana, sih?” Toni tersenyum kepada wanitanya itu. “Iya, deh. Nurut aja.”  Tony menepikan mobilnya ke sebuah restoran Italia. Kali ini dia sudah mempersiapkan makan malam romantic. “Tutup dulu matanya ya?” Toni menutup mata Anita sebelum sampai ke dalam restoran tersebut. “Telah sampai.” Maka Tony membuka tangannya yang ada di mata Anit
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
35
DMCA.com Protection Status