Stefan menajamkan matanya. Seorang sahabat yang masih setia sama dia datang menjenguknya. Stefan sejujurnya merasakan sangat malu dengan keadaannya. Tapi sudah tidak ada lagi waktu dan tempat untuk sebuah rasa malu. Nyatanya, dia tetap tidak bisa bersembunyi dari dunia. Bahwa tubuhnya selalu dalam kungkungan karena kejahatannya. Namun hal itu tidaklah membuat dirinya jera. Stefan justru semakin menjadi. Lewat tangan temannya itu, Stefan meminta tolong untuk mencelakai Bayu dan keluarganya. Selain dendam dengan Bayu, Stefan juga marah dengan Agung. Lelaki itu marah dengan mertuanya Bayu itu karena ingin naik pangkat menjadi CEO tapi gara-gara suara satu orang tersebut maka gagal. Padahal jika mau disimpulkan, Stefan salah sendiri. Dia tidak mumpuni. Bagaimana bisa dia naik menjadi CEO yang bertanggung jawab semua secara sinegi, jika meneger saja dia telah gagal. Stefan duduk di jabatan itu karena menggantika papanya. Sebenarnya, dia belum sia
Read more