Beranda / CEO / Ojol Menantu CEO / Bab 101 - Bab 110

Semua Bab Ojol Menantu CEO: Bab 101 - Bab 110

345 Bab

Anak Kembar

Bayu sudah di rumah sekarang dia merebahkan diri di kasur empuknya. Hampir saja dia terlelap ketika dering ponsel membuatnya terjaga kembali. Sebuah vidio call dari snag istri. “Hai, sduah masuk ke ruang dokter? Bagaimana?” Eliana memperlihatkan ke layar besar hasil gambar USGnya. Terlihat sangat sehat bahkan bergerak sangat aktif. “Wow, cowok apa cewek? Sudah kelihatankah?” Dokter terdengar menjelaskan, Bayu yang tadi bertanya juga mendengarkan. “Oh, jadi cowok dok?” Tapi ternyata ada dua, jadi sepertinya kembar. “Yang bener, Dok? Kembar? Wah, jagoanku sekaligus ada dua. Aku sangat bahagia. Sayang, terima kasih.” Tapi Eliana malah nyengir dan menganggap Bayu lebay. “Ih, nggak apa-apa lebay. Baiklah, masih lama nggak? Aku gemes pingin nyusulin kamu.” Bayu terlihat bangkit dan memakai bajunya. Tapi ternyata pemeriksaan sudah selesai. “Nggak usah menyusul. S
Baca selengkapnya

Tanam Saham

Irwan baru pulang ketika pukul delapan malam. Lelaki itu menyapa seisi rumah. Irwan kemudian ke kamar dulu untuk mandi. Walau sudah diseprot segala macam, tetap saja habis dari rumahs akit yang banyak penyakit. Bajunya saja, dia pisahkan. Sedangkan Nilam membuatkan minuman untuknya. Tidak berapa lama, Irwan turun dan bergabung bersama mereka. Eliana masih bergelayut mesra di lengan sang suami. Irwan tersenyum, hampir semua wanita hamil memang sangat manja. “Apa senyam-senyum? Sudah makan belum?” ucap Nilam. “Sore tadi sudah makan yang sedikit berat. Masih kenyang. Mungkin minum saja.” Nilang bangkit dan memabawakan satu gelas susu rendah kalsium dan satu teh lemon hangat. “Silakan, Mas. Habis minum aku mau ngomong.” Irwan tersenyum dan menjawil dagu sang istri. “Ada maunya ternnyata? Tapi nggak apa-apa. Semua untukmu.” Satu ciuman mendarat di bibir sang
Baca selengkapnya

Salah Paham

Hari ini waktunya Nilam wisuda. Dia sendiri sudah sibuk dari pagi karena harus dirias sedangkan Irwan suaminya berangkat malam belum pulang sampai pukul delapan, padahal acara pukul sembilan. Saat pandemi seperti ini, acara sibatasi. Kali ini wisuda juga dilakukan dengan alternatif lain. Nilam sudah cantik jelita dengan balutan kebaya yang dirangkep dengan baju toga. “Sudah ayo bernagkat. Nanti Irwan pasti nyusul, Nil. Mas Bayu juga sekalian rapat katanya menyusul. Jangan risau!”:Eliana sudah siap juga dengan dandanan yang agak sedikit lebih cantik dari baisanya. Dia juga pasang bulu mata. Mereka pergi diantar oleh supir. Sepanjang jalan, Nilam hanya diam saja. Dia memang sedikit marah sama sang suami kali ini. Mengapa tidak mengabarinya. Ditelepon juga susah. Katanya mau pulang segera. Sementara itu, Irwan sedikit kesal dengan Risa yang hari ini tidak datang praktrek. Mungkin Risa sudah tahu jika hari ini Nilam akan wisuda. Wani
Baca selengkapnya

Manjanya Bumil

Bayu malam ini lembur di rumahnya, karena memang banyak pekerjaan. Perusahaannya mendapatkan tender baru. Padahal Eliana sedang manja-manjanya. Dia tidak mau tidur kalau tidak berbantal dadanya sambil dielus-elus. Kalau tidak begitu, punggungnya merasa pegal akhirnya tidak bisa tidur. Seperti malam ini. padahal Bayu sduah melakukan tugasnya mengelus punggungnya sampai terlelap. Tapi Eliana bangun karena merasakan ingin pipis. Akhirnya dia hanya bolak-balik di tempat tidur karena tidak ada tangan suaminya yang mengelusnya. “Mas,” manja Eliana. “Kok, bangun? Ada apa, Sayang?” Bayu menghentikan pekerjaannya dan bangkit menuju ke arah pintu di mana istrinya sedang bersandar. “Nggak bisa tidur, punggungku sakit.” Bayu tersenyum kemudian menggandeng istrinya untuk duduk di kursi kerjanya. “Duduklah dulu. Sebentar, ya?” Bayu bangkit dan terlihat mengambil. Sep
Baca selengkapnya

Lebih Seksi Tanpa Baju (21+)

Pagi ini Tiara bangun agak siang. setengah enam dia baru bangun. Setelah bersih diri, langsung Salat Subuh. Sedangkan Bayu sudah berada di belakang untuk olah raga. Lelaki itu selalu rajin oleh raga, makanya badannya juga six pack. Dia bukan hanya menginginkan badan bagus saja. Namun memang kesehatan itu sangat penting. Eliana memegang perutnya yang sudah mulai membesar. Kehamilan kembar tidak mudah. Makanya, perutnya lebih besar dari lumrah usia kandungan menginjak enam bulan. “Mas, jusmu ada di sini.” Bayu menghentikan kegiatannya. Dia menghampiri sang istri. “Terima aksih, Sayang. Susumu mana?” Bayu yang penuh dengan keringat mengangkat gelas jus gado-gado. Ada wortel, kangkung dan juga apel. Bayu memang menyukainya. Walau rasany agak kacau menurut Eliana, tapi lelakinya itu menyukainya. “Aku nanti saja minumnya. Takut muntah kalau jam segini. Kamu kemari memang sudah pendinginan tadi? Nanti cidera kalau ngga
Baca selengkapnya

Menggairahkan (21+)

Kebahagiaan menanti buah hati bagi Bayu dan Eliana harus ternodai dengan munculnya Miranda yang memang masih mencintai Bayu dan memiliki misi tersendiri. Malam ini, Bayu memang lembur karena esok hari akan melakukan baby moon bersama istrinya. Mumpung usia kandungan baru menginjak enam bulan. Mereka tidak jauh-jauh mengadakan acara baby moon hanya ke pulau Lombok saja. pulau yang selalu diinginkan oleh Eliana untuk dikunjungi, walau sudah beberapa kali ke  sana. Sore ini, Miranda datang ke kantor Bayu. Dia ingin meminta tanda tangan. Tiba-tiba Bayu ke belakang ingin buang air. Di situlah Eliana beraksi. Dia memberikan obat pada Bayu agar tertidur. Sedangkan Miranda bisa beraksi. Bayu tidak mengatakan apa pun dia segera menandatangani berkasnya, kemudian mengenbalikan. Miranda akan bangkit, tapi melihat Bayu mengangkat gelasnya dan meminumnya. “Ngapain masih di sini? Silakan keluar!” Bayu mengusir Miranda. “Baik, Pak. M
Baca selengkapnya

Aksi Mertua

Eliana mendelik melihat nomor tak dikenal memberikan vidio syur suaminya. “Mama! Mama, tolong,” jerit Elaina. Mamanya langsung berlari mendekati Eliana yang histeris. Papanya, Papa Agung juga lari menuju kamar sang putri. “Eliana, ada apa? Makanya jangan tidur sore, jadinya mimpi buruk ‘kan?” Mamanya Eliana memeluk sang anak. “Ini bukan mimpi, Ma.” Agung memeinta ponsel Eliana yang masih dipegangnya.pasti ada sesuatu di ponsel itu. “Ya Allah!” pekik Agung. “Ada apa, Pa?” Agung menggeleng. “Tenangkan Eliana dulu. Papa akan ceritakan nanti.” Agung keluar dari kamar putrrinya. Terlihat wajahnya tidak percaya. Agung menarik napas sangat dalam agar perasaannya tenang. Bayu pengusaha sukses, dia pasti banyak musuh. Agung segera pamit istrinya pergi. “Mau ke mana, Pa? Mama hadapi Eli
Baca selengkapnya

Eliana Ngambek

Agung membawa Bayu ke rumah. Eliana sudah sangat marah. Dia sampai memukul-mukul Bayu. Karena obat tidur yang diberikan oleh Miranda sangat banyak, Bayu tidak juga bangun. “Sudah, Eli. Sudah! Bayu tidak ebrsalah. Dia korban. Tolong, Nak. Kita selesaikan masalah ini baik-baik. Kamu akan kehilangan suamimu kalau begitu. Papa mohon.” Eliana luruh ke kursi sambil memegangi perutnya. “Eliana, papa sudah melihat rekaman CCTV, lihatlah.” Eliana mengusap air matanya. Dia melihat setiap gerak-gerik dalam CCTV tersebut. Rasanya sangat sakit, melihat adegan tadi. Tapi Eliana berubah pikiran ketika melihat adegan yang sebenarnya. Tapi dia tetap kesal sama Bayu. Dari awal sudah dikatakan bahwa Miranda itu hanya pura-pura tapi tidak percaya. Dia kesel banget sama Bayu. Biarlkan, nanti dia kerjain saja. Eliana mengganti Baju sang suami dibantu oleh papanya.  Dia sambil ngedumel sendiri karena suaminya tidak mau diberi tahu. &ld
Baca selengkapnya

Maafkan Aku

“Sayang, kok cemberut mulu dari tadi? Bisa meminta tolong ikatin dasi nggak?” Bayu sampai meminta. Biasanya, dengan manja Eliana sudah siap mengikatkan dasi. “Jangan cemberut macam itu, nanti cantiknya ilang lho.” Bayu mencoba merayu sang istri. “Oh, gitu? Pantesan aja hepi-hepi dengan mantan. Aku baru tahu kamu mempertahankan dia karena masih kesengsem sama dia ;kan?” Bayu tidak baru ngeh arti kemarahan Eliana. “Sayang, kok jadi ngelantur? Ya mana mungkinlah? Aku hanya kasihan, lagi pula dia udah ngasih tahu banyak banget informasi tentang Stefan dan kecurangannya.” Eliana tertawa mengejek. “Sungguh polos kamu, Mas.” Eliana langsung meraih ponselnya dengan kasar. “Lihat baik-baik! ini yang kamu inginkan, Mas? Hah? Jawab aku!”  Bayu melihat vidio itu. dia tidak percaya dan berulang kali melihat ke arah vidio dan Eliana secara bergantian.
Baca selengkapnya

Lagu Rayuan

Eliana meminta sang suami untuk diantar pergi ke mal. Dia akan membeli perlengkapan bayi. Sebagai suami yang baik, sudah tentu Bayu menurutinya. Mereka mulai menyusuri mal itu. bayu padahal sudah memakai kaca mat dan topi.tapi ternyata masih saja pada mengenali. “Wow, Bang Bayu, ya? Kok nggak pernah narik lagi?padahal pelanggan dan viewernya sangat banyak. Mengapa bagai ditelan bumi.” Seorang wanita menghentikannya. “Mungkin kebetulan aja, Mbak. Maaf, Mbake salah orang.” Bayu mencoba menghindar dari wanita itu. Namun sia-sia. Wanita itu kekeh pada pendiriannya. “Aku tidak mungkin salah, Mas. Aku tahu itu kamu. Aku berlangganan ‘kan udah lama?” kata yang satunya lagi. “Maaf, ya? Saya harus menemani istri saya. Sayang ....” Bayu berlari mengejar Eliana. “Terus aja begitu? Kesenengen kalau banyak yang ngejar.” Bayu menggeleng.&nbs
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
35
DMCA.com Protection Status